BEIJING,14 April 2020 /PRNewswire/ -- Di tengah banyaknya negara yang mengambil langkah-langkah tegas untuk menghambat penyebaran COVID-19, CGTN memetakan perkembangan COVID-19 selama beberapa bulan terakhir.
Kasus awal
Sejak awal Desember, sejumlah warga di Wuhan telah mengidap penyakit pernapasan.
Pada 27 Desember 2019, Zhang Jixian, Kepala Departemen Penyakit Pernapasan di Rumah Sakit Provinsi Hubei, melaporkan penyakit menular yang baru kepada instansi kesehatan lokal setelah ia merawat sejumlah pasien dengan gejala-gejala seperti flu.
Tiga hari setelahnya, hasil laboratorium dari seorang pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan menunjukkan "virus korona SARS". Dr. Ai Fen, Kepala Departemen Gawat Darurat, memfoto laporan tersebut, dan segera tersebar di kalangan dokter di Wuhan.
Li Wenliang, seorang dokter mata, membagikan foto ini kepada rekan-rekan seangkatannya di sekolah kedokteran lewat grup WeChat privat. Dia memperingatkan rekan-rekannya agar bersiap menghadapi virus korona "seperti SARS".
Pada 31 Desember, Komisi Kesehatan Wuhan menerbitkan pernyataan yang membenarkan 27 kasus pneumonia yang disebabkan virus dan terkait dengan Pasar Makanan Laut Huanan. Pasar ini segera ditutup pada keesokan harinya.
Penemuan virus
Sejumlah instansi kesehatan lalu menemukan virus korona dengan alur baru sebagai penyebab pneumonia yang belum diketahui tersebut. Hal ini terjadi setelah mereka menguji susunan genetis dari sampel virus yang diperoleh dari pasien terinfeksi.
Pada 11 Januari, pejabat instansi kesehatan Wuhan melaporkan kematian pasien pertama yang terkonfirmasi mengidap virus korona tersebut—pria berusia 61 tahun yang mengidap pneumonia akut pada 9 Januari. Pria ini merupakan pelanggan rutin di Pasar Makanan Laut Huanan.
Sementara, kasus pasien terinfeksi virus korona terus bermunculan.
Di puncak hari libur nasional, pemerintah Tiongkok memberlakukan karantina di Wuhan, ibu kota Hubei, yang berpenduduk sebanyak 11 juta jiwa.
Karantina wilayah lalu diperluas ke lusinan kota di Provinsi Hubei.
Darurat dunia
Pada 30 Januari, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status darurat kesehatan global akibat virus korona baru (public health emergency of international concern/PHEIC).
Dalam beberapa hari berikutnya, banyak negara membatasi atau melarang arus masuk warga Tiongkok, menghentikan penerbangan yang menuju ke negaranya, serta memberlakukan pembatasan perjalanan secara ketat.
Dalam waktu singkat, Perancis mengumumkan kasus kematian pertama akibat virus korona di Eropa, sedangkan, Korea Selatan melaporkan klaster yang terdiri atas lebih dari 1.600 pasien terinfeksi di sebuah gereja di Daegu. Seluruh tren mengarah kepada pandemi yang segera merebak di dunia.
Untuk informasi lebih rinci, silahkan mengunjungi https://news.cgtn.com/event/2020/The-Pandemic/index.html?utm_source=bluef&utm_medium=CgtnWebsiteCampaign&utm_campaign=pandemic
Foto - https://photos.prnasia.com/prnh/20200413/2775084-1?lang=0
Logo - https://photos.prnasia.com/prnh/20200228/2733726-1-logo?lang=0