Pengembang Properti Asal Tiongkok Country Garden Jalin Kerja Sama untuk Proyek Terbaru Forest City dari Pacificview di Malaysia

SHUNDE, Tiongkok, 17 Maret 2017 /PRNewswire/ -- Pada 11 Maret, Yang Mulia Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar Al-Haj, Sultan Johor dan sejumlah anggota dewan kesultanan berkunjung ke kantor pusat pengembang properti asal Tiongkok Country Garden Pacificview Sdn. Bhd. di Foshan, Provinsi Guangdong, Tiongkok. Mereka menghadiri acara penandatanganan kontrak kerja sama yang kedua untuk proyek pengembangan properti Forest City Phase Two di Johor, Malaysia. Proyek ini, terdiri atas tiga lapangan golf bertaraf internasional dan satu hotel berbintang lima, mempercepat peningkatan kapasitas produksi internasional yang menjadi program pemerintah Tiongkok. Program ini memetakan kebutuhan dunia yang bisa dipasok dengan cadangan kapasitas manufaktur Tiongkok, dan mendirikan berbagai pusat perkotaan yang secara canggih menyatukan kalangan industri dengan komunitas perumahan.

Lebih dari 700 orang dari pihak tuan rumah dan tamu-tamunya yang hadir dalam acara penandatanganan kontrak, termasuk anggota Dewan Kesultanan Johor Y.B. Dato' Abdul Rahim bin Ramli, Y.B. Tuan Haji Azmi bin Rohani, and Y. BHG. Tuan Haji A. Rahim bin Haji Nin, Dinas Perdagangan Provinsi Guangdong, Direktur Jenderal Zheng Jianrong, Wakil Walikota Foshan Qiao Yu, para anggota Shunde District Standing Committee, Committee Secretary, Beijiao Town, Zhou Xu, Walikota Beijiao Wang Chongxi dan perwakilan pejabat pemerintahan dari Provinsi Guangdong, beserta CEO, Country Garden Group, Mo Bin, Executive Director Su Baiyuan dan beberapa anggota dari tim manajemen senior perusahaan dan direktur Forest City, di antaranya Dato' Daing A. Malek Bin Daing A. Rahaman, Datuk Md Othman Bin Haji Yusof dan Teo Chee Yow.

Program pemerintah Tiongkok One Belt, One Road mempererat hubungan antara penduduk Malaysia dan Tiongkok

Hubungan Sino-Malaysia berada dalam masa terbaik sepanjang sejarah. Negara Bagian Johor, yang berbatasan dengan Singapura, memiliki sejarah panjang dengan Tiongkok yang berawal pada 1816. "Kini, sejarah negara telah memasuki babak baru. Pada acara istimewa ini, secara bersama-sama mari kita menyaksikan dan mempromosikan persahabatan luar biasa antara Malaysia dan Tiongkok," kata Sultan Johor, menjelaskan.

Pendiri & Chairman, Country Garden Yang Guoqiang, tampak bersemangat dan menambahkan, "Country Garden kini merintis kiprahnya dalam pasar global dan saya hendak berterima kasih atas kebijakan yang dirancang sedemikian rupa bagi negara kami dan dukungan dari berbagai jenjang pemerintahan. Rasa syukur saya juga menyangkut periode ini, dan juga untuk seluruh pegawai Country Garden." Ia kemudian menjelaskan bahwa Malaysia selalu menjadi tetangga baik Tiongkok, dan hal ini menjadi alasan Country Garden dalam memilih Malaysia sebagai langkah awal menjajaki pasar internasional.

Pemerintah Tiongkok telah mempersyaratkan lima hal saat sebuah perusahaan atau lembaga yang menggarap proyek sesuai program One Belt, One Road: koordinasi kebijakan, pembangunan infrastruktur (termasuk rel kereta api dan jalanan), perdagangan tanpa hambatan, integrasi keuangan dan hubungan orang-ke-orang. Associate Professor, China Foreign Affairs University, Gao Shangtao, menekankan peran diplomasi informal yang dijalankan Country Garden untuk memfasilitasi mitra kerja dari Tiongkok dan Malaysia yang terlibat dalam proyek ini. Tentunya, hal tersebut menunjukkan sejumlah nilai yang diusung program One Belt, One Road.

The signing of the contract for Forest City Phase Two

Group photo celebrating the signing of the contract

Kebutuhan akan program kerja sama kapasitas produksi dan wilayah perkotaan yang terpadu dengan perkantoran dan perumahan semakin tinggi

Proyek Forest City yang kelak dibangun di Negara Bagian Johor meliputi total area 20 kilometer persegi, Proyek ini menjadi perwujudan kota masa depan, dengan tata kota yang baik secara ekologis, sehingga memenuhi beberapa standar internasional. Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak dua kali memuji proyek ini pada 2016. Dia berkata bahwa Forest City akan menjadi titik pertumbuhan baru bagi perekonomian Malaysia.

Sultan Johor menanggapi Chairman Country Garden dan berkomentar, "Visi Anda akan mengubah Johor menjadi kota baru yang dinamis, tempat bagi sejumlah industri bertaraf internasional bertemu." Lalu, dia juga menambahkan bahwa Forest City telah menunjukkan kemampuan mengubah sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya, dan dia berharap kota ini bisa mendatangkan beragam keuntungan bagi penduduk Johor.

Sultan Johor juga menghadiri acara peresmian kerja sama antara Country Garden dan perusahaan manajemen aset asal Johor Esplanade Danga 88. Kerja sama ini menyangkut kontribusi yang diberikan manajemen perusahaan itu dalam pembangunan sebuah hotel dan beberapa lapangan golf di lahan seluas 8 kilometer persegi. Proyek itu berskala lebih luas, dan menjadi langkah pengembangan pariwisata.

Forest City, sebagai model lingkungan perkotaan yang menyatukan kawasan industri dan perumahan, telah mendatangkan minat dari sejumlah perusahaan yang bergerak pada bidang konstruksi, transportasi, pariwisata, pendidikan dan kesehatan. Menurut instansi pariwisata, ada lebih dari 100.000 wisatawan yang berkunjung ke Johor sepanjang 2016.  Angka ini menunjukkan dampak dari kehadiran berbagai perusahaan yang telah berada di Forest City.

Seorang manajer yang bekerja di Country Garden mempresentasikan beberapa tonggak penting pada masa mendatang. Selain peresmian hotel berbintang lima, tahap pembangunan akan segera dimulai untuk hotel berbintang lima yang lain dan tiga lapangan golf bertaraf internasional. Sejumlah perusahaan yang akan berkantor di Forest City termasuk MJ Group Enterprise Ltd., asal Hong Kong. Menurut rencana, perusahaan itu akan membangun fasilitas perawatan kesehatan yang akan dibuka tahun ini dan Shattuck-St. Mary's School, sekolah berasrama yang bersifat coeducational berbasis di Faribault, Minnesota, segera dibuka pada Agustus mendatang.

On Dec. 6, 2016, the Prime Minister of Malaysia Najib Tun Razak (middle of the back row), Country Garden Pacificview founder and chairman Yang Guoqiang (third from the right, back row) , Chinese ambassador to Malaysia Dr. Huang Huikang (second from the right, back row) and Country Garden Pacificview CEO Mo Bin (On the right, back row) participated in the signing conference for the Forest City, a project that has contributed in large measure to China’s international production capacity cooperation programme.

Pada 6 Desember 2016, Forest City meneken perjanjian dengan 36 perusahaan terkemuka dari Tiongkok dan negara lainnya. Perjanjian itu memiliki nilai pasar rata-rata yang melampaui RMB 6 triliun (sekitar US$ 874 miliar). Jadwal pembukaan kantor termasuk 9 perusahaan serta entitas bisnis terafiliasi yang terdaftar dalam Fortune Global, beberapa di antaranya, penyedia jasa teknologi informasi dan komunikasi dari Tiongkok Huawei, produsen peralatan konsumer, robot dan sistem otomatisasi industri Midea dan Deutsche Bank Asia Pacific.

Forest City mengawali kiprahnya di pasar internasional bersama 100 perusahaan Tiongkok lain, termasuk produsen alat-alat mesin dan teknik Zoomlion, kontraktor umum China Construction Eighth Engineering Division Corp., maskapai penerbangan Spring Airlines dan Sichuan Airlines, produsen baja Shagang Group dan Jiangsu Yonggang Group serta produsen lantai keramik dan porselen Shagang Group and Jiangsu Yonggang Group. Langkah meningkatkan hubungan bisnis Sino-Malaysia lewat berbagai proyek kerja sama bertujuan sebagai wadah pemanfaatan cadangan kapasitas manufaktur Tiongkok. Pengamat industri menekankan pentingnya gaya kerja sama dan kerja sama proyek konstruksi dapat menghasilkan prestasi bersama. Seluruh itu berasal dari lima prasyarat program One Belt, One Road.

View of Country Garden Pacificview’s Forest City

Foto - http://photos.prnasia.com/prnh/20170315/0861702189-a  
Foto - http://photos.prnasia.com/prnh/20170315/0861702189-b  
Foto - http://photos.prnasia.com/prnh/20170315/0861702189-c  
Foto - http://photos.prnasia.com/prnh/20170315/0861702189-d