omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID

Biaya Pemenuhan Regulasi Antipencucian Uang di Asia Pasifik Naik 10% Dalam 24 Bulan Terakhir, Menurut Kajian LexisNexis Risk Solutions

2019-06-17 11:50

HONG KONG dan ATLANTA, 17 Juni 2019 /PRNewswire/ -- LexisNexis® Risk Solutions hari ini menerbitkan survei Asia Pasifik terbarunya, bertajuk The True Cost of Anti-Money Laundering (AML) Compliance: Asia Pacific Edition. Laporan survei ini menemukan peningkatan biaya pemenuhan regulasi antipencucian uang sebesar 9%-10% selama dua tahun terakhir; kenaikan biaya ini kelak berlanjut dengan kisaran serupa dalam setahun mendatang.

Laporan ini mengungkap berbagai pandangan dari para pengambil keputusan dengan jabatan di bidang kejahatan keuangan yang mengurusi remediasi Know Your Customer (KYC), pemantauan sanksi dan/atau transaksi antipencucian uang di berbagai bank, firma investasi, perusahaan pengelola aset, dan instansi jasa keuangan di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina.

Sejumlah temuan dalam survei True Cost of Anti-Money Laundering Compliance: Asia Pacific Edition:  

  • Biaya antipencucian uang yang sebenarnya: Sejumlah perusahaan keuangan berskala menengah hingga besar di Indonesia, Filipina, dan Singapura (dengan aset total senilai lebih dari $10 miliar) memiliki pengeluaran tahunan rata-rata untuk kegiatan pemenuhan regulasi yang jauh lebih besar ketimbang perusahaan yang lebih kecil, berkisar dari $11,95 juta-$13,93 juta untuk perusahaan yang lebih besar, serta $1,18 juta-$2,08 juta untuk perusahaan yang lebih kecil.
  • Biaya tenaga kerja yang mahal: Tenaga kerja mengambil porsi yang cukup besar dalam biaya pemenuhan regulasi antipencucian uang, sehingga perusahaan yang lebih besar menanggung biaya lebih mahal. Hasilnya, sejumlah perusahaan ini mengambil beberapa langkah terkait tenaga kerja, guna mengatasi dampak negatif dari status penyedia jasa keuangan nonbank dan risiko sistemik, termasuk peningkatan pelatihan serta pengendalian jam operasional pemilahan (screening).
  • Keterbatasan penggunaan sejumlah teknologi baru: Terlepas dari ciri khas tugas-tugas antipencucian uang yang padat karya di perusahaan keuangan, laporan ini menunjukkan terbatasnya penggunaan sejumlah teknologi yang lebih baru pada kalangan perusahaan berskala lebih kecil dan besar di kawasan tersebut.

Kajian ini menunjukkan langkah pengurangan risiko yang dijalankan berbagai perusahaan menjadi faktor pendorong utama untuk tugas-tugas antipencucian uang di antara kalangan lembaga keuangan di Asia Pasifik, namun ada jauh lebih banyak perusahaan Indonesia (78%) yang menempatkannya sebagai faktor utama ketimbang beberapa perusahaan lain di pasar.

"Seiring kian rumitnya aspek pemenuhan regulasi dan adanya peringatan yang lebih banyak, berbagai perusahaan keuangan Asia Pasifik semakin sulit untuk mengikuti perkembangan, mengelola "alarm palsu" (false positive), serta menghindari isu-isu akibat tak menjalani ketentuan," ujar Thomas C Brown, Senior Vice President, US Commercial Markets and Global Market Development, LexisNexis Risk Solutions. "Namun, teknologi dapat meringankan beban sehingga kalangan perusahaan secara efektif bisa mengelola dampak dari tugas-tugas pemenuhan regulasi antipencucian uang terhadap kegiatan bisnis. Pemanfaatan teknologi tak hanya soal mengelola biaya langsung, namun juga biaya-biaya tak langsung dan biaya peluang yang secara historis sulit diukur, misalnya hilangnya prospek bisnis dan pendapatan masa depan yang berkaitan dengan tertundanya onboarding."

"Para pejabat keuangan yang menghadapi beban pribadi saat tak memenuhi regulasi, dapat berhati-hati dalam mengabaikan masukan dari orang untuk pengambilan keputusan risiko," ujar Douglas Wolfson, Director, Market Planning, LexisNexis Risk Solutions. "Namun, kalangan perusahaan dapat menyelaraskan manusia dengan teknologi demi membantu tim pemenuhan regulasi dalam mengkaji data yang ada, memiliki akses terhadap informasi eksternal lainnya, serta mengambil keputusan berdasarkan kajian konsumen yang lebih holistis. Dengan demikian, hal-hal tersebut menghasilkan cara-cara yang lebih efektif untuk mencegah kejahatan keuangan dalam jangka panjang."

Unduh salinan laporan yang terperinci DI SINI.

Tentang LexisNexis Risk Solutions
LexisNexis® Risk Solutions memanfaatkan kekuatan data dan alat ukur (analytics) mutakhir guna menyediakan wawasan yang membantu berbagai perusahaan dan instansi pemerintah dalam mengurangi risiko serta meningkatkan mutu keputusan, sehingga berguna bagi masyarakat. Kami menyediakan data dan solusi teknologi bagi berbagai jenis industri termasuk asuransi, jasa keuangan, kesehatan, dan pemerintah. Berkantor pusat di kawasan metropolitan Atlanta, Georgia, kami memiliki sejumlah kantor di seluruh dunia, serta menjadi bagian dari RELX Group (LSE: REL/NYSE: RELX), vendor global untuk informasi dan alat ukur bagi kalangan profesional dan pelanggan korporat di banyak industri. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mengunjungi www.risk.lexisnexis.com, dan www.relx.com.

Yuri van der Leest
Teneo
+852 3655 0504
Yuri.vanderLeest@teneo.com

Logo - https://mma.prnewswire.com/media/494562/LexisNexis_Risk_Solutions_Logo.jpg

Related stocks: LSE:REL NYSE:RELX

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami