KUALA LUMPUR, Malaysia, 25 Maret 2016 /PRNewswire/ -- Seiring dengan banyaknya perusahaan yang berjuang di tengah persaingan global dan perekonomian yang tak menentu, berbagai perusahaan tersebut kini bisa mengambil manfaat dari model transformasi biaya (cost transformation model) yang dirancang untuk membantu mereka meraih dan menjaga daya saing biaya (cost competitiveness).
Model itu bisa menjadi perencanaan logis yang dapat diterapkan dan kerangka kerja untuk pengendalian transformasi serta tata kelola daya saing biaya bagi badan usaha. Model transformasi biaya meliputi enam aspek yang saling terkait (co-dependent) dan jika dimaknai secara keseluruhan bisa membantu tiap organisasi meraih dan mengelola daya saing biaya dalam jangka panjang.
Keenam aspek tersebut:
- Menampilkan budaya yang melek biaya (cost-conscious culture)
Agar transformasi biaya dan strategi manajemen dapat berjalan efektif, setiap orang perlu diselaraskan dengan tujuan organisasi dan mampu memberikan tanggapan supaya organisasi bisa tangkas menghadapi dampak-dampak usaha yang kurang menguntungkan.
- Mengelola berbagai risiko yang melekat pada upaya-upaya meraih daya saing biaya
Berbagai perusahaan selalu menghadapi risiko usaha yang bersifat khusus, namun beberapa risiko yang terkait dengan daya saing biaya sebetulnya sudah lazim ditemui di organisasi mana pun.
- Mengaitkan produk dengan tingkat keuntungan
Apapun jenis bisnisnya, nilai yang ditawarkan suatu produk untuk para pelanggan harus dikaji dan dipahami. Jika sejumlah pelanggan yang disasar tak memperoleh nilai dari suatu produk, mereka akan membayar dengan harga yang lebih murah atau mencari produk lainnya.
- Menghasilkan nilai yang maksimal lewat produk-produk baru
Produk-produk baru sebaiknya dirancang untuk cukup fleksibel, fitur-fitur tertentu dapat ditambah atau dikurangi agar sesuai dengan berbagai segmen pasar tanpa mengorbankan margin keuntungan.
- Menganut aspek keberlanjutan usaha untuk mengoptimalkan keuntungan
Menerapkan beberapa pendekatan yang mementingkan keberlanjutan usaha di seluruh model bisnis (misalnya dalam bidang penelitian dan pengembangan, proses produksi, pengemasan produk, logistik dan pemasaran) dapat membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya pada segenap rantai nilai bisnis (value chain)
- Memahami aspek-aspek yang meningkatkan biaya (cost drivers); Sistem dan proses akuntansi biaya. Informasi yang tepat sangat penting untuk upaya-upaya mengurangi dan mengelola biaya sambil menjaga dan meningkatkan nilai-nilai bagi pelanggan (customer value) secara berkelanjutan.
Model transformasi biaya ini juga mencakup tiga studi kasus pada sektor elektronik, pengembangan properti dan pengemasan produk baja (steel packaging). Model tersebut dikembangkan oleh the Chartered Institute of Management (CIMA) dan the American Institute of CPAs (AICPA), serta dapat diunduh di www.cgma.org
Siew Lian
M. +6012-5023-985
E. chan.siewlian@cimaglobal.com