Selama Triwulan-II 2017, ada minat yang terus berlanjut dari berbagai investor asing dari Tiongkok, Malaysia, Indonesia, India & Australia
SINGAPURA, 27 September 2017 /PRNewswire/ -- Berbagai investor dan pebisnis dari Malaysia, India, Australia, Indonesia dan Tiongkok terus berinvestasi di Singapura pada Triwulan II-2017, menurut Singapore New Business Trends Report yang dirilis Hawksford Singapore. Sejumlah wilayah seperti British Virgin Islands, Cayman Islands dan Hong Kong termasuk di antara negara/wilayah yang menjadi sumber pendirian sejumlah anak usaha.
Ada total 15.855 pendirian usaha baru di Singapura pada Triwulan II-2017. Hal ini menunjukkan peningkatan sentimen bisnis meski ada jumlahnya turun sebesar 1,5% secara triwulanan (quarter-on-quarter/QoQ).
Prospek positif ini muncul seiring dengan turunnya jumlah pendirian usaha sebesar 10,1% secara tahunan (year-on-year/YoY), utamnya disebabkan oleh anjloknya jumlah pendirian usaha berjenis Sole Proprietorships and Partnerships. Kategori ini biasanya meningkat ketika perekonomian tak berjalan dengan baik.
(I) Pendirian Usaha berdasarkan Jenis Entitas
Didukung oleh pulihnya perekonomian global, jumlah pendirian usaha berjenis Non-Exempt Private Limited Company (Non-EPC) dan Foreign Company tercatat naik berturut-turut sebesar 19,1% dan 64,3% secara triwulanan pada Triwulan II-2017. Meski dua kategori ini setara dengan 9,8% dan 0,3% dari keseluruhan badan usaha yang terdaftar pada triwulan tersebut, tren ini menunjukkan kenaikan optimisme bisnis karena badan usaha Non-EPC biasanya merupakan perusahaan berskala lebih besar. Selain itu, kenaikan jumlah pembentukan Foreign Companies menegaskan reputasi Singapura sebagai batu loncatan yang disukai untuk kegiatan bisnis regional.
(II) Pendirian Usaha berdasarkan Modal Saham
Saham berbagai perusahaan yang didirikan untuk setiap 4 lapisan modal tetap tak berubah pada Triwulan II-2017, dengan kebanyakan perusahaan yang didirikan tergolong dalam rentang modal saham terendah (kurang dari $10.000). Selalu menjadi salah satu tempat termudah di dunia untuk mendirikan bisnis, Singapura dikenal luas akan lingkungan yang mendukung perusahaan (pro-enterprise) dan bisnis yang mampu memberikan pendirian bisnis dengan cepat dan mudah. Berbagai perusahaan, misalnya, diizinkan terbentuk dengan modal saham nominal senilai satu dolar Singapura.
(III) Pendirian Usaha berdasarkan Struktur Kepemilikan Saham
Pada Triwulan II-2017, berbagai perusahaan yang seluruhnya dimiliki warga setempat dan perusahaan dengan kepemilikan asing mengambil porsi setengah dari total pendirian usaha.
Menyangkut saham perusahaan dengan kepemilikan asing, jumlah saham yang dimiliki seluruhnya oleh pihak asing naik 1% QoQ menjadi 38%, sementara saham perusahaan dengan kepemilikan asing dan lokal turun tipis menjadi 12%, dibandingkan dengan 13% pada triwulan sebelumnya.
Angka-angka tersebut, yang tetap stabil secara QoQ, menunjukkan pemulihan global dan kembalinya prospek bisnis regional, mendapat pengaruh dari kebijakan moneter yang akomodatif dan melonjaknya belanja pemerintah di Asia.
(IV) Pendirian Usaha berdasarkan Negara Asal Pemegang Saham
Singapura terus menarik investor dan pebisnis dari Malaysia, Tiongkok, India, Australia dan Indonesia pada Triwulan II-2017 pada tingkat individual. Saham dari negara-negara tersebut tetap tidak berubah dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Mengingat adanya peningkatan ekonomi global yang dengan cepat meraih momentum, kami memperkirakan jumlah pendirian usaha di Singapura akan mencatat kenaikan pada semester kedua tahun ini," kata Jacqueline Low, COO, Hawksford Singapore.
Untuk laporan versi lengkap, kunjungi: https://www.guidemesingapore.com/in-the-news/2017/Singapore-Records-Promising-Growth-in-Business-Formations
Untuk tren pembentukan usaha baru pada masa sebelumnya di Singapura, kunjungi: https://www.guidemesingapore.com/start-up-trends
Untuk pertanyaan media, mohon menghubungi:
Chye Fong Yee
Tel: (+65) 6222 7445
Surel: FongYee.Chye@hawksford.sg
Logo - http://photos.prnasia.com/prnh/20170421/1831135-1logo