100 perusahaan paling inovatif beralih fokus dari kuantitas ke kualitas
PHILADELPHIA, 12 Januari 2017 /PRNewswire/ -- Clarivate Analytics, dulu merupakan bagian dari unit bisnis Thomson Reuters yang bergerak pada bidang Hak Kekayaan Intelektual & Sains, hari ini mengumumkan peringkat Top 100 Global Innovators 2016 yang dinanti-nanti. Laporan tersebut mengapresiasi berbagai perusahaan dan lembaga yang paling inovatif, ditentukan oleh kajian menyeluruh dan menggunakan data istimewa dan dikembangkan sendiri (proprietary). Perusahaan juga memaparkan identitas merek terbaru setelah akuisisi Onex Corporation dan Baring Private Equity Asia pada Oktober 2016.
Dalam tahun penyelenggaraan yang keenam, kajian Top 100 Global Innovators 2016 mengungkap perubahan penting dalam strategi yang dijalankan berbagai inovator terkemuka dunia. Khususnya, jumlah hak paten yang diajukan telah berkurang, sementara tingkat persetujuan hak paten telah meningkat. Tren tersebut, bersamaan dengan komitmen pengeluaran dana untuk kegiatan litbang (R&D) yang signifikan, menunjukkan bertambahnya komitmen terhadap kualitas dibandingkan kuantitas untuk komersialisasi penemuan terbaru. Secara berbarengan, seluruh perusahaan yang ada dalam peringkat tersebut membukukan pendapatan lebih dari $4 triliun pada 2015 dan menghabiskan dana $227 miliar untuk kegiatan litbang. Secara rata-rata, berbagai perusahaan yang terdaftar pada Top 100 Global Innovators 2016 menanamkan modal untuk litbang sebesar 9,1 persen lebih banyak dibandingkan perusahaan yang terdaftar pada S&P 100. Hal ini menegaskan pentingnya inovasi yang ditempuh perusahaan.
Kajian tahun ini juga memaparkan diversifikasi yang lebih luas dalam portofolio hak paten dari berbagai inovator terkemuka tersebut. Canon, General Electric dan Hitachi membuat investasi besar pada perangkat kesehatan, sementara Google mengembangkan mobil swakemudi (self-driving) dan Amazon sangat aktif dalam pengembangan teknologi drone. Data tahun ini menunjukkan jalur untuk menempuh inovasi tidak lagi bergerak lurus.
"Hari ini menjadi tonggak penting bagi Clarivate Analytics seiring langkah yang ditempuh demi masa depan kajian Top 100 Global Innovators yang kini menggunakan identitas merek terbaru," kata Jay Nadler, CEO. "Kami meyakini kekuatan inovasi merupakan penggerak terpenting dalam kesejahteraan ekonomi, daya saing dan keberhasilan. Seluruh hal tersebut mewakili bagian penting dalam bisnis kami – mempercepat laju inovasi. Menggunakan informasi dari Web of Science, Derwent serta Cortellis, metodologi Top 100 Global Innovators murni berbasis pada data dan menghilangkan setiap ketidaktentuan demi menilai seberapa jauh inovasi yang dijalankan suatu lembaga. Dengan demikian, kami mengucapkan selamat kepada pihak-pihak yang telah berkiprah besar dalam menyongsong babak terbaru dari inovasi global."
Metodologi Top 100 Global Innovators dari Clarivate Analytics merupakan kajian objektif satu-satunya tentang jumlah hak paten, tingkat keberhasilan meraih hak paten (patent-grant), jangkauan global dan pengaruh dari penemuan baru. Seluruh hal itu diadakan demi penentuan peringkat perusahaan yang paling inovatif sedunia, tanpa keberpihakan apapun.
Daftar Top 100 Global Innovators 2016 versi Clarivate Analytics:
3M Company |
Fujitsu |
Nokia |
Abbott Laboratories |
General Electric |
Novartis |
Advanced Micro Devices |
Google (now Alphabet Inc.) |
NTT |
Air Products |
Hitachi |
NXP Semiconductors |
Aisin Seiki |
Honda Motor |
Olympus |
Alstom |
Honeywell International |
Omron |
Amazon |
Huawei |
Oracle |
Analog Devices |
IFP Energies Nouvelles |
Panasonic |
Apple |
Intel |
Philips |
Arkema |
InterDigital |
Qualcomm |
BASF |
Johnson & Johnson |
Renesas |
Bayer |
Johnson Controls |
Roche |
Becton Dickinson |
JTEKT |
Safran |
Boeing |
Kawasaki Heavy Industries |
Saint-Gobain |
Boston Scientific |
Kobe Steel |
Samsung Electronics |
Bridgestone |
Komatsu |
Seagate |
Bristol-Myers Squibb |
Kyocera |
Seiko Epson |
Broadcom |
LG Electronics |
Shin-Etsu Chemical |
Cannon |
Lockheed Martin |
Showa Denko |
Chevron |
LSIS |
Sony |
CNRS, French National Center for Scientific Research |
Makita Corporation |
Sumitomo Electric |
CEA |
Marvell |
Symantec |
Corning |
MediaTek |
TE Connectivity |
Daikin Industries |
Medtronic |
Thales |
Delphi Automotive |
Merck |
Toshiba |
Dolby Laboratories |
Micron |
Total S.A. |
Dow Chemical Company |
Microsoft |
Toyota Motor |
DuPont |
Mitsubishi Heavy Industries |
University of California |
Emerson Electric |
NEC |
Valeo |
Ericsson |
Nike |
Xerox |
Exxon Mobil |
Nippon Steel & Sumitomo Metal |
Xilinx |
Fraunhofer |
Nissan Motor |
Yamaha |
Fujifilm |
Nitto Denko |
Yaskawa Electric |
Yazaki |
Untuk informasi lebih lanjut tentang Top 100 Global Innovators 2016 versi Clarivate Analytics dan mengunduh laporan lengkapnya, kunjungi: http://top100innovators.stateofinnovation.com/.
Untuk sekilas visual dari Top 100 Global Innovators tahun ini, kunjungi: http://top100innovators.stateofinnovation.com/content/top-100-global-innovators-infographic.
Clarivate Analytics
Clarivate™ Analytics mempercepat laju inovasi dengan menyediakan informasi dan alat ukur tepercaya bagi para pelanggan di seluruh dunia, membantu mereka dalam menemukan, melindungi dan menjual berbagai ide baru, dengan lebih cepat. Dulu merupakan bagian dari unit bisnis Thomson Reuters yang bergerak di bidang Hak Kekayaan Intelektual & Sains, kami memiliki koleksi berbagai bisnis berbasis langganan yang terkemuka, berfokus pada penelitian sains dan akademik, alat ukur hak paten (patent analytics) dan beberapa standar peraturan, pharmaceutical & biotech intelligence, perlindungan terhadap merek dagang, perlindungan terhadap domain brand serta pengelolaan hak kekayaan intelektual. Clarivate™ Analytics kini menjadi perusahaan independen dengan lebih dari 4.000 pegawai, wilayah kerja di lebih dari 100 negara, dan memiliki berbagai merek terkenal yang di antaranya mencakup Web of Science™, Cortellis™, Thomson Innovation™, Derwent World Patents Index™, CompuMark™, MarkMonitor® serta Techstreet™. Untuk informasi lebih lanjut, mohon mengunjungi Clarivate.com.