omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US zh_CN id_ID ja ms_MY th_TH vi_VN

Suncheon, pusat ekologi Korea, ingin mendatangkan 10 juta wisatawan pada tahun ini

2019-07-12 04:25

SUNCHEON, Korea Selatan, 12 Juli 2019 /PRNewswire/ -- Suncheon City Hall telah meluncurkan kampanye promosi "Visit Suncheon Year" pada tahun ini di Suncheon, kota di sebelah barat daya yang dikenal sebagai pusat ekologi Korea Selatan, dan ingin mendatangkan 10 juta wisatawan.

This photo provided by Suncheon City Hall shows the Suncheon Bay Wetland Reserve.
This photo provided by Suncheon City Hall shows the Suncheon Bay Wetland Reserve.

 

This photo provided by Suncheon City Hall shows Suncheon Bay National Garden.
This photo provided by Suncheon City Hall shows Suncheon Bay National Garden.

 

This photo provided by Suncheon City Hall shows Naganeupseong Folk Village.
This photo provided by Suncheon City Hall shows Naganeupseong Folk Village.

Pada semester pertama tahun ini, 4,47 juta orang mengunjungi Suncheon, berjarak sekitar 415 km di sebelah selatan Seoul, sementara, Suncheon Bay National Garden, taman buatan satu-satunya dan terbesar di Korea, didatangi sekitar 3 juta pengunjung, terhitung per 3 Juli tahun ini.

Suncheon, berada di Provinsi Jeolla Selatan, terkenal akan Cagar Teluk Lahan Basah Suncheon (Suncheon Bay Wetland Reserve) serta berbagai sumber daya ekologi lainnya yang kaya dan aset-aset kebudayaan tradisional, termasuk Kuil Seonam.

Berbagai jenis makanan yang dihasilkan dari wilayah bersih kelak menambah keseruan saat berkunjung ke Suncheon. Hal itu disampaikan pejabat pemerintah kota tersebut, sekaligus memperkirakan tingkat kunjungan wisatawan yang terus bertambah pada semester kedua tahun ini. Lonjakan jumlah wisatawan akan meningkatkan status Suncheon sebagai pusat ekologi dunia dan pusat ekologi Korea Selatan.

Suncheon mulai dikenal kalangan internasional pada 2006 saat Teluk Suncheon, wilayah pesisir dengan lahan basah yang memiliki area pasang-surut yang luas, lahan yang ditumbuhi alang-alang, rawa air payau, dan habitat burung-burung yang bermigrasi, menjadi wilayah pesisir dengan lahan basah pertama di Korea yang termasuk ke dalam daftar cagar lahan basah versi Ramsar.

Pada 2018, seluruh kota ini, termasuk Teluk Suncheon dan Cagar Alam Teluk Suncheon, dikategorikan sebagai cadangan biosfer oleh UNESCO.

Pada 1990-an lalu, Teluk Suncheon merupakan lahan basah yang terlantar, menjadi lokasi muara Dongcheon dengan lahan alang-alang yang luas serta berbagai jenis organisme dan binatang lahan basah.

Teluk ini mendapat perhatian publik ketika ada proyek milik pengembang swasta pada 1993 yang ingin mengambil agregat perairan.

Proyek tersebut lalu dihentikan karena ditolak para warga dan aktivis lingkungan hidup yang ingin melestarikan lahan alang-alang di teluk ini. Setelah survei ekologi pada 1996, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan Teluk Suncheon sebagai cagar lahan basah pada 2003.

Burung bangau jenis hooded crane, salah satu spesies yang paling terancam punah di Korea dan dinyatakan sebagai monumen alam kenegaraan No. 228, pertama kali terlihat di Teluk Suncheon pada 1996, dan sebanyak 2.176 ekor mengunjungi kawasan tersebut, hanya pada tahun lalu saja.

Sejalan dengan kian populernya Teluk Suncheon sebagai tujuan ekowisata, jumlah wisatawan yang berkunjung ke sana pun semakin meningkat.

Kota tersebut menggelar ajang Suncheon Bay Garden Expo dan menciptakan Cagar Alam Nasional Teluk Suncheon demi melestarikan Cagar Lahan Basah di Teluk Suncheon secara lebih baik lagi.

Para kepala pemerintah di 18 area yang tersebar di tujuh negara sebagai lokasi cagar alam Ramsar akan menggelar pertemuan di Suncheon dari 23-25 Oktober.

Kuil Seonam di Gunung Jogye di Suncheon terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada Juni tahun lalu. Kuil ini terkenal akan Jembatan Seungseon yang dinyatakan sebagai Warisan Nasional No. 400, dan disebut-sebut sebagai jembatan batu berbentuk melengkung yang terindah di Korea.

Desa Rakyat Naganeupseong, merupakan situs bersejarah No. 302, adalah benteng kota dari Dinasti Joseon yang dilestarikan dengan baik, memiliki berbagai rumah dengan atap jerami dan menyediakan perjalanan harian menuju area sebelah selatan dengan area-area dapur, tempat membuat keramik, dan serambi khas Korea.

Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20190711/2522023-1-a
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20190711/2522023-1-b
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20190711/2522023-1-c

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami