- Pasien dapat langsung berbagi informasi tentang gejala penyakit dan proses perawatan. Tersedia kompensasi bagi pasien yang berbagi informasi.
- "Humanscape" yang berbasis blockchain akan dirilis akhir tahun ini.
SEOUL, Korea Selatan, 6 Agustus 2018 /PRNewswire/ -- Saat ini, semakin banyak orang menderita penyakit yang serius, tidak dapat disembuhkan, dan/atau langka. Namun, akses informasi tentang kondisi semacam itu terbatas pada rumah sakit atau berselancar di internet. Meskipun ada komunitas dan organisasi yang melayani orang dengan penyakit tertentu, informasi mengenai penyakit tidak tersedia secara luas karena gejalanya bersifat umum.
Setelah mengembangkan dan menerapkan solusi TI di sektor kesehatan selama empat tahun terakhir, Humanscape menyadari bahwa tidak banyak sarana informasi kesehatan yang layak. Mereka percaya, menyediakan sarana pertukaran informasi yang memberikan pasien kendali penuh atas data kesehatan mereka sendiri (patients-generated health data, PGHD) serta memudahkan perusahaan farmasi, dokter, dan rumah sakit untuk memanfaatkan data tersebut, akan membantu dalam menemukan perawatan yang baru serta meningkatkan kualitas perawatan yang sudah ada.
Selain itu, menerapkan teknologi blockchain dalam manajemen data kesehatan pasien akan memudahkan pertukaran dan penyimpanan data yang aman. Ketika pasien mencatat informasi tentang penyakit mereka melalui Humanscape, informasi tersebut dienkripsi dan hanya dapat digunakan di area yang ditentukan. Selain itu, pasien akan diberi kompensasi yang sesuai ketika mereka berbagi informasi di sarana milik pasien. Min-hoo Chang, CEO, Humanscape, berkomentar, "Tindakan sederhana seperti berbagi informasi dapat sangat membantu bagi orang yang menderita penyakit langka dan tak tersembuhkan. Karena itu, kami berharap tingkat partisipasi akan tinggi." Pasien dapat menukar kompensasi yang diterima dengan uang tunai. Tim Humanscape juga berencana untuk memiliki berbagai dApps (decentralized apps) untuk memudahkan pasien membeli obat yang dapat ditebus tanpa resep dokter (non-prescription), bahan pangan fungsional (functional foods) dan peralatan medis dengan uang hasil kompensasi.
Sambutan yang hangat dari organisasi pasien dan perusahaan farmasi terhadap Humanscape melampaui harapan. Chang berkomentar, "Organisasi pasien yang sangat membutuhkan data pasien yang terstruktur dengan baik, mengakui pentingnya Proyek Humanscape. Humanscape telah meneken MOU dengan organisasi pasien untuk penyakit langka yang berhubungan dengan retina, Korean Foundation Fighting Blindness dan Amseungmo (salah satu komunitas pasien kanker yang paling terkenal). Perusahaan juga tengah mendiskusikan kerjasama multiaspek dengan lebih banyak pihak." Chang juga menyebut, "Para eksekutif perusahaan farmasi global yang membutuhkan informasi pasien mengenai pengobatan, kondisi fisik, dan gaya hidup pasien, telah bergabung dengan Humanscape sebagai penasihat dan secara aktif terlibat dalam kegiatan bisnis perusahaan."
Tujuan jangka panjang Humanscape adalah menyediakan layanan komunitas perawatan kesehatan terbaik di Asia, terutama di negara-negara dengan layanan medis yang buruk. Untuk itu, Humanscape mendirikan anak perusahaan di Indonesia dan saat ini sedang membangun kemitraan dengan berbagai perusahaan lokal dan rumah sakit. Selanjutnya, Humanscape memasuki pasar Vietnam melalui Program Ekspansi Global (GEP) dari Kementerian UKM dan Perusahaan Rintisan (Startups), didukung oleh Chungnam Center for Creative Economy and Innovation.
Chang bilang, "Jumlah pasien dengan penyakit langka dan tidak dapat disembuhkan relatif sedikit. Hal ini menyulitkan perusahaan farmasi untuk aktif dalam bidang tersebut. Namun, jika obat yang tepat bisa dikembangkan, sektor tersebut akan menjadi pasar blue ocean. Dalam konteks ini, jika kami mampu mencapai tujuan untuk menciptakan komunitas pasien terbaik di Asia, saya yakin akan bermanfaat bagi semua pihak."
Telegram: https://t.me/Humanscape
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20180802/2198737-1