omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US zh_TW id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

Survei Herbalife Nutrition Mengungkapkan Ada 7 dari 10 Orang di Asia Pasifik yang Ingin Menjadi Pengusaha, Sebagian Besar dari Mereka Yakin Kewirausahaan Lebih Menyenangkan

2019-06-20 16:41

HONG KONG, 20 Juni 2019 /PRNewswire/ -- Herbalife Nutrition, perusahaan nutrisi terkemuka di dunia, merilis sejumlah temuan dari Asia Pacific Entrepreneurship Survey 2019. Digelar pada April 2019, studi ini mengungkapkan, ada tujuh dari 10 (71%) konsumen di Asia Pasifik yang ingin menjalankan bisnis sendiri. Negara-negara yang memiliki keinginan terbesar untuk menjadi seorang wirausaha adalah Indonesia (96%), Filipina (92%), Thailand (89%) dan Malaysia (86%). Selain itu, sebagian besar (54%) orang di Asia Pasifik yakin, menjalankan usaha sendiri akan terasa lebih menyenangkan ketimbang bekerja untuk orang lain.

Herbalife Nutrition APAC Entrepreneurship Survey 2019
Herbalife Nutrition APAC Entrepreneurship Survey 2019

"Banyak konsumen Asia Pasifik yang bercita-cita untuk merintis bisnis sendiri, namun prosesnya bisa menyulitkan. Lewat studi ini, sejumlah wawasan baru tentang persepsi dan perilaku calon wirausaha, serta berbagai pengalaman dari orang-orang yang telah menjadi wirausaha, akan disajikan sehingga kami bisa memahami cara untuk membantu ambisi tersebut dengan lebih baik lagi, harapannya, ada lebih banyak orang yang berani membuat lompatan dan suatu saat menjadi seorang wirausaha," ujar Stephen Conchie, Senior Vice President and Managing Director, Asia Pasifik, Herbalife Nutrition.

Keinginan untuk mewujudkan impian mendorong para wirausaha untuk merintis bisnisnya sendiri

Saat kalangan wirausaha Asia Pasifik ditanyai tentang alasan mereka untuk merintis bisnis sendiri, keinginan mewujudkan impian berada di posisi teratas, dan hampir setengah (48%) responden yang telah menjalankan usaha sendiri (wirausaha) juga menyetujui hal ini. Alasan tersebut diikuti oleh:

  • Keinginan mendapatkan keuntungan dari penghasilan (43%)
  • Ingin mengikuti insting/naluri (37%)
  • Dorongan keluarga (30%)
  • Dorongan teman-teman (22%)

Meski sejumlah pengalaman kewirausahaannya berbeda-beda, sebagian besar wirausaha di Asia Pasifik -- tiga dari empat orang (77%) -- berkata, menjadi seorang wirausaha telah mendatangkan kebahagiaan sejak mereka mengawali kiprahnya. Hal ini menunjukkan bahwa kewirausahaan memang terasa menyenangkan bagi sejumlah orang di kawasan tersebut.

Sebagian besar calon wirausaha telah memimpikan suatu hari saat mereka bisa berhenti bekerja

Di antara orang-orang yang ingin merintis bisnis sendiri (calon wirausaha), dua dari tiga (67%) berkata bahwa mereka telah memimpikan suatu hari saat mereka bisa memberi tahu atasannya tentang keputusan mereka untuk berhenti bekerja, dan untuk alasan yang baik, sebab enam dari 10 (62%) orang yakin, ide bisnisnya akan tergolong revolusioner di industri. Sentimen ini terlihat lebih jelas di Malaysia (80%), Filipina (78%), Thailand (74%) dan Indonesia (68%). Di beberapa negara tersebut, ada lebih banyak calon wirausaha yang merasa yakin bahwa ide bisnisnya kelak sanggup mengubah industri.

Selain membawa pengaruh terhadap industri, para calon wirausaha juga meyakini langkah untuk memiliki ide bisnis sendiri memiliki banyak keuntungan. Hal-hal ini termasuk:

  • Keleluasaan mengatur pekerjaan/hidup (65%)
  • Potensi meningkatkan penghasilan pribadi (60%)
  • Kesempatan menjadi bos untuk diri sendiri (55%)
  • Berpeluang menjalankan minatnya (52%)
  • Meningkatkan kepuasan kerja (45%)

Kewirausahaan tetap terasa sulit bagi sebagian besar calon wirausaha

Ketika sejumlah manfaat dari kewirausahaan terlihat jelas, lebih dari delapan di antara 10 (85%) calon wirausaha berkata bahwa mereka merasa terbebani dengan peluang untuk merintis bisnis sendiri. Bahkan, 79% di antaranya kadang merasa, kesempatan memulai usaha sendiri tak akan pernah datang.

Meski demikian, para calon wirausaha di Asia Pasifik tetap relatif praktis tentang cita-cita kewirausahaannya. Hampir setengah (41%) di antaranya beranggapan bahwa potensi penghasilan dari bisnis baru sama pentingnya dengan kebutuhan untuk mengikuti minatnya, sementara, 33% calon wirausaha menilai potensi penghasilan dari bisnis baru lebih penting daripada kebutuhan untuk mengikuti minatnya.

Wawasan ini diikuti oleh keberanian mereka terhadap risiko keuangan, sebab mayoritas calon wirausaha - empat dari lima (75%) orang akan memakai uangnya sendiri sebagai modal awal untuk usaha sendiri. Hanya sedikit - 28% yang akan memakai uang dari keluarganya, sementara, 26% akan memanfaatkan pinjaman usaha kecil, serta 25% akan menggunakan pinjaman pribadi untuk mendanai bisnis barunya.

Biaya adalah rintangan terbesar bagi kewirausahaan di Asia Pasifik

Ketika ditanyai tentang sejumlah rintangan bagi kewirausahaan, sebagian besar calon wirausaha (65%) menyebutkan modal awal untuk memulai usaha sebagai rintangan terbesar. Alasan ini diikuti oleh:

  • Kekhawatiran bahwa bisnis tersebut tidak akan berhasil (42%)
  • Kekhawatiran bahwa bisnis tersebut tidak akan menguntungkan (40%)
  • Kurangnya pendanaan dan dukungan tentang wawasan pasar (40%)

Meski demikian, mayoritas calon wirausaha (77%) juga mengatakan, dirinya akan lebih percaya diri untuk memulai bisnis sendiri jika mereka memiliki rekan bisnis. Secara khusus, hal ini terlihat jelas di Malaysia (83%), Indonesia (79%), Filipina (76%) dan Thailand (73%).

"Dari studi ini, kami mengamati para calon wirausaha memilih kiprahnya dengan perencanaan baik. Bisnis yang potensial tak hanya memerlukan peluang penghasilan yang jelas, namun juga membutuhkan biaya untuk memulai usaha yang relatif rendah agar para calon wirausaha mau membuat lompatan besar. Namun, memulai bisnis sendiri selalu memiliki sederet manfaat dan risiko, untuk itu, calon wirausaha perlu menemukan jaringan dukungan yang baik sehingga jaringan dukungan tersebut bisa memberikan keahlian dan pengetahuan yang tepat demi membantu perjalanan seseorang menjadi wirausaha, sekaligus mengurangi risiko," kata Conchie.

Tentang Herbalife Nutrition Asia Pacific Entrepreneurship Survey 2019

Asia Pacific Entrepreneurship Survey 2019 diadakan Herbalife Nutrition dan dilaksanakan oleh OnePoll pada April 2019, dengan 9.000 responden di sembilan negara Asia Pasifik, terdiri atas berbagai pasar termasuk Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

Tentang Herbalife Nutrition

Herbalife Nutrition adalah perusahaan nutrisi global yang ingin membuat dunia lebih sehat dan bahagia. Perusahaan telah menjalankan misi untuk nutrisi -- mengubah kehidupan orang dengan berbagai produk dan program nutrisi yang baik -- sejak 1980. Herbalife Nutrition menawarkan berbagai produk bermutu tinggi, didukung sains, dan pelatihan individual bersama Anggota Independen Herbalife Nutrition, serta komunitas suportif yang menginspirasi konsumen agar menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dan aktif.

Produk-produk nutrisi Herbalife Nutrition, pengelolaan berat badan, energi dan kebugaran serta produk perawatan tubuh lainnya, tersedia melalui para Anggota Independen di lebih dari 90 negara. 

Herbalife Nutrition mendukung Herbalife Nutrition Foundation, sebuah lembaga nirlaba yang membantu berbagai organisasi kemasyarakatan, dengan fokus pada penyediaan nutrisi yang baik. Herbalife Nutrition juga bangga menjadi sponsor untuk lebih dari 190 atlet, tim, dan ajang bertaraf global di seluruh dunia.

Herbalife Nutrition memiliki lebih dari 8.300 pegawai di seluruh dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi IAmHerbalife.com.

Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20190619/2502067-1

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami