RIYADH, Arab Saudi, 26 September 2017 /PRNewswire/ -- TUV Rheinland dengan bangga mengumumkan pencapaian sebagai penyedia layanan uji coba, inspeksi dan sertifikasi (testing, inspection and certification/TIC) pihak ketiga dan berskala internasional pertama yang meraih status Notified Body (NB) dari Gulf Standardization Organization (GSO) di Thailand dan Jepang. Mereka bergabung bersama TUV Rheinland Hong Kong, yang sebelumnya menjadi penyedia layanan teknis independen pertama yang meraih status Notified Body GSO untuk berbagai produk dan mainan listrik di Asia Pasifik pada Juni 2015, dan TUV Rheinland Korea, yang juga baru-baru ini meraih status NB dari GSO.
Sehubungan dengan jaringan global laboratorium TUV Rheinland, sejumlah Notified Bodies tersebut berwenang memberikan sertifikasi produk dengan label "G Mark" – sebuah kewajiban yang harus dipenuhi beragam produk yang merambah negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC).
Mereka bisa menyertifikasi perangkat elektronik rumah tangga yang bertegangan rendah, steker, stopkontak (socket outlets) dan alat perpanjangan kabel listrik (cord extensions). Hal ini akan membantu berbagai produsen di Asia Pasifik (APAC) dalam merambah enam negara maju dalam GCC, yakni Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Oman, Bahrain dan Uni Emirat Arab. Sejumlah negara anggota GCC, termasuk Yaman, memiliki total penduduk sekitar 80 juta dan produk domestik bruto (PDB) sekitar US$3,2 triliun.
Istilah "Notified Bodies" merujuk pada sejumlah lembaga independen yang menilai kesesuaian suatu produk dan dianggap kompeten serta netral oleh GSO. GSO bertanggung jawab atas proses regulasi dan penilaian teknis atas berbagai produk yang ditujukan di pasar bersama Gulf Cooperation Council (GCC).
"Meski sejumlah standar GSO untuk produk-produk tersebut sangat mengikuti regulasi Uni Eropa (EU), namun masih ada beberapa perbedaan dan serangkaian peraturan yang membutuhkan perhatian khusus untuk setiap rincian produk. Sebagai lembaga yang resmi menyandang status Notified Body, TUV Rheinland dapat memandu para pelanggan dan menyediakan jasa uji coba serta dokumentasi yang dibutuhkan agar mereka berhasil merambah negara-negara Teluk Arab," kata Andreas Leo Hoefer, Executive Vice President, Asia Pasifik / India, Timur Tengah & Afrika, TUV Rheinland.
"Sebagai penyedia layanan uji coba, inspeksi dan sertifikasi (testing, inspection and certification/TIC) pihak ketiga, TUV Rheinland membanggakan pemahaman mendalam atas berbagai regulasi di kawasan Teluk Arab. Jaringan kantor dan laboratorium kami meliputi hampir setiap negara GCC dan kami meraih akreditasi sebagai lembaga uji coba untuk program pengendalian impor di Arab Saudi, Kuwait dan Qatar. Selain itu, TUV Rheinland dikenal sebagai laboratorum uji coba yang berwenang dalam program pelabelan efisiensi energi nasional untuk produk penyejuk ruangan, kulkas, mesin cuci dan lampu," jelas Hoefer.
Agar dapat dijual di negara-negara GCC manapun, seluruh produk harus memenuhi persyaratan penting sesuai GSO Technical Regulations. Aturan ini dirancang untuk melindungi para konsumen dari bahaya yang mungkin terjadi, seperti cidera fisik, suhu yang tinggi, tersengat aliran listrik, kebakaran atau radiasi. Meski berbagai regulasi memuat tujuan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesesuaian dalam hal elektromagnetik, berbagai solusi teknis umumnya mengikuti standar GSO atau standar internasional IEC yang mengambil keuntungan dari "presumption of conformity".
"Langkah menggunakan jasa laboratorium pihak ketiga atau Notified Body, seperti TUV Rheinland, dapat menghemat waktu dan biaya pihak produsen secara berarti. Kami memiliki laboratorium yang dekat dengan pihak pemasok, pengalaman puluhan tahun dan berkeahlian luas dalam upaya memperoleh izin demi akses ke negara-negara GCC yang lebih cepat. Lebih lagi, pihak berwenang yang melakukan uji coba terkait hanyalah Notified Bodies dan laboratorium yang terafiliasi dengan mereka," kata Holger Kunz, Executive Vice President, Products, TUV Rheinland.
Tentang TUV Rheinland
TUV Rheinland merupakan pemimpin global dalam jasa pengujian (inspection) independen, berdiri 145 tahun lalu. Grup memiliki 19.700 pegawai di seluruh dunia. Pendapatan tahunan tercatat lebih dari EUR 1,9 miliar. Sejumlah ahli independen berpegang teguh pada mutu dan keselamatan untuk sumber daya manusia, teknologi dan linkungan hidup pada hampir seluruh industri dan bidang kehidupan. TUV Rheinland menguji peralatan, produk dan layanan teknis, serta mengawasi berbagai proyek, proses dan keamanan informasi untuk berbagai perusahaan. Para ahli TUV Rheinland melatih orang-orang dari berbagai latar belakang karier dan industri. Untuk itu, perusahaan mengelola jaringan kerja global yang terdiri atas laboratorium dan pusat uji coba serta pendidikan yang berizin. Sejak 2006, TUV Rheinland telah menjadi anggota United Nations Global Compact untuk mempromosikan aspek keberlanjutan dan melawan korupsi. Situs: www.tuv.com