JAKARTA, Indonesia, 18 Desember 2017 /PRNewswire/ --
Olam International Limited ("Olam"), sebuah perusahaan agribisnis terkemuka yang beroperasi di seluruh rantai nilai di 70 negara, serta Mitr Phol Sugar Corporation ("Mitr Phol"), produsen gula terbesar keempat di dunia dan terbesar di Asia, telah mengumumkan bahwa mereka akan bersama-sama menjajaki pengembangan fasilitas pabrik gula baru di Indonesia.
Jika rencana untuk fasilitas penggilingan gula tebu dapat dilanjutkan, akan dihasilkan hingga 1,2 juta metrik ton tebu dari petani lokal saat selesai pada tahun 2020.
Penjajakan pabrik gula baru ini merupakan bagian dari kemitraan strategis yang lebih luas antara Mitr Phol dan Olam yang diumumkan hari ini untuk meningkatkan produksi gula di Indonesia. Dari kemitraan tersebut, Mitr Phol berinvestasi pada 50,0% saham Far East Agri, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Olam, yang mengoperasikan PT Dharmapala Usaha Sukses - sebuah pabrik gula di Cilacap, Jawa Tengah.
Pada pabrik baru ini, jika rencana tersebut dilaksanakan, akan memanfaatkan gabungan kekuatan dari Mitr Phol dan Olam untuk bersama-sama memperbaiki efisiensi operasi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dengan memastikan pendapatan berkelanjutan bagi mereka. Kegiatan pemasokan tebu akan disesuaikan dengan program untuk membantu petani tebu meningkatkan hasil panen melalui dukungan peningkatan keterampilan dan pengenalan program mutakhir seperti ModernFarm dan DTF Cocoa. Selain joint venture, Mitr Phol akan mengikuti program Olam untuk memperluas Praktik Pertanian yang Tepat kepada petani di seluruh Indonesia, yang telah ada sejak Olam memasuki negara ini pada tahun 1996.
Joe Kenny, Managing Director dan CEO Sugar & Dairy, Olam International, menjelaskan alasan atas kemitraan ini: "Kemitraan ini mempertemukan dua pemain gula terkemuka yang bertanggung jawab dengan ikatan jangka panjang di Indonesia. Kami berkomitmen penuh mendukung tujuan pemerintah untuk mencapai swasembada gula serta akan memberikan produk yang berkualitas dan aman kepada pelanggan dan menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan; khususnya, kami akan berfokus untuk terus meningkatkan kesejahteraan petani pemasok, dengan memperkenalkan teknologi mutakhir, serta bekerja sama dengan mereka untuk meningkatkan praktik dan hasil panen agar mereka menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan."
Krisda Monthienvichienchai, CEO Mitr Phol Sugar Corporation, juga menekankan komitmen Mitr Phol kepada Indonesia: "Kami senang memulai perjalanan di negara ini melalui kerjasama dengan pemain gula terkemuka di Olam. Keyakinan kami pada potensi Indonesia dan untuk menciptakan nilai jangka panjang akan mendukung strategi pertumbuhan kami di sini. Kami berharap dapat memainkan peran penting dalam membantu Indonesia mencapai swasembada gula dengan bekerjasama dengan Olam, pemerintah, petani dan semua pemangku kepentingan."
Tentang Olam International Limited
Olam International adalah perusahaan agribisnis terkemuka yang beroperasi di seluruh rantai nilai di 70 negara, memasok berbagai produk ke 18 platform kepada 23.000 pelanggan di seluruh dunia. Dengan proses pemasokan dan pengolahan langsung di sebagian besar negara produsen utama, Olam telah meraih posisi kepemimpinan global di berbagai bisnisnya. Berkantor pusat di Singapura dan terdaftar di SGX-ST pada 11 Februari 2005, Olam saat ini masuk dalam peringkat 30 besar perusahaan utama yang terdaftar di Singapura di bidang kapitalisasi pasar. Pada tahun 2016, majalah Fortune menempatkan Olam pada peringkat #23 pada daftar 'Change the World'. Informasi lebih lanjut tentang Olam dapat dilihat di www.olamgroup.com. Olam beralamat di 7 Straits View, Marina One East Tower #20-01, Singapura 018936. Telepon: +65 63394100, Faksimili: +65 63399755
Tentang Mitr Phol Sugar Corporation
Mitr Phol adalah produsen gula terbesar keempat di dunia dan terbesar di Asia dengan 16 pabrik gula, delapan pembangkit listrik dan empat distilasi etanol, yang mengontrak 143.000 petani di Thailand, Laos, Kamboja, Tiongkok, dan Australia. Mitr Phol juga merupakan produsen bioenergi terbesar di Asia dan memiliki ketertarikan bisnis pada bahan pengganti kayu, pupuk dan logistik terkait bidang pertanian.