omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US zh_TW zh_CN id_ID

Proyek Breakthrough Listen Senilai $100 Juta Berbagi Data kepada Publik tentang Pencarian Kehidupan Luar Angkasa di Alam Semesta yang Belum Pernah Dilakukan

2016-04-15 02:17

Observasi perdana (first light) melalui teleskop berjaringan yang menyisir angkasa; Pencarian luas telah diumumkan pada bulan-bulan mendatang; data yang dapat dikembangkan sendiri (open source) tersedia untuk diunduh pada situs Breakthrough Initiatives

SAN FRANCISCO, 15 April 2016 /PRNewswire/ -- Breakthrough Listen – proyek bernilai $100 juta untuk mencari sejumlah tanda kehidupan luar angkasa yang kompleks (intelligent life) di alam semesta – merilis sekumpulan data permulaan kepada dunia, seperti diumumkan Breakthrough Initiatives hari ini.

Januari 2016 menjadi momen observasi perdana melalui teleskop (first-light) dalam proyek Breakthrough Listen, peninjauan cermat itu menandai awal dari proyek 10 tahun yang diumumkan pada Juli 2015 di London's Royal Society oleh Yuri Milner, Stephen Hawking, Lord Martin Rees, Ann Druyan dan Frank Drake. Ribuan jam observasi telah berlangsung menggunakan teleskop Green Bank Radio di Virginia Barat dan teleskop pencari planet (Automated Planet Finder) milik Lick Observatory di Gunung Hamilton, California.

Hari ini, Breakthrough Listen merilis lot pertama dari data proyek demi akses informasi publik pada situs Breakthrough Initiatives (www.breakthroughinitiatives.org). Data dari teleskop Green Bank juga tersedia bagi pengguna perangkat lunak SETI@home milik UC Berkeley.

Sampai saat ini, berbagai observasi yang dilakukan proyek Breakthrough Listen mencakup sebagian besar bintang dalam jarak 16 juta tahun cahaya dari bumi (termasuk bintang seperti 51 Pegasi yang dikenal sebagai pusat dari sejumlah planet di luar tata surya), dan mengambil percontohan dari beberapa bintang berjarak 16-160 juta tahun cahaya dari bumi. Sejumlah bintang itu termasuk bintang yang menyerupai matahari dan bintang-bintang raksasa serta berbagai bintang yang terdiri atas dua bagian (binary stars). Proyek pencarian tersebut juga menargetkan 40 galaksi spiral yang terdekat, termasuk kumpulan galaksi Maffei Group yang searah dengan konstelasi Cassiopeia. Berbagai bintang yang berjarak 16 juta tahun cahaya hanya dapat dilihat dari belahan bumi bagian selatan, seperti gugus bintang Alpha Centauri, dan akan diobservasi  pada akhir tahun ini dengan teleskop Parkes.

Rencana Observasi tahun ini untuk ketiga teleskop telah diterbitkan dan dapat dibaca di www.breakthroughinitiatives.org. Sejumlah observasi yang telah direncanakan meliputi:

1. Teleskop Green Bank Radio
Pencarian terjauh di dunia untuk artificial signals di lima percontohan (belahan bumi bagian utara)

  • Seluruh 43 bintang berjarak 5 parsecs, pada 1-15 GHz. Survei yang pertama kali dituntaskan dalam proyek SETI berjarak 5 parsecs. Mudah menerima pengiriman gelombang radio dengan level "Earth-leakage".
  • 1000 bintang dari seluruh tipe spectral (OBAFGKM). Berjarak 50 parsecs. 1-15 GHz.
  • Satu juta bintang terdekat. Pada 2016, 5.000 bintang pertama; eksposur 1 menit (1-15 GHz)
  • Berbagai pusat dari 100 galaksi terdekat: berjenis spiral, elips, kerdil (dwarfs) tak beraturan (1-15 GHz)
  • Bintang-bintang eksotis: 20 White Dwarfs, 20 bintang Neutron, 20 lubang hitam (black holes)

2. Teleskop Radio Parkes
Pencarian terjauh di dunia untuk artificial signals di enam percontohan (belahan bumi bagian selatan)

  • Seluruh 43 bintang (pada deklinasi selatan) berjarak 5 parsecs, pada 1-15 GHz. Survei yang pertama kali dituntaskan dalam proyek SETI berjarak 5 parsecs. berjarak 5 parsecs. Mudah menerima pengiriman gelombang radio dengan level "Earth-leakage".
  • 1000 bintang (selatan) dari seluruh tipe spectral (OBAFGKM). Berjarak 50 parsecs. (1-14 GHz).
  • Satu juta bintang terdekat (selatan). Pada 2016-2017, ada 5.000 bintang pertama; eksposur 1 menit (1-4 GHz).
  • Piringan (plane) dan pusat galaksi (1-4 GHz)
  • Berbagai pusat dari 100 galaksi terdekat (deklinasi selatan): berjenis spiral, elips, kerdil (dwarfs) tak beraturan (1-4 GHz)
  • Bintang-bintang eksotis: 20 White Dwarfs, 20 bintang Neutron, 20 lubang hitam (black holes)

3. Teleskop Pencari Planet (APF): Optical Spectroscopic SETI
Target pencarian sangat mirip dengan target rencana pencarian teleskop BL Green Bank, dengan beberapa penyesuaian sedikit karena APF memiliki jarak pandang yang lebih kecil. Sejumlah targetnya adalah:

  • Seluruh 43 bintang berjarak 5 parsecs yang dapat diobservasi APF (deklinasi utara -20deg)
  • 1000 bintang terdekat dari seluruh tipe spectral OBAFGKM urutan utama dan bintang raksasa
  • 100 galaksi terdekat (pusat, deklinasi utara = -20deg)

"Proyek Breakthrough Listen secara resmi diluncurkan dan memindai angkasa demi mencari tanda-tanda kehidupan luar angkasa yang kompleks (intelligent life)," kata Milner. "Proyek tersebut menjadi upaya pencarian yang menyeluruh, terlaksana berkat kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat luar biasa sejak permulaan sejumlah proyek serupa. Kini, kami bergabung dengan kolega yang revolusioner dan menanyai orang di seluruh dunia untuk mengkaji data-data yang terhimpun dan menjelajahi alam semesta bersama kami."

"Breakthrough Listen berjalan lancar," kata Pete Worden, Executive Director Breakthrough Initiatives. "Untuk kali pertama, kami akan memperoleh pencarian SETI secara menyeluruh di lingkungan galaksi kita. Tak kalah pentingnya, publik dan para ahli di seluruh dunia dapat mengakses data tersebut dan menentukan apa memang kita hidup sendirian."

"Breakthrough Listen adalah suatu langkah maju dalam kemampuan kita memindai angkasa secara sistematis, untuk mencari bukti-bukti adanya kehidupan kompleks di luar bumi," kata Andrew Siemion, Director Berkeley SETI Research Center. "Seiring dengan berkembangnya kemampuan kami memproses data dalam beberapa bulan mendatang, kami juga merilis berbagai data tambahan, peluang menemukan kehidupan di luar bumi akan berlipat ganda."

Data yang didapat dari teleskop diunggah ke laman situs Breakthrough Initiatives (www.breakthroughinitiatives.org) dikelompokkan dalam indeks menurut tanggal perekaman, nama objek dan berbagai parameter lain. Para ilmuwan dan ahli ilmu komputer dapat menganalisis data mentah dari teleskop dan mengembangkan aplikasi mereka sendiri untuk mengolah data yang berjumlah sangat banyak itu. Siapa saja yang memiliki komputer atau telepon seluler bisa membantu menganalisis data Breakthrough Listen melalui perangkat lunak komputer SETI@home volunteer (http://seti.berkeley.edu/participate). The University of California, Berkeley, sedang mengembangkan materi kurikulum untuk teleskop, instrumen, dan data proyek Breakthrough Listen (http://seti.berkeley.edu/listen).

Green Bank Telescope
Pada Oktober, bandwidth digital sebesar 1.5 GHz dipasang di teleskop Green Bank. Peningkatan ini diperkirakan dua kali lipat dari bandwidth sistem Green Bank sebelumnya. Sistem yang baru ini juga telah melipatgandakan kapasitas penyimpanan yang tersedia di seluruh Green Bank Observatory.

Lick Observatory
APF yang terdapat di Lick Observatory telah memulai observasi teleskop dengan menggunakan robot atas sejumlah bintang yang terdekat dengan Bumi, untuk mencari emisi laser dari tanda-tanda piranti teknologi di luar planet. Teleskop ini telah mengamati 130 bintang dan seluruh data mentah tersedia di arsip daring.

Teleskop Parkes Radio
Teleskop Parkes Radio, di Parkes, Australia, terkenal akan perannya melakukan downlinking transmisi siaran langsung televisi selama pendaratan Apollo 11 di bulan, akan bergabung dengan teleskop Green Bank (GBT) dan Lick Automated Planet Finder pada Oktober 2016. Sementara GBT berfokus pada observasi objek yang telah ditentukan, Parkes akan mengambil alih pencarian luas di langit. Piranti memproses sinyal untuk engineering validation tests telah ditempatkan di Parkes pada Februari. Data terbatas telah direkam untuk keperluan uji coba.

SETI@Home
SETI@home telah beroperasi sejak 1999, dan telah menarik jutaaan peserta proyek pada saat itu. Relawan dapat terlibat dengan mengunjungi laman situs http://seti.berkeley.edu/participate. Para pengguna perangkat lunak gratis mendonasikan sebagian daya komputer mereka untuk membantu menganalisis sejumlah besar data yang dikumpulkan untuk mencari tanda-tanda kehidupan kompleks (intelligent life) di luar Bumi.

Tambahan data dari teleskop Green Bank memperluas luas angkasa yang bisa dimonitor oleh para relawan SETI@home hingga lebih dari dua kali lipat. Observasi yang akan dimulai di Parkes Observatory pada Oktober, akan memberi akses ke seluruh bagian angkasa untuk para relawan. Seiring dengan proyek Breakthrough Listen memperluas jangkauan pencariannya, anggota masyarakat, bahkan mereka yang tidak memiliki kemampuan teknis, dapat berpartisipasi dalam kegembiraan seraya kita berupaya menjawab pertanyaan: Apakah kita hidup sendirian di alam semesta?

Pemimpin Proyek

  • Martin Rees, Astronomer Royal, Fellow di Trinity College; Guru Besar Emeritus Bidang Kosmologi dan Astrofisika, University of Cambridge.
  • Pete Worden, Chairman, Breakthrough Prize Foundation.
  • Frank Drake, Chairman Emeritus, SETI Institute; Guru Besar Emeritus Bidang Astronomi dan Astrofisika, University of California, Santa Cruz; Founding Director, National Astronomy and Ionosphere Center; Eks-Guru Besar Astronomi di Goldwin Smith, Cornell University.
  • Dan Werthimer, Co-founder dan chief scientist proyek SETI@home; direktur SERENDIP; principal investigator CASPER.
  • Andrew Siemion, Director, Berkeley SETI Research Center.
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami