NINGBO, Tiongkok, 3 Juli 2019 /PRNewswire/ -- Pengendalian biaya dan kesanggupan untuk membuat koneksi berbiaya murah ke jaringan listrik adalah dua kunci sukses bagi produsen PV saat beroperasi di pasar energi surya internasional. Di samping itu, upaya memaksimalkan keuntungan yang dihadirkan sejumlah pembangkit listrik PV untuk komunitas lokal, turut menjadi faktor penting bagi sejumlah perusahaan PV utama yang ingin mempertajam daya saingnya. Risen Energy, penyedia berbagai solusi PV terkemuka dari Tiongkok, dengan saham yang terdaftar di Bursa Efek Shenzhen, Tiongkok, baru-baru ini mengumumkan keberhasilan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) NHI HA berkapasitas 50 MW, disambungkan ke jaringan listrik. PLTS ini dimiliki Thap Cham Solar, anak usaha Bitexco Group asal Vietnam. Pada Oktober lalu, Risen Energy berhasil memenangi tender proyek tersebut. Keunggulan kualitas PLTS ini menjadikannya sebagai proyek percontohan fasilitas PV yang tersambung ke jaringan listrik Vietnam, sebelum 30 Juni, sehingga proyek tersebut memperoleh subsidi feed-in-tariff (FiT) nasional di Vietnam untuk instalasi PV.
Bitexco Group termasuk salah satu dari 10 besar pengembang mal dan hotel di Vietnam, di samping menjadi penyedia jasa teknik hidrolik dan layanan teknik untuk jalan raya serta jalan tol. PLTS 50 MW milik anak usahanya ini terletak di Ninh Thuan, Vietnam. Risen Energy, kontraktor rekayasa, pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement and construction/EPC), menyediakan 5 jaringan utama 1.500 V dengan sejumlah komponen bertegangan tinggi bagi PLTS tersebut. Risen Energy menyatakan, keberhasilan sambungan ke jaringan listrik tak hanya membantu perusahaan dalam memperoleh subsidi, namun juga menyajikan akses daya listrik PV yang aman bagi lingkungan dan tak menimbulkan polusi bagi warga setempat. Fasilitas ini juga akan terus meningkatkan dan mengoptimalkan struktur energi lokal di Vietnam.
Vietnam, sebuah negara di Asia Tenggara dengan 85% lebih pembangkit listrik PV (saat diukur berdasarkan skala) yang dimiliki infrastruktur umum, siap mewujudkan kapasitas terpasang sebesar 12 GW dari berbagai pembangkit listrik PV pada 2030. Untuk terus mempromosikan pengembangan pasar PV Vietnam, pemerintah mempertimbangkan sejumlah insentif PV yang baru, dan akan menetapkan ketentuan subsidi berdasarkan intensitas radiasi sinar matahari dan jenis proyek di beragam wilayah. Sebelum kebijakan baru ini diterapkan, beberapa pembangkit listrik yang tersambung ke jaringan listrik di Vietnam memiliki tarif US$ 9,35 sen per kilowatt jam (kWh).
Zhuang Yinghong, Global Marketing Director, Risen Energy, berkata, "Lewat sejumlah teknologi efisien buatan Risen Energy dan kerja tim yang baik, proyek tersebut sukses melalui tahap sambungan jaringan listrik sebelum tenggat waktu, yakni 30 Juni. Sebelumnya, proyek PV 61 MW Risen Energy bersama Tasco, perusahaan asal Vietnam, juga telah tersambung ke jaringan listrik. Proyek-proyek ini meningkatkan keyakinan kami untuk terus memperluas usaha di Vietnam. Kami kini mempercepat pengembangan portofolio kami di sejumlah pasar luar negeri sesuai perencanaan, dengan target meningkatkan profil merek kami serta posisi kepemimpinan di pasar-pasar luar negeri."