omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
id_ID

Industri Kosmetik Indonesia: Kasubdit Kementrian Perindustrian mengulas peluang pasar Indonesia yang luas

2016-06-30 10:00

JAKARTA, Indonesia, 30 Juni 2016 /PRNewswire/ --

"Indonesia menawarkan peluang besar dalam industri kosmetik dengan pasar domestik yang luas, ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, serta potensi besar dari bahan baku herbal lokal. Tidak dapat disangkal Indonesia memang unik." Ini adalah pidato pembukaan dari Kepala Sub Direktorat Industri Farmasi dan Kosmetik Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Ibu Afrida Suston Niar, yang melakukan intervensi pada konferensi pers Beauty Indonesia, pameran niaga internasional baru yang terfokus pada industri kosmetik yang akan berlangsung pada 19-21 April 2017 di Jakarta.

Konferensi Pers -- Beauty Indonesia
Konferensi Pers -- Beauty Indonesia

"Indonesia adalah negara yang mempesona dan berkarakter, kaya dengan kelompok etnis yang berbeda dengan fitur dan warna kulit yang sangat unik," tambahnya.

Sertifikasi halal adalah topik utama lain yang diungkapkan oleh Ibu Dewi Rijah Sari, L'Oreal Scientific & Regulatory Affairs Director, serta Wakil Presiden Teknis dan Urusan Ilmiah Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi): "Sulit untuk melakukan sertifikasi halal karena bahan baku kosmetik hampir 90 persen impor, dengan jumlah bahan baku lebih dari 76 ribu. Sementara jumlah produk yang diregistrasi sampai Juni 2016 sebanyak 109 ribu, lima kali lipat lebih besar dari obat-obatan."

"Formula kosmetik juga lebih kompleks, satu jenis bisa menggunakan 15 hingga 30 bahan baku."

Bpk. Lukmanul Hakim, Direktur Lembaga Penelitian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM MUI) menambahkan bahwa secara bertahap semua produk kosmetik wajib besertifikat halal.

Juga hadir Ketua Asosiasi Profesi Ekspor-Impor Seluruh Indonesia (Apreisindo), Ibu Bintang Retna Herawati, yang menyatakan bahwa nilai ekspor kosmetik Indonesia pada tahun 2015 mencapai US$ 818.000.000, atau Rp11 triliun. Memang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015 -2035, industri kosmetik diindikasikan sebagai salah satu dari 10 industri yang memainkan peran utama dalam perkembangan ekonomi.

Lebih lanjut tentang Beauty Indonesia, Bpk. Ivan Ferrari, General Manager dari UBM Indonesia, mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat luas dan dinamis, yang akan menciptakan persaingan yang kuat dan peluang yang besar.

Beauty Indonesia adalah pameran niaga utama bagi para industri profesional, bagian dari 6 portofolio pameran kecantikan UBM di Asia meliputi Cosmoprof HK. Pameran niaga yang pertama di Indonesia dengan memfokuskan pada partisipasi internasional dan mewakili semua sektor kecantikan, meliputi: bahan, kemasan & mesin, manufaktur, kosmetik, perlengkapan mandi & perawatan pribadi, kesehatan & spa, kesehatan alami, salon kecantikan, tata rambut profesional, kuku dan aksesoris. Selain itu, Beauty Indonesia akan menerapkan program "Business Matching", konsolidasi bisnis untuk menemukan orang yang tepat sebelum, selama, dan setelah pertunjukan.

Ibu Afrida Suston Niar berkomentar bahwa Beauty Indonesia pada tahun 2017 diperkirakan akan menjadi platform untuk promosi dan pertukaran informasi tentang industri kosmetik nasional dan internasional, serta sebagai katalis untuk mendorong investasi untuk produksi bahan kosmetik baku di negara ini.

Jessica Simon
+62 819 3210 5117 
Jessica.Simon@ubm.com

Photo - http://photos.prnasia.com/prnh/20160629/8521604269

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami