omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US zh_TW zh_CN id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

"Cision 2019 State of the Media Report" Ungkap Turunnya Tingkat Ketidakpercayaan terhadap Media serta Tumbuhnya Kekhawatiran Tentang Kepegawaian dan Sumber Daya

2019-04-25 10:00

CHICAGO, 25 April 2019 /PRNewswire/ -- Guna mengungkap tren terbaru dan tantangan terbesar yang dihadapi industri media, Cision (NYSE: CISN) hari ini merilis 2019 State of the Media Report, laporan tahunan tentang kondisi industri media yang ke-10 terbitan perusahaan.

Edisi tahun ini adalah laporan Cision dengan skala terbesar, menyurvei hampir 2.000 jurnalis dari 10 negara di seluruh dunia, untuk mempelajari berbagai masalah utama yang dihadapi industri media global pada 2019, serta bagaimana para profesional humas dan komunikasi dapat bekerja sama dengan lebih baik lagi dengan rekan jurnalis mereka.

Cision 2019 State of the Media Report: Ketersediaan tolok-ukur pembaca seperti views dan engagement telah mengubah cara wartawan dalam mengevaluasi berita
Cision 2019 State of the Media Report: Ketersediaan tolok-ukur pembaca seperti views dan engagement telah mengubah cara wartawan dalam mengevaluasi berita

 

Cision 2019 State of the Media Report: perubahan dari 2018 ke 2019 terkait teknologi yang paling berpengaruh: AI dan media social
Cision 2019 State of the Media Report: perubahan dari 2018 ke 2019 terkait teknologi yang paling berpengaruh: AI dan media social

Meski semakin banyak tantangan yang dihadapi jurnalis - dari berita palsu dan maraknya informasi yang keliru, penciutan anggaran dan dapur berita (newsrooms), hingga perubahan dalam algoritma media sosial - laporan tersebut menyajikan beberapa temuan yang optimistis. Untuk tahun kedua secara berturut-turut, responden melaporkan penurunan tingkat ketidakpercayaan publik terhadap media; 63% responden merasa publik kehilangan kepercayaan terhadap media pada tahun ini, turun dari 71% pada 2018 dan 91% pada 2017.

"Walaupun berita palsu masih menjadi perhatian, hal tersebut bukanlah tantangan jurnalisme tahun ini. Sayangnya, masalah seputar media sosial dan sumber daya menjadi hal yang paling dikhawatirkan, terutama di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris," kata Kevin Akeroyd, CEO, Cision. "Tapi, tidak semuanya berita buruk; kami gembira dengan berlanjutnya penurunan persepsi ketidakpercayaan publik terhadap media. Kepercayaan adalah tema utama dalam hasil survei tahun ini; bahkan, hal ini tampaknya terkait dengan masa depan industri dalam banyak hal. Menyampaikan berita yang andal, informatif, dan relevan semakin penting ketimbang masa sebelumnya, dan jurnalis menggunakan data audiens untuk lebih memahami berita apa yang menghasilkan arus kunjungan pembaca dan pendapatan yang dibutuhkan jurnalis agar bisa berkembang di lingkungan media saat ini. "

Berbagai tanggapan dalam survei tersebut juga mencerminkan keprihatinan yang beredar tentang perubahan peran media sosial, kian maraknya penuturan kisah (storytelling) yang berbasis pada data, dan hubungan antara profesional di bidang media dan komunikasi.

Temuan penting lainnya dari laporan ini termasuk:

  • Jurnalis semakin bergantung pada data dalam mengambil keputusan terkait berita yang menjadi fokus mereka. 65% jurnalis secara global merasa bahwa tolok-ukur audiens (audience metrics) yang terperinci seperti views dan engagement telah mengubah jenis konten yang diterbitkan. 43% responden terutama berfokus pada jumlah pembaca (readership) atau views, 20% berfokus pada engagement, dan 15% berfokus pada dampak pemberitaan terhadap pendapatan perusahaan.
  • Profesional di bidang humas dan komunikasi adalah mitra berharga bagi para jurnalis, terutama di lingkungan media yang bergejolak saat ini. Namun, 75% jurnalis mengatakan bahwa kurang dari 25% usulan berita (pitch) yang diterima terbilang relevan. Para jurnalis melaporkan bahwa satu-satunya hal paling efektif yang dapat dilakukan oleh para profesional humas guna meningkatkan hubungan mereka dengan media adalah dengan lebih memahami end customer dan menyediakan informasi yang lebih relevan serta disesuaikan dengan audiens tersebut.
  • Media sosial menjadi kurang penting- namun juga lebih penting- dari sebelumnya. Karena sifat media sosial yang fluktuatif pada 2018, jurnalis memiliki perasaan yang semakin rumit tentang pentingnya media sosial. 38% jurnalis yang disurvei setuju bahwa algoritma media sosial yang diperbarui - seperti perubahan pada Facebook News Feed - akan menjadi teknologi paling penting yang memengaruhi pekerjaan mereka pada 2019. Angka ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Dampak tersebut tidak selalu positif, karena jurnalis memiliki kekhawatiran tentang mengandalkan media sosial dalam menerbitkan konten.

Untuk membaca Cision 2019 State of the Media Report selengkapnya, klik di sini.

Tentang Cision
Cision Ltd (NYSE: CISN) ialah vendor terkemuka dunia untuk peranti lunak dan jasa earned media bagi para profesional di sektor hubungan masyarakat dan pemasaran. Peranti lunak Cision membantu para penggunanya dalam menemukan influencers terkemuka, merancang dan mengedarkan konten strategis, serta mengukur dampak penting. Cision memiliki lebih dari 4.000 pegawai dengan berbagai kantor yang tersebar di 22 negara di Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Afrika serta Asia Pasifik. Untuk informasi lebih lanjut tentang berbagai produk dan layanannya yang meraih penghargaan, termasuk Cision Communications Cloud®, kunjungi  www.cision.com dan ikuti akun Cision di Twitter @Cision.

Narahubung bagi Media: 
Jenn Deering Davis
VP of Communications & Content, Cision
cisionpr@cision.com     

Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20190424/2444907-2-a
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20190424/2444907-2-b

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami