omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Tiongkok terus promosikan pelaksanaan "post-2020 biodiversity framework"

2022-12-20 08:36

BEIJING, 20 Desember 2022 /PRNewswire/ -- Sesi tingkat tinggi dalam bagian kedua 15th meeting of the Conference of the Parties to the Convention on Biological Diversity (COP15) berakhir di Montreal, Kanada, Sabtu lalu.

Pertemuan ini sangat berperan meningkatkan proses negosiasi COP15, seperti disampaikan Huang Runqiu, President, COP15, serta Menteri Ekologi dan Lingkungan Hidup Tiongkok.

"Tiongkok akan terus menjalani perannya sekaligus mengemban presidensi COP15 untuk membentuk sinergi seluruh pihak, mengatasi kesenjangan, serta membangun konsensus demi mencapai kerangka ambisius, realistis, dan seimbang seperti yang diharapkan komunitas internasional," jelasnya.

"Kita harus bekerja sama mempromosikan keselarasan hidup antara manusia dan Alam, membangun komunitas bagi seluruh kehidupan di Bumi, serta menciptakan dunia yang bersih dan indah bagi kita semua," ujar Presiden Tiongkok Xi Jinping di pembukaan sesi tingkat tinggi tersebut, Kamis lalu.

Menurut Huang, sambutan Xi menjadi inspirasi bagi seluruh negosiator. Sebanyak 190 perwakilan aktif berkontribusi terhadap perkembangan kerangka keanekaragaman hayati dunia pasca-2020 (post-2020 global biodiversity framework). Perwakilan ini memiliki kemauan politik untuk mencapai kesepakatan dan tahap pelaksanaan.

Tiongkok telah membuat kemajuan dalam bidang lingkungan hidup dan pelestarian keanekaragaman hayati. "Kami telah menemukan jalur pelestarian keanekaragaman hayati dengan ciri khas Tiongkok," kata Xi.

Pada 13 Desember, PBB memberikan pengakuan atas "Shan-Shui Initiative" Tiongkok untuk merestorasi 10 juta hektar ekosistem di seluruh negeri ini sebagai salah satu dari 10 proyek inovatif dalam pelestarian alam. Inisiatif ini bahkan memperoleh status "World Restoration Flagship". Inisiatif ambisius ini menggabungkan 75 proyek berskala besar, mulai dari pegunungan hingga pesisir, di sebuah negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.

Sejak awal Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) Ke-13 (2016-2020), Tiongkok telah melaksanakan 14 proyek "Shan-Shui Initiative", serta merampungkan program pelestarian alam dan restorasi yang meliputi lebih dari 3,5 juta hektar lahan.

Menurut laporan resmi tentang Konservasi Keanekaragaman hayati, Tiongkok menggagas 10 program uji coba dalam bentuk sistem taman nasional sejak 2015, meliputi luas area hingga 2,2 juta hektar. Beragam spesies yang terancam punah, seperti panda raksasa dan rusa Tibet, kini dilindungi dengan baik di area tersebut. Di sisi lain, Tiongkok telah mendirikan hampir 10.000 cagar alam, atau sekitar 18% luas daratan negara ini.

Hingga kini, hampir 200 kebun raya dan 250 kawasan pelestarian dan pembiakan satwa liar juga dibangun Tiongkok, meliputi sekitar 23.000 spesies tanaman dan lebih dari 60 spesies hewan terancam punah.

Ke depan, Tiongkok akan terus membuat kemajuan di bidang lingkungan hidup, serta merencanakan pembangunan di bidang ini dalam konteks keselarasan hidup antara manusia dan alam, seperti dipaparkan Xi.

https://news.cgtn.com/news/2022-12-18/China-to-continue-promoting-post-2020-biodiversity-framework--1fRU1qjSIZa/index.html

 

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami