World Electronic Sports Games Berakhir
CHANGZHOU, Tiongkok, 20 Februari 2017 /PRNewswire/ -- Babak Final Akbar (Grand Finale) World Electronic Sports Games (WESG) 2016 digelar dari 12-15 Januari 2017. Melalui pertandingan selama empat hari, tim TNC asal Filipina membawa pulang trofi kejuaraan dalam permainan DOTA 2. Pemain Filipina, Staz, dan pemain Korea Selatan, TY, meraih gelar juara masing-masing untuk Hearth Stone dan StarCraft II, sementara tim EnVyUs dari Perancis memainkan pertandingan terakhir dan yang paling digemari, CS:GO. Tim-tim pemenang menerima US$5,5 juta hadiah berupa uang secara bersama-sama.
The WESG final
WESG, didukung investasi US$14,6 juta dari Alisports, telah menggemparkan industri e-sports sejak diluncurkan pada Maret 2016. Tak hanya soal nilai investasi, melainkan juga dampak dari audisi terbuka berskala dunia yang inovatif dan mekanisme promosi serta "Spirit of Sport" yang berlandaskan keadilan. Selain World Cyber Games (WCG), WESG merupakan lomba e-sports pertama yang memilih para pemain dan menggelar kompetisi di seluruh dunia, membuka babak baru bagi industri.
Lewat beberapa audisi terbuka yang diikuti puluhan ribu pesaing dari seluruh tingkatan keahlian, WESG telah menjadi kompetisi lengkap yang terbesar, diikuti oleh para pemain (gamers) profesional dan nonprofesional. Kompetisi tersebut juga menghadiahi para pemenang dengan, secara rata-rata, dana senilai US$5,5 juta. Lebih dari 60.000 pesaing dari hampir 200 negara dan wilayah, rata-rata berusia 22 dan 23, mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi ini. Babak final kompetisi menarik 6.000 penonton, mengisi seluruh kapasitas lokasi kegiatan.
Untuk menyaksikan video promosi WESG, mohon mengunjungi: https://www.youtube.com/watch?v=PPLKCYPHP60
Selama Acara Pembukaan Babak Final WESG, para pesaing naik ke panggung dan mengusung bendera kenegaraan masing-masing, menjadi cerminan kebanggaan mereka dalam bernegara. Hasil kompetisi dikalkulasi berdasarkan kinerja setiap tim. Dengan begitu, hal ini menunjukkan berbagai upaya Alisports dalam menguji coba konsep "Olimpiade E-sports".
Saat memberikan tanggapan atas kompetisi ini, Loda, seorang pemain DOTA 2 profesional dari Swedia dan mantan ketua TI3 Alliance, tim yang menjadi juara dunia, berkata, "Tak seperti kompetisi lain yang pernah saya ikuti, seluruh pesaing WESG datang dengan kebanggaan mewakili negara mereka, alih-alih hanya berniat mengejar keuntungan dan hadiah untuk klubnya. WESG sangatlah berbeda."
CEO Alisports Zhang Dazhong memberikan peringkat WESG perdana sebesar 90 poin (dalam skala 100 poin) dan mengungkapkan bahwa WESG berikutnya akan meningkatkan jumlah kegiatan dan bisa lebih besar daripada ajang yang pertama.
Players from 36 countries making their appearance on the stage
Selain itu, WESG meluncurkan inisiatif anti-doping untuk pertandingan e-sports, secara resmi menganut konsep "Fair Play" dari komunitas olahraga pada umumnya, serta menjadikan prinsip tersebut aturan mendasar bagi kegiatan e-sports. Meski berbagai tantangan dalam upaya standarisasi dan penerapan pendekatan itu, langkah mewujudkannya diharapkan bisa memastikan perkembangan kondisi yang sehat untuk e-sports dan mempersiapkan jalan bagi olahraga tersebut agar menjadi bagian dari Pertandingan Olimpiade yang resmi.
Untuk berbagai video WESG lainnya, mohon ikuti akun YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCcSgNfDNxvyisU-eCj9xyNg/featured
Foto - http://photos.prnasia.com/prnh/20170216/0861701222-a
Foto - http://photos.prnasia.com/prnh/20170216/0861701222-b