CHONGQING, Tiongkok, 22 April 2019 /PRNewswire/ -- Festival Budaya Peoni Dianjiang (Dianjiang Peony Culture Festival) yang ke-20 berawal pada 29 Maret, di Kabupaten Dianjiang, Chongqing, dan sejumlah perwakilan iChongqing mengunjungi lokasi festival yang juga menjadi tempat asal tanaman Peoni Lanskap, untuk mempelajari Peoni Lanskap secara lebih lanjut.
Jika berkaitan dengan tanaman peoni, banyak orang yang mengenang masa Dinasti Tang (618–907) di Tiongkok. Sebuah puisi karya Liu Yuxi, pujangga terkenal dari Dinasti Tang, menyatakan, "Hanya bunga peoni yang menjadi keindahan nasional, dengan kembangnya yang menggemparkan ibu kota." Peoni juga dianggap "Raja Tanaman Bunga", karena ukurannya yang besar dan keharumannya yang menyenangkan.
Ada ratusan varian tanaman peoni, di antaranya adalah Peoni Lanskap, tumbuh di Dianjiang, Chongqing, dan menjadi yang paling istimewa. Peoni Hias kebanyakan dibudidayakan secara artifisial, namun Peoni Lanskap, tumbuh dengan liar di alam bebas, menjadi tanaman hias dan juga dikenal luas atas khasiat pengobatannya.
Video tentang perjalanan di Dianjiang
Dianjiang memiliki sejarah pembudidayaan tanaman peoni selama hampir 2.000 tahun, berawal dari masa kekuasaan Liu Che/Kaisar Wu dari Dinasti Han, itu sebabnya beberapa orang menyebut kota ini sebagai "Tempat asal peoni Tiongkok." Iklim dan kondisi geografis yang unik di Dianjiang, menjadikan kota tersebut sebagai tempat pertumbuhan Peoni yang paling sesuai di Tiongkok Barat Daya. Sepanjang periode yang bermula dari akhir Maret hingga awal April di setiap tahun, merupakan saat terbaik untuk mengapresiasi tanaman peoni di Dianjiang. Selain itu, Festival Budaya Peoni Dianjiang dihelat setiap tahun pada saat yang bersamaan. Lebih dari 60 spesies peoni, menempati area seluas lebih dari 13,3 kilometer per segi, akan bermekaran di tiga titik pemandangan terpenting: Area Wisatawan Pegunungan Kaizhi, Taman Peoni Huaxia, serta Dunia Pemekaran Peoni dan Ceri.
Di samping Peoni Lanskap yang terkenal, Area Wisatawan Pegunungan Kaizhi juga memiliki beragam fasilitas rekreasi yang menarik, seperti "Spring of Shouting", "Shaking Bridge", "Rainbow Slideway" dan lain-lain. Lebih lagi, "Stone-Ground Tofu" menjadi makanan khas Dianjiang yang terkenal, dibuat dengan proses yang terdiri atas 7 langkah ketat dan rutinitas pemberian bumbu yang menggunakan 24 jenis bahan, menghasilkan cita rasa makanan yang unik dan berciri khas lembut serta penuh kemilau. Tentunya, Kabupaten Dianjiang layak dijelajahi untuk berbagai lanskap, objek wisata dan makanan khasnya yang lezat.