omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID vi_VN

Prestasi Kerja Lebih Ditentukan oleh Faktor Biologis Dibandingkan Kerja Keras atau Imbalan

2016-03-21 14:03

KUALA LUMPUR, Malaysia, 21 Maret, 2016 /PRNewswire/ -- Pekerja dapat saja membuang-buang tenaga dan banyak perusahaan gagal mendorong perbaikan prestasi kerja, karena kapasitas bawaan otak manusia yang terbatas, demikian menurut kajian baru tentang ilmu syaraf (neuroscience), disponsori Chartered Institute of Management Accountants (CIMA).

Akademisi dari Erasmus University's Rotterdam School of Management dan University of Ljubljana di Slovenia mengukur dan menganalisa aktivitas otak peserta riset, menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI), sementara mereka melakukan serangkaian tugas berbasis komputer, mengukur kemampuan mereka untuk menilai informasi di bawah desakan waktu (time pressure) dan tipe gangguan yang berbeda-beda. Para peneliti membedakan antara situasi ketika manajer menerima uang sebagai imbalan untuk kecepatan dan akurasi kerja, dan skenario lain saat manajer mengalami tekanan sosial untuk melakukan tugas dengan baik.

Kajian tersebut menemukan bahwa meskipun insentif berupa uang dan tekanan sosial mendorong orang bekerja lebih keras, namun prestasi kerja mereka tampak tidak berkembang untuk tugas yang menuntut kesiagaan dan perhatian.

Prof. Dr Frank Hartmann, Professor of Management Accounting and Management Control di the Rotterdam School of Management, Erasmus University, menyatakan: "Jika sistem biologis dasar membatasi kemampuan kita untuk berkembang di jenis-jenis kerja tertentu, kita perlu berpikir lebih imajinatif mengenai cara kita mengukur dan memberi imbalan untuk prestasi kerja. Jenis-jenis pekerjaan bisa jadi jauh lebih spesifik daripada yang kita perkirakan. Lembaga bisnis perlu mengenali sampai mana batas prestasi kerja dan menghindari rasa frustrasi pekerja ketika hasil tak selalu berbanding lurus dengan usaha terbaik. Organisasi harus memastikan penilaian kinerja dengan akurat dapat menangkap upaya para pekerja, baik untuk mengukur apakah target dan insentif sudah efektif, maupun memastikan setiap individu mendapatkan imbalan sepadan."

Dr Ian Selby, Director of Research and Development di CIMA, berkata: "Ini sebuah penelitian yang sangat menarik, dan mengindikasikan bahwa banyak perusahaan telah menciptakan tekanan kerja yang sia-sia untuk pegawainya, atau menghabiskan banyak uang untuk skema bonus yang tidak efektif. Perusahaan modern memiliki berbagai jenis insentif, namun mereka tetap saja menggunakan dua hal: tekanan dari atas, atau insentif berupa bonus. Dalam banyak kasus, taktik ini berhasil, tapi seperti diindikasikan riset ini, kadang cara ini salah. Solusinya, organisasi harus berinovasi. Mereka harus menemukan cara-cara baru untuk mengelola dan memberi insentif untuk pekerjanya, menggunakan cara pikir yang sama dengan yang mereka pergunakan untuk pengembangan produk."

Keterangan lebih lanjut:

Siew Lian 
M. +6012 5023 985
E. chan.siewlian@cimaglobal.com

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami