omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID

INDOHUN Gelar Pelatihan Diplomasi Kesehatan : Melatih Praktisi Muda dalam Menangani Krisis Global

2017-08-31 18:43

JAKARTA, Indonesia, 31 Agustus 2017 /PRNewswire/ -- Indonesia One Health University Network (INDOHUN) bekerja sama dengan Diklat Sesparlu Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menggelar pelatihan bertajuk Global Health Diplomacy di Hotel Le Méridien, Jakarta. Menurut laporan World Health Organization (WHO) pada tahun 2015, diperkirakan 2,6 juta manusia di Asia Tenggara terkena tuberkulosis (TB) dan 784.000 di antaranya meninggal dunia. Menjadi penyakit infeksi akut, antibiotik menjadi obat utama bagi penderita TB tetapi penggunaan antibiotik yang tidak tepat justru menyebabkan tuberkulosis resisten obat (TBRO). WHO memperkirakan 110.000 penderita TB di Asia Tenggara telah menjadi penderita TBRO. Untuk penderita TBRO, penyakit akan sulit disembuhkan karena bakteri telah kebal terhadap antibiotik sehingga mengakibatkan kematian.

Dr. Ali Wibisono, Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, menjelaskan tentang analisis geopolitik untuk mewujudkan ketahanan nasional dan internasional. Sesi tersebut merupakan salah satu agenda dalam pelatihan "Global Health Diplomacy" yang dilaksanakan pada 25-29 Agustus 2017 di Jakarta.
Dr. Ali Wibisono, Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, menjelaskan tentang analisis geopolitik untuk mewujudkan ketahanan nasional dan internasional. Sesi tersebut merupakan salah satu agenda dalam pelatihan "Global Health Diplomacy" yang dilaksanakan pada 25-29 Agustus 2017 di Jakarta.

Untuk menghindari bertambahnya korban akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat, INDOHUN mengumpulkan 30 praktisi muda berlatar belakang kesehatan dalam pelatihan Global Health Diplomacy. Para praktisi tersebut menyusun peraturan terkait penggunaan antibiotik dan pelayanan kesehatan. Pelatihan yang dilaksanakan pada 25-29 Agustus 2017 ini melibatkan beberapa sosok diplomat dan dosen sebagai pembicara yaitu:

  • Dr. Anis Karuniawati, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Mikrobiologi Klinis Indonesia, menjelaskan topik utama pelatihan ini yaitu resistensi antibiotik;
  • Prof. Makarim Wibisono, Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2004-2007, yang menjelaskan tentang instrumen diplomasi kesehatan;
  • Prof. Wiku Adisasmito, Koordinator INDOHUN dan Profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, memaparkan tentang diplomasi kesehatan;
  • Prof. Adik Wibowo, Perwakilan WHO untuk Nepal dan Myanmar, memaparkan tentang pengaruh kebijakan kesehatan nasional dalam forum kesehatan dunia;
  • Acep Somantri, Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kesehatan RI, memaparkan tentang pengaruh faktor non-kesehatan dalam forum kesehatan dunia;
  • Andhika Chrisnayudhanto, Direktur Kerjasama Regional dan Multilateral Kedeputian III Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, mengajarkan bagaimana para peserta pelatihan dapat menyusun resolusi dan pidato diplomatik;
  • Dr. Ali Wibisono, Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, menjelaskan tentang analisis geopolitik untuk mewujudkan ketahanan nasional dan internasional;
  • Odo Manuhutu, Direktur Sesparlu, menjelaskan bagaimana cara menyusun strategi dan sikap negosiasi, serta mempengaruhi orang lain;
  • Artauli Tobing, Duta Besar RI untuk Vietnam periode 2004-2007, mengajarkan etika diplomatik;
  • Ryan Fathoni, Staf Ahli Sesparlu, memberi arahan mengenai sikap yang pantas ditunjukkan dalam pertemuan.

Tidak hanya mendengarkan materi dari pembicara, peserta pelatihan juga melakukan simulasi pertemuan darurat anggota Association of South East Asian Nations (ASEAN) selama 3 hari berturut-turut. Pertemuan tersebut menghasilkan draft kesepakatan untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan keamanan di wilayah ASEAN.

Pelatihan ini mengajak peserta untuk berpikir strategis dalam melakukan negosiasi dan pengambilan keputusan. Dalam jangka panjang, pelatihan ini dapat menyiapkan pemimpin baru di bidang kesehatan yang akan mewakili Indonesia di forum internasional.

Tentang INDOHUN

Indonesia One Health University Network (INDOHUN) merupakan jaringan akademis berbasis di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam pengembangan kapasitas tenaga kerja One Health. Disini kami memberikan pelatihan dan edukasi untuk mencegah, mendeteksi, dan merespon ancaman kesehatan yang berkaitan dengan manusia, hewan, dan lingkungan di Indonesia. Berkolaborasi dengan institusi tingkat tinggi di seluruh Indonesia dan di Asia Tenggara, kami mempromosikan kemitraan yang kuat dalam mendorong pembangunan dalam konteks One Health.

CONTACT PERSON

Prof. drh. Wiku Adisasmito, M.Sc, Ph.D
Indonesia One Health University Network (INDOHUN)
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Gedung G Lantai 3 Ruang 316, Depok
Ph/Fax: +62-21 2930 2084
Email Correspondence: nco@indohun.org

Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20170831/1931509-1

Tautan terkait:
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami