RISEN ENERGY: double-side AlOx passivated PERC cell Fab berskala GW yang pertama di dunia, diproduksi secara massal

NINGBO, Tiongkok, 23 November 2018 /PRNewswire/ -- Risen Energy Co., Ltd. menyampaikan pidato utama tentang kabar terbaru produk double-side-AlOx-passivated PERC cell di ajang 14th China Solar-grade-silicon and PV Conference (14th CSPV) di Xi'an, provinsi Shaanxi, Tiongkok. Konferensi tersebut diselenggarakan Chinese Renewable Energy Society; Institute of Solar Energy, Shanghai Jiaotong University; Institute for Solar Energy Systems, Sun Yat-sen University dan State Key Lab of Silicon Materials, Zhejiang University. Lebih dari 1.000 peneliti, pakar industri serta pemimpin bisnis berdiskusi secara mendalam tentang kabar terbaru seputar teknologi, kebijakan, dan tren pasar photovoltaic dunia.

Pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi menjadi prioritas di seluruh industri karena industri PV tengah menuju grid parity. Sel PERC (Passivated Emitter Rear Contact) banyak diminati karena memiliki banyak keuntungan, termasuk nilai efisiensi konversi yang tinggi, koefisien panas yang rendah, kemampuan menghasilkan daya listrik yang lebih tinggi dan lain-lain. Menurut International Technology Roadmap for Photovoltaic (ITRPV), PERC diperkirakan akan segera mendominasi pasar energi surya. Efisiensi produksi massal PERC telah mencapai 21,6% pada semester I-2018 dan diperkirakan akan melampaui 22% pada 2020, berdasarkan prediksi ITRPV.

Namun, prediksi ini sebagian besar berbasis pada teknologi single-side passivation AlOx yang mengandalkan teknik plasma enhanced chemical vapor deposition (PECVD). Teknologi tersebut hanya menggunakan single-side passivation layer di bagian belakang sel PERC. Sebagai pemimpin teknologi dalam industri, Risen Energy mengembangkan keunggulan dan menjawab tantangan lewat teknologi double-sided passivation AlOx yang paling menjanjikan dengan teknik atomic layer deposition (ALD). Hingga kini, teknologi ini masih dianggap menantang. Teknik ini menggunakan AlOx untuk passivate di sisi depan dan belakang sel PERC secara sekaligus.

Risen Energy merupakan perusahaan pertama di dunia yang mencapai produksi sel surya double-sided AlOx PERC sampai 2GW pada 2018. Melalui serangkaian optimalisasi proses pada emitor tertentu, oksidasi, passivation dan metallization, perusahaan akhirnya berhasil membuat terobosan penting dalam efisiensi produksi sel double-sided AlOx passivated PERC. Saat ini, efisiensi rata-rata produk sel AlOx passivated PERC milik Risen Energy melebihi 22,19% dengan efisiensi tertinggi dari lini produksi mencapai 22,51%.

Teknologi sel PERC yang baru dari Risen Energy tidak hanya meningkatkan efisiensi sel, tetapi juga sangat mengurangi aspek light and elevated temperature-induced degradation (LeTID), terutama LeTID sel PERC yang disebabkan suhu tinggi. Dalam kondisi uji suhu 75°C dan pencahayaan 1.000W/m2 selama 200 jam, sel PERC terbaru buatan Risen Energy menunjukkan ketahanan yang sangat baik terhadap degradasi cahaya, dengan tingkat peredaman cahaya tertinggi sekitar 1%. Dibandingkan dengan kondisi pengujian standar industri pada suhu 25°C dan pencahayaan 1.000W/m2 untuk 200 selama 5 jam, metode pengujian Risen Energy secara substansial lebih ketat dan aman secara ilmiah.

Dengan memanfaatkan peluang perubahan generasi teknologi dalam industri, Risen Energy bergerak cepat memimpin produksi modul dan sel surya PERC berefisiensi tinggi, modul bi-facial double-glass, modul surya berjenis half-cell, dan berbagai produk mutakhir berjenis high-end lain di seluruh dunia. Pada Oktober 2017, modul berjenis half-cell dan berefisiensi tinggi milik Risen Energy digunakan pada proyek "Top runner" di Yangquan, Shanxi. Pada Oktober 2018, modul white bi-facial double-glass 370W yang berefisiensi tinggi milik Risen Energy digunakan pada proyek "Top runner" di Baicheng, Jilin.  Risen Energy berencana mengembangkan produk PERC miliknya dengan memperkuat litbang di sektor paste, metallization dan sruktur sel yang baru, serta meningkatkan inovasi di sektor modul. Produk modul bi-facial 400W akan diproduksi secara massal pada 2019.