Pasangan di Indonesia rela habiskan sekitar IDR 40 juta untuk biaya perkawinan

JAKARTA, Indonesia, 4 september 2017 /PRNewswire/ --  Tingkat inflasi yang tinggi di Indonesia membuat banyak biaya barang dan jasa meningkat dari tahun ke tahun. SweetRing, aplikasi pencari jodoh, melaksanakan sebuah survei pada Agustus 2017 dan menemukan fakta bahwa pasangan di Indonesia pada umumnya, rela menghabiskan IDR 40 juta untuk acara perkawinan mereka. Anggaran ini telah meningkat dibandingkan survei yang diadakan oleh wedding blog populer Bridestory pada Januari 2017. Dalam survei Bridestory, orang Indonesia rata-rata rela menghabiskan IDR 35 juta untuk pesta perkawinan dengan 25-50 tamu undangan.  

SweetRing juga menemukan bahwa selama beberapa tahun terakhir, wanita di Indonesia memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap pesta perkawinan dan gaji pasangannya. Hasil survei tersebut menunjukkan, 61% wanita yang disurvei menginginkan gaji bulanan pasangannya mencapai minimum 12 juta sebelum mereka menerima lamaran pernikahan. Namun, pandangan para pria ternyata berbeda. 67% pria yang disurvei beranggapan bahwa dengan bergaji Rp 9 juta per bulan, mereka telah siap untuk menikah. Menurut para responden wanita, Rp 12 juta adalah gaji minimum pasangan mereka sebelum mereka berkata ya kepada pasangan mereka untuk menikah. Para wanita meyakini kondisi tersebut akan membuat kehidupan mereka terjamin setelah menikah. Salah satu pengguna SweetRing, Rini, berkata, "setiap tahun, berbagai harga kebutuhan meningkat, karena itu 12 juta adalah gaji minimum yang wajar untuk seorang suami agar mereka bisa membiayai sebuah keluarga."

Di samping tingginya standar gaji untuk pasangan mereka. Setiap wanita juga menginginkan pernikahan mereka berlangsung dengan megah dan tidak terlupakan, karena itu 60% dari wanita rela menghabiskan biaya 50 juta untuk biaya pernikahan mereka, sedangkan 59% dari para pria hanya rela mengeluarkan biaya 30 juta untuk pernikahan mereka. Pria merasa bahwa pesta perkawinan yang berlebihan hanya akan menyenangkan tamu undangan. Dengan melonjaknya biaya kebutuhan setiap tahun, pesta perkawinan yang terlalu besar hanya akan menghabiskan uang pengantin. "Yang penting adalah saya dan pasangan saya menikah, bukan besarnya acara pesta." ujar Agung, 29 Tahun, salah satu pengguna SweetRing.