Laporan bertajuk 'Getting to Equal 2018' mengidentifikasi 40 faktor kunci yang membantu keberhasilan para pekerja
JAKARTA, Indonesia, 23 Maret 2018 /PRNewswire/ -- Riset terbaru Accenture mengidentifikasi 40 faktor di tempat kerja yang dapat mengedepankan budaya kesetaraan – termasuk 14 faktor yang paling berperan. Riset yang diterbitkan hari ini dalam laporan yang berjudul 'Getting to Equal 2018', menjabarkan tindakan paling efektif yang dapat dilakukan oleh para pemimpin bisnis untuk mempercepat kemajuan budaya perusahaan dan membantu memperkecil kesenjangan pendapatan antar gender.
Riset ini didasarkan pada survei yang dilakukan terhadap lebih dari 22.000 laki-laki dan perempuan yang bekerja di 34 negara – termasuk 700 pekerja di Indonesia – untuk menganalisa persepsi mereka terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pembentukan budaya perusahaan. Survei ini dilengkapi dengan hasil wawancara mendalam serta analisa rinci terkait data mengenai berbagai isu tenaga kerja.
Neneng Goenadi selaku Country Managing Director, Accenture Indonesia mengatakan, "Riset kami menunjukkan bahwa perusahaan dengan budaya yang peduli terhadap kemajuan pekerja perempuan juga akan meningkatkan keberhasilan para pekerja laki-laki, dan ini memungkinkan kedua gender untuk bangkit bersama. Kami melihat bahwa riset ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa pembentukan budaya perusahaan yang tepat adalah faktor penting untuk mencapai kesetaraan gender. Program bukanlah faktor utama, namun manusialah yang mampu menciptakan perusahaan inklusif dengan keragaman yang ada didalamnya.
Riset Accenture membuktikan bahwa perusahaan di Indonesia yang berhasil menerapkan 40 faktor utama tersebut akan mendapatkan manfaat sebagai berikut:
Sedangkan secara global, semua faktor di atas berada di 95%. Maka, semua pekerja memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang:
Di perusahaan yang menerapkan 40 faktor utama, pekerja perempuan dan laki-laki dapat lebih berkembang, namun perempuan mempunyai keuntungan lebih banyak lagi. Di bawah ini adalah dampak yang dapat terjadi jika mayoritas lingkungan kerja di Indonesia menerapkan hal serupa:
Menurut riset ini, penetapan tujuan yang jelas terkait keberagaman di ruang lingkup kerja adalah langkah penting yang harus dilakukan pemimpin bisnis untuk memperkuat budaya perusahaan.
Ellyn Shook selaku Chief Leadership & Human Resources Officer, Accenture menyatakan bahwa "Budaya perusahaan ditentukan oleh para pemimpin bisnis. Untuk itu, jika perusahaan menginginkan kemajuan bagi perempuan, kesetaraan gender harus menjadi agenda prioritas di jajaran manajemen puncak (C-suite). Sangatlah penting bagi perusahaan untuk menciptakan ruang lingkup kerja yang tepat demi keberlangsungan hidup pekerja dalam meraih kesuksesan baik secara profesional maupun pribadi – sehingga mereka bisa menjadi diri sendiri dan menjadi bagian dari perusahaan.
Laporan ini, dikembangkan berdasarkan riset Accenture yang dilakukan pada tahun 2017 terkait kefasihan digital dan teknologi yang dapat memperkecil kesenjangan gender di tempat kerja. Riset ini mengemukakan 14 faktor utama yang dikelompokkan menjadi tiga kategori yang terbukti memengaruhi kemajuan budaya perusahaan. Kategori-kategori itu adalah kepemimpinan yang tegas (bold leadership), tindakan komprehensif (comprehensive action) dan lingkungan yang memberdayakan pekerja (empowering environment). Hasil utama untuk Indonesia dapat dituturkan sebagai berikut:
Dapatkan laporan global Accenture disini: Getting to Equal 2018
Metodologi
Sebagai bagian dari riset yang bertajuk 'Getting to Equal 2018', Accenture melakukan survei terhadap lebih dari 22.000 pekerja laki-laki dan perempuan dengan pendidikan universitas di 34 negara – termasuk 700 pekerja laki-laki dan perempuan di Indonesia – untuk memahami faktor penting dalam menciptakan budaya kesetaraan gender terkait kemajuan dan pendapatan di perusahaan. Survei ini dilengkapi dengan wawancara mendalam dengan pekerja perempuan yang berada di "jalur karir cepat" (fast track) – yaitu perempuan yang berkembang pesat dalam karir mereka dibanding perempuan lain. Accenture juga menganalisa data terkait berbagai isu tenaga kerja, termasuk kemajuan tenaga kerja, kesenjangan talenta, budaya perusahaan, pelecehan seksual, kesetaraan gender berdasarkan level dan praktik terbaik perusahaan. Dengan menggabungkan berbagai temuan survei ini, Accenture mengembangkan model ekonometrik untuk menetapkan faktor-faktor yang berdampak signifikan terhadap kemajuan dan peluang bagi perempuan. Model ini digunakan untuk lebih memahami berbagai implikasi faktor-faktor tersebut terhadap kemajuan pekerja laki-laki dan perempuan dan memperkecil kesenjangan pendapatan. Hal ini memungkinkan jika rekomendasi-rekomendasi ini diterapkan para perusahaan.
Mengenai Accenture
Accenture adalah perusahaan layanan profesional global terkemuka, yang menyediakan berbagai layanan dan solusi strategi, konsultasi, digital, teknologi dan operasi bisnis. Dengan menggabungkan pengalaman dan keterampilan khusus di lebih dari 40 industri dan semua fungsi bisnis – yang didukung oleh jaringan penyampaian terbesar di dunia – Accenture bekerja di titik pertemuan bisnis dan teknologi untuk membantu para klien meningkatkan kinerja mereka dan menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan. Dengan lebih dari 435.000 personil yang melayani klien-klien di lebih dari 120 negara, Accenture memberikan inovasi untuk hidup dan bekerja. Kunjungi situs web kami di www.accenture.com.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Accenture Indonesia
Nia Sarinastiti
Marketing & Communication Director
Wisma 46 - Kota BNI - Lantai 18
Jl. Jend. Sudirman Kav.1, Jakarta 10220
Tel : +6221 574 6575
Email: nia.sarinastiti@accenture.com