omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY th_TH vi_VN

Riset Salesforce Ungkap Retensi Pelanggan dan Kecerdasan Buatan Mendominasi Prioritas Perusahaan di Asia

2017-07-10 10:55
-77% perusahaan Asia memandang kawasan tersebut akan memimpin inovasi global

JAKARTA, Indonesia, 10 Juli 2017 /PRNewswire/ -- Salesforce, pemimpin dunia untuk bidang CRM, hari ini mengungkap sejumlah temuan dari Innovation: All Eyes on Asia, sebuah laporan riset mengenai cara berbagai perusahaan di Asia dalam memandang inovasi. Studi ini menghimpun sejumlah tanggapan dari perusahaan besar dan pengambil keputusan Teknologi Informasi (TI) di delapan negara Asia.

Beberapa temuan penting:

  • 70% responden memandang retensi pelanggan (customer retention) menjadi prioritas utama selama 12 hingga 14 bulan ke depan serta lebih dari setengah responden (53%) ingin menerapkan inovasi terbaru demi mewujudkan tujuan tersebut.
  • Asia (77%) tengah dipandang sebagai kawasan yang akan memimpin inovasi dunia dalam lima tahun berikut, dengan Amerika berada di posisi kedua (64%).
  • Jepang, Korea dan Tiongkok adalah tiga besar negara Asia yang dianggap mampu mendorong tren ini.

Banyak perusahaan Asia yang ingin berinvestasi pada inovasi demi meningkatkan aspek retensi pelanggan (customer retention)

Di Asia, inovasi dilihat sebagai proses menghasilkan solusi baru dan orisinal guna memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan yang belum terjawab. Sejumlah perusahaan Asia memprioritaskan inovasi yang dapat memberdayakan mereka dalam mempertahankan pelanggan (70%) serta lebih dari setengah responden (53%) berpeluang menerapkan inovasi yang mewujudkan tujuan tersebut. Berbagai perusahaan di India (93%), Singapura (88%), Filipina (88%) dan Malaysia (82%) termasuk pihak-pihak yang akan berinvestasi pada teknologi yang meningkatkan aspek retensi pelanggan. Teknologi dipandang sebagai perangkat paling berharga dalam mempercepat produktivitas kerja (62%) dan menyediakan dukungan pelanggan (38%). Berbagai temuan ini menekankan fokus pada pelanggan yang menggerakkan inovasi di Asia.

Berbagai perusahaan Asia menempatkan Enterprise Apps, CRM, Cloud Computing dan Artificial Intelligence sebagai Prioritas Terpenting

Enterprise Apps (83%), Cloud Computing (82%) dan Customer Relationship Management (CRM) menjadi prioritas investasi strategis terpenting bagi banyak perusahaan Asia. Selain itu, saat ditanyakan tentang sarana CRM yang dilengkapi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/A.I.), 78% responden menyatakan ingin menggunakannya. Sejumlah perusahaan Singapura menilai konsep tersebut menarik (84%) dan relevan (76%) namun hanya 68% yang ingin menerapkannya. India (90%) dan Indonesia (83%), Vietnam (85%), Filipina (84%) dan Thailand (84%) termasuk yang paling ingin menggunakan perangkat tersebut, sementara Hong Kong menjadi yang paling enggan memakainya (63%).

Budaya Kerja Memicu Inovasi

Dampak positif dari budaya kerja yang mendukung para pegawai untuk menjadi inovatif, jelas terlihat dalam studi ini. Ada 77% responden yang setuju bahwa inovasi telah mengubah kegiatan operasional perusahaan dengan baik. Ada 80% responden dalam kelompok ini memprioritaskan inovasi dalam perusahaan mereka dalam 12-24 bulan mendatang. Beberapa perusahaan Asia tersebut juga akan tetap berinvestasi pada teknologi di tengah kinerja perekonomian yang menurun, 84% di antaranya menganggap teknologi sebagai penggerak pendapatan secara jangka panjang.

Kesenjangan pengetahuan menghambat laju inovasi

Biaya, kerumitan teknologi dan kekurangan bakat menjadi tiga kendala utama yang menghambat berbagai perusahaan Asia ketika menjalankan inovasi. Satu dari tiga perusahaan Asia meyakini masa depan inovasi akan didorong oleh kemitraan pemerintah-swasta (public private partnerships).

Beberapa komentar atas Berita Ini

  • "Riset ini menyoroti lanskap inovasi di Asia dan menegaskan visi kami untuk berorientasi pada pelanggan. Pendekatan yang mengutamakan teknologi seluler (mobile-first) menghasilkan budaya kecergasan (immediacy).  Hal ini membentuk prioritas bisnis yang baru bagi berbagai perusahaan Asia," kata Robert Wickham, Regional Vice President, Innovation & Digital Transformation, APAC, Salesforce. "Kebutuhan sejumlah perusahaan Asia terhadap kecerdasan buatan terus berkembang. Revolusi Industri Keempat berada di depan mata kita, dan perusahaan yang bisa memanfaatkan keahlian prediktif dari A.I., berada pada jalur yang tepat untuk menjawab berbagai tantangan di kawasan yang dinamis ini."
  • "Laporan ini mengupas isu secara tajam dan kami terdorong untuk mengetahui apakah kami telah sejalan dengan kebutuhan para pelanggan di Asia. Upaya mengutamakan pelanggan dalam bisnis telah menjadi penggerak penting di Fonterra dan kami kini lebih terinspirasi untuk melanjutkan kiprah perusahaan bersama Salesforce demi membangun pengalaman bisnis yang memprioritaskan konsumen," ujar Caitlin Nguyen, Global Digital & CRM Lead, Fonterra.

Terhubung dengan Salesforce

Para responden yang berpandangan demikian dimintai pendapat dan ditanyakan (1) apakah konsep tersebut menarik, (2) apakah produk tersebut relevan dengan mereka dan (3) sebesar apa keinginan mereka untuk menerapkannya.

Bayangkan jika ada sarana CRM yang dilengkapi teknologi kecerdasan buatan sehingga sejumlah perusahaan bisa terhubung dengan para pelanggan dan prospek dengan cara yang inovatif. Sejumlah fitur penting dalam sarana itu akan membantu perusahaan untuk:

  • menangkap beberapa isyarat dari pelanggan secara seketika (misalnya, permintaan bantuan dari konsumen)
  • menganalisis poin data pelanggan di seluruh sumber
  • memperkirakan waktu terbaik untuk interaksi penjualan, pemasaran atau pelayanan bagi setiap pelanggan
  • mengotomatisasi semua tugas rutin menjadi real-time customer engagement

METODOLOGI RISET

Guna memahami bagaimana inovasi dipandang oleh berbagai perusahaan TI terpenting di Asia, Salesforce menugaskan YouGov pada Desember 2016 untuk melaksanakan survei atas 707 responden di delapan negara/wilayah, yakni Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Ada porsi seimbang 50/50 atas profil responden, yakni kalangan CTO, CIO dan pengambil keputusan TI dari berbagai perusahaan umum dalam sampel riset; seluruh 707 responden direkrut melalui panel yang dikembangkan sendiri (proprietary) oleh YouGov. Survei dilakukan selama seminggu dari 21-28 Desember 2016. Survei ini mengajukan sejumlah pertanyaan tentang persepsi responden mengenai inovasi, serta sikap dan tingkah laku terhadap penerapan berbagai teknologi inovatif. Beberapa temuan dihimpun dari riset yang sangat penting demi memperoleh penilaian yang jelas atas cara pandang inovasi di Asia.  

Tentang Salesforce     

Salesforce, merupakan Customer Success Platform dan CRM #1 dunia, membantu berbagai perusahaan agar terhubung dengan para pelanggannya dalam cara terbaru. Untuk informasi mengenai Salesforce (NYSE: CRM), kunjungi: www.salesforce.com.

Kontak bagi Media
Hongda Tee / Dinda Citrini
Hypertext for Salesforce        
salesforce@hypertext.sg        
T: +65-9487-4310 / +65-8124-6742

Tautan terkait:
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami