omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US zh_TW zh_CN id_ID ja ko_KR th_TH vi_VN

Pebble Labs dan Virbac Teken Perjanjian Bisnis yang Lengkap untuk Pencegahan Penyakit di Sektor Akuakultur

2020-03-10 23:28

Kedua perusahaan akan menyediakan sejumlah teknologi berbasiskan RNA untuk akuakultur global dan berskala besar, serta memprioritaskan solusi atas "White Spot Syndrome Virus", penyakit yang mengakibatkan 50% bibit akuakultur mengalami gagal panen

LOS ALAMOS, New Mexico dan CARROS, Perancis, 10 Maret 2020 /PRNewswire/ -- Pebble Labs USA Inc., perusahaan bioteknologi yang mengembangkan berbagai solusi atas beberapa tantangan terbesar di dunia dalam sektor pertanian dan akuakultur, serta bermisi untuk meningkatkan ketahanan pangan dunia, bersama Virbac (VIRP), grup usaha terbesar ketujuh di dunia yang membuat obat-obatan untuk hewan, serta pelaku industri kesehatan hewan yang terkemuka di sektor akuakultur, hari ini mengumumkan kerja sama untuk mengembangkan dan menjual berbagai solusi pencegahan penyakit di sektor akuakultur.

Pebble Labs and Virbac signed a comprehensive commercial agreement for aquaculture disease prevention. The companies will focus on validating and commercializing a solution for White Spot Syndrome Virus in farmed shrimp, a disease that can cause 50% crop loss.
Pebble Labs and Virbac signed a comprehensive commercial agreement for aquaculture disease prevention. The companies will focus on validating and commercializing a solution for White Spot Syndrome Virus in farmed shrimp, a disease that can cause 50% crop loss.

Tingkat permintaan terhadap akuakultur diperkirakan naik dua kali lipat di seluruh dunia pada 2030. Lonjakan permintaan ini membutuhkan kenaikan produksi sebesar 60%. Padahal, sekitar 50% bibit akuakultur mengalami gagal panen akibat wabah penyakit sehingga menyebabkan kerugian senilai $ 50 miliar setiap tahun. Nilai kerugian yang ditimbulkan White Spot Syndrome Virus terhadap udang hasil budi daya saja mencapai hingga $ 3,5 miliar per tahun.

Saat ini, industri akuakultur sangat bergantung kepada penggunaan probiotik, kimia sintetis, dan antibiotik untuk memberantas wabah penyakit yang dapat merugikan budi daya udang di seluruh dunia. Sebaliknya, teknologi Pebble Labs Directed Biotics™ mengandalkan sistem kekebalan tubuh pada hewan secara natural. Hal ini dilakukan dengan memakai sebuah bakteri, dan mengarahkannya untuk melawan White Spot Syndrome Virus.

"Pebble Labs memiliki teknologi pertama yang berkelanjutan untuk menangani patogen virus tersebut secara aman dan efektif. Wabah ini tengah dihadapi para pelaku akuakultur berskala besar," ujar Pierre Henning, DVM, Director, Aquaculture Division, Virbac. "Kerja sama dengan Pebble Labs untuk membagikan solusi mereka kepada para pembudi daya menjadi prioritas utama bagi divisi akuakultur kami pada tahun ini. Kami bertekad untuk mempercepat proyek tersebut."

Ketentuan Perjanjian Pengembangan Teknologi mencakup pelaksanaan studi kelayakan guna memvalidasi teknologi Pebble Labs, rencana pengembangan solusi, pengajuan izin dan pemenuhan regulasi, serta pembahasan produk-produk di masa depan dan aplikasi komersial. Kolaborasi tersebut juga mencakup penanggulangan White Spot Syndrome Virus di sektor akuakultur.

"Pebble Labs ingin menyaksikan pemanfaatan teknologi Directed Biotics pada tahun ini," kata David G. Morgan, President, Pebble Labs (CN). "Perjanjian kerja sama dengan Virbac mempercepat kehadiran produk revolusioner kami ke pasaran. Produk ini akan mengurangi kebutuhan akan antibiotik dalam produksi bahan pangan, serta meningkatkan ketahanan pangan di seluruh dunia," jelas Morgan.

Foto - https://mma.prnewswire.com/media/1121316/Pebble_Labs_Aquaculture_Ponds.jpg

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami