omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY th_TH vi_VN

Festival lumpur mulai digelar di Boryeong, Korea Selatan

2019-07-25 13:02

BORYEONG, Korea Selatan, 25 Juli 2019 /PRNewswire/ -- Festival Lumpur Tahunan Boryeong, salah satu ajang musim panas yang paling populer di Korea Selatan, dibuka pada Jumat di lapangan lumpur, terletak di kota sebelah barat dari pantai barat Korea Selatan, dan menyajikan keseruan bermain lumpur selama dua malam.

Tourists enjoy a mud bath at the 2019 Boryeong Mud Festival at Daecheon Beach in Daecheon, 190 km south of Seoul, on July 19, 2019.
Tourists enjoy a mud bath at the 2019 Boryeong Mud Festival at Daecheon Beach in Daecheon, 190 km south of Seoul, on July 19, 2019.

Festival 10 hari ke-22 ini, digelar oleh pemerintah kota Boryeong, dan kelak berlangsung hingga 28 Juli, diharapkan bisa menghibur para wisatawan dari Korea dan luar negeri melalui sekitar 60 program kegiatan yang berlokasi di Pantai Daecheon, di kota yang menjadi bagian dari Provinsi South Chungcheong tersebut.

Boryeong terkenal akan lapangan lumpur yang luas di pantai bagian barat, dengan lumpur bermutu tinggi yang kaya akan kandungan mineral serta diketahui bisa mencegah penuaan kulit. Sejak 1998, kota di Korea Selatan ini telah mengadakan festival lumpur sebagai bagian dari upaya mempromosikan sumber daya alam di kawasan tersebut.

Pemerintah kota Boryeong telah menggelar sebuah acara di pantai Mud Plaza untuk meresmikan berbagai fasilitas bagi kegiatan yang terkait dengan festival lumpur, dihadiri Wali Kota Boryeong, Kim Dong-il, dan Park Keum-soon, Ketua Dewan Kota, serta para penggemar liburan dari dalam dan luar negeri.

Festival tahun ini memiliki slogan "Go Boryeong, Play Mud", para pengunjung diajak untuk mengikuti keseruan berseluncur di lumpur, bergulat di lumpur, mandi lumpur dan seluruh kegiatan berlumpur di lapangan tersebut, serta membuat kosmetik dari lumpur dan menaiki kapar pesiar.

Pihak penyelenggara juga berencana membuka zona-zona festival untuk kegiatan berseluncur di lumpur, serta air bouce di malam hari pada Kamis dan Jumat, sebuah upaya untuk menaklukkan panasnya cuaca musim panas serta menampung minat kalangan pebisnis atau pihak-pihak lain yang tak bisa mengunjungi festival saat siang hari.

Selama dua hari, beberapa zona festival ini akan dibuka dari pukul 1.30 siang hingga 9 malam. Sedangkan, untuk delapan hari setelahnya, lokasi-lokasi ini akan dibuka dua kali dalam sehari: pukul 9.30 pagi-12.30 dini hari, dan pukul 1.30 siang-6.30 malam.

Sepanjang festival berlangsung, para pengunjung diajak untuk melakukan flash mob yang menampilkan lumpur, musik, tari-tarian, dan kegiatan berenang, sementara, ada area berteduh supaya mereka bisa terhindar dari gelombang panas yang dapat muncul.

Beberapa program lain termasuk lomba lari dengan rintangan di lumpur, disebut Mud Run, pertama kali diadakan pada tahun lalu. Di jalanan sekitar pantai, kendaraan tidak boleh melintas selama festival berlangsung, akan terdapat zona makanan global yang menyuguhkan beraneka ragam kuliner bagi para pengunjung.

Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20190719/2529504-1?lang=0

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami