Tencent Ikut Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Tiongkok ke Afrika Selatan

SHENZHEN, Tiongkok, 29 Oktober 2019 /PRNewswire/ -- Tencent Holdings Limited (Tencent), penyedia layanan bernilai tambah internet yang terkemuka di Tiongkok, hari ini mengumumkan kerja samanya dengan South African Tourism (SA Tourism) Cabang Beijing guna menarik minat wisatawan Tiongkok untuk berkunjung ke Afrika Selatan. 

Pada 2018, nilai belanja wisatawan Tiongkok di Afrika Selatan meningkat 69%, dari R 1,4 miliar menjadi R 2,4 miliar. Jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok secara tahunan kini mencapai hampir 100.000, dan durasi kunjungan bertambah dari 7 menjadi 11 hari selama 2017-2018^[1].

Kolaborasi ini akan berlangsung selama dua tahun dan ingin menempatkan Afrika Selatan sebagai salah satu tujuan wisata pilihan bagi turis Tiongkok. Hal tersebut dilakukan dalam bentuk kampanye pemasaran digital di WeChat dan beberapa platform lain dalam ekosistem Tencent. Tencent juga kelak membantu SA Tourism dengan program alih pengetahuan tentang praktik-praktik terbaik dalam pengembangan tujuan wisata, serta akan memandu SA Tourism agar Afrika Selatan bisa mempercepat implementasi WeChat Pay bagi wisatawan Tiongkok yang mengunjungi negara tersebut. Tencent turut menuntun SA Tourism tentang sejumlah praktik terbaik untuk meningkatkan pengalaman liburan wisatawan Tiongkok dengan memanfaatkan kode QR.

Mmamoloko Kubayi-Ngubane, Menteri Pariwisata Afrika Selatan, menghadiri peresmian kerja sama strategis ini dan berkata, "Afrika Selatan terbuka bagi bisnis dan tetap menjadi tujuan liburan yang menarik bagi wisatawan Tiongkok. Afrika Selatan menawarkan objek wisata terakreditasi yang beraneka ragam dan berkelas dunia, serta didukung infrastruktur transportasi, jasa, dan komunikasi yang bersaing dengan negara-negara terbaik di dunia. Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar bagi Afrika Selatan. Saya gembira, bersama Tencent dan SA Tourism, Tiongkok meletakkan landasan yang baik untuk peningkatan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke Afrika Selatan."

"Perjanjian kerja sama strategis ini merupakan salah satu dari banyak inisiatif yang dikembangkan SA Tourism di Tiongkok untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Afrika Selatan. Saya senang menyaksikan perkembangan yang dihasilkan upaya kolektif tersebut supaya Afrika Selatan siap menyambut wisatawan Tiongkok," lanjutnya.

Norman Tam, General Manager, Tencent International Business Group (IBG), berkata, "Kami gembira atas kerja sama dengan SA Tourism yang terus memperkuat hubungan Tiongkok dan Afrika Selatan. Kami ingin mendukung SA Tourism melalui platform inovatif dan unik Tencent, serta menyajikan wawasan unik tentang konsumen Tiongkok demi memperkaya pengalaman liburan mereka. Lewat berbagai layanan dan teknologi Tencent, wisatawan Tiongkok kian menikmati dan mengapresiasi liburannya ke Afrika Selatan."

Afrika Selatan ialah negara yang indah, memiliki banyak pengalaman wisata yang menanti wisatawan Tiongkok. Tahun ini, SA Tourism meluncurkan tema untuk tahun 2019 di pasar Tiongkok, yakni Wild Authentic South Africa. Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran wisatawan Tiongkok tentang Afrika Selatan sebagai tujuan wisata yang menyajikan pengalaman safari daratan (5 Hewan Besar) dan safari lautan (paus, ikan hiu, dan penguin) di satu destinasi yang nyaman.

Dalam Pidato Kenegaraannya pada awal tahun, Presiden Cyril Ramaphosa menegaskan kembali peranan sektor pariwisata bagi masa depan Afrika Selatan, serta menyebutkan, Afrika Selatan ingin menggandakan jumlah kunjungan wisatawan internasional, dari 10,5 juta menjadi 21 juta pada 2030. Untuk itu, Tiongkok kelak berperan penting.

Dengan lebih dari satu miliar akun pengguna aktif bulanan, WeChat dan Weixin memberikan platform terpadu yang meningkatkan profil sebuah merek di tengah wisatawan Tiongkok. Lewat pengaruh dan jaringan SA Tourism di Afrika Selatan, Tencent IBG akan membantu SA Tourism untuk mengoptimalkan imbal hasil atas investasi mereka pada media periklanan dan menjangkau segmen audiens sasaran yang penting. Tencent juga akan mendukung sejumlah pemangku kepentingan lain dalam merumuskan solusi in-market yang sesuai dengan target merek tertentu.