omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY th_TH vi_VN

ASEAN Insurance Council (AIC) Ajak Perusahaan Asuransi agar Mendukung Pemerintah dengan Mendanai Ekonomi ASEAN dan Pembangunan Berkelanjutan

2018-10-26 12:58

JAKARTA, Indonesia, 26 Oktober 2018 /PRNewswire/ -- AIC, platform regional untuk industri asuransi ASEAN, mengumumkan komitmen strategis, mengajak seluruh perusahaan asuransi terkemuka melakukan aksi nyata guna mempercepat investasi infrastruktur Indonesia. Komitmen ini diluncurkan pada ajang "IMF -- World Bank Group (WBG) 2018 Annual Meetings" di Bali, 11 Oktober 2018 Sebagai pendorong utama konektivitas regional di ASEAN, deklarasi tersebut telah terbukti menjadi ajakan penting bagi perusahaan asuransi. Setelah deklarasi tersebut, perusahaan asuransi terkemuka, WanaArtha Life, AIA, Allianz Life, dan Taspen, menginvestasikan US$224 juta dolar di operator jalan tol milik negara, Jasa Marga, melalui PT Mandiri Manajemen Investasi.

Sebelum upacara penandatanganan ini, AIC ikut serta dalam platform SDG Indonesia One, yang diprakarsai Kementerian Keuangan Indonesia lewat kerja sama dengan sebuah BUMN, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Selama ajang "IMF -- World Bank Group 2018 Annual Meetings" berlangsung, AIC juga tampil sebagai pembicara dalam diskusi tentang infrastruktur pendanaan, mendorong perusahaan asuransi untuk berinvestasi lebih banyak di bidang infrastruktur.

"Industri Asuransi Jiwa di ASEAN mengelola aset sebesar US$ 438 miliar dan nilainya akan meningkat secara besar-besaran seiring dengan pertumbuhan premi di tahun-tahun mendatang. Namun, industri itu diperkirakan hanya menyalurkan 2% untuk infrastruktur. Jika komunitas perusahaan asuransi berkomitmen meningkatkan porsi aset untuk infrastruktur, maka langkah tersebut akan menjadi kontribusi signifikan terhadap kesenjangan pembiayaan infrastruktur ASEAN," kata Evelina F. Pietruschka, Secretary-General, AIC.

Negara-negara ASEAN sekarang sangat giat mempromosikan infrastruktur untuk mendukung konektivitas ASEAN. Namun, kesenjangan pembiayaan infrastruktur timbul secara signifikan. Menurut perkiraan, ASEAN akan memiliki kesenjangan dana infrastruktur senilai $1,153 triliun berdasarkan data pada 2016 dari HSBC. Hanya Singapura yang mencatatkan surplus $27 juta, sementara yang lain seperti Malaysia akan memiliki kesenjangan dana infrastruktur sebesar $42 juta; Thailand, $86 juta; Vietnam, $160 juta; Filipina, $171 juta; dan kesenjangan dana infrastruktur Indonesia bakal bernilai $721 juta.

Sebagai pasar terbesar ASEAN, Indonesia membutuhkan US$150 miliar lebih, dari nilai US$327 miliar yang direncanakan pada 2019, demi membantu pembangunan proyek-proyek pekerjaan umum dan infrastruktur. "Itu jumlah pendanaan yang sangat besar bagi pemerintah. Mereka perlu lebih berfokus langsung pada kemitraan pemerintah-swasta (PPP), melalui investor institusi jangka panjang, seperti perusahaan asuransi," tambah Evelina.

Berbagai upaya ini juga menunjukkan peran dari skema keuangan campuran, atau penggabungan dana pemerintah-swasta guna memfasilitasi modal swasta untuk sektor publik, yang menjadi solusi menjanjikan bagi defisit infrastruktur Indonesia. "Kami perlu mengembangkan peraturan guna memayungi pendanaan berskema campuran untuk infrastruktur, karena hanya 25 persen dari pendanaan infrastruktur Indonesia yang berasal dari pemerintah," jelas Evelina.

AIC terus terlibat dalam berbagai konferensi internasional, termasuk Asia-Pacific Financial Forum (APFF) dan World Economic Forum (WEF) agar dapat memberikan pengaruh bagi semua sektor asuransi di seluruh ASEAN. Setelah acara ini, AIC akan mengadakan ajang 3rd ASEAN Insurance Summit 2018 yang akan berlangsung di Sasana Kijang, Bank Negara Malaysia pada 28 November 2018.

Tentang ASEAN Insurance Council (AIC)

AIC, adalah organisasi di bawah naungan ASEAN, dengan fokus utama pada industri asuransi dan hal-hal yang terkait. Organisasi ini dibentuk sebagai kemitraan pemerintah-swasta (PPP) yang didanai sektor swasta, bekerja sama dengan regulator asuransi ASEAN dan instansi pemerintah terkait. AIC didirikan pada pertemuan ASEAN pada 4 April 1978 di Jakarta. Keanggotaannya terdiri atas semua negara anggota ASEAN pada saat itu. Organisasi ini bertujuan mempromosikan dan mendorong pengembangan industri asuransi di ASEAN, serta membangun hubungan di antara perusahaan asuransi di ASEAN.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi https://www.aseaninsurance.org/ 
Untuk informasi mengenai ajang 3rd ASEAN Insurance Summit, silahkan kunjungi: http://aseaninsurancesummit.com/

Kontak bagi Media:

Bern Dwyanto
Executive Director
ASEAN Insurance Council Permanent Secretariat
Tel: +62-21-2906-9760
Surel: bdwyanto@aicsec.org

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami