omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

Turbin Angin Lepas Pantai 8 MW yang Pertama Di Tiongkok, Dipasang Shanghai Electric, Mulai Beroperasi

2020-06-17 05:35

SHANGHAI, 17 Juni 2020 /PRNewswire/ -- Shanghai Electric, produsen dan pemasok peralatan pembangkit listrik dan industri yang terkemuka di dunia, hari ini mengumumkan pemasangan turbin angin lepas pantai 8 MW yang pertama di Tiongkok, dan kini mulai beroperasi. Peluncuran turbin angin tersebut, berteknologi "black start", membuktikan kemampuan Shanghai Electric untuk membuat pesanan berjumlah besar dalam segmen turbin angin lepas pantai 8 MW. Shanghai Electric juga merilis rencananya untuk terus menjajaki berbagai solusi energi terpadu berdasarkan sumber terbarukan—memadukan tenaga angin, surya, dan sistem penyimpanan energi, serta dilengkapi 5G+ industrial internet of things.

Turbin angin lepas pantai 8 MW-167 memiliki kapasitas terbesar di Tiongkok. Dibandingkan turbin angin 7 MW-154, turbin D8 menghasilkan listrik 20% lebih banyak, serta mengurangi Levelised Cost of Electricity (LCOE) sekitar 11%. Turbin 8 MW menjadi buah kesepakatan dengan Siemens Gamesa Renewable Energy (SGRE) yang diteken pada Maret 2018. Lewat perjanjian ini, Shanghai Electric memperoleh lisensi untuk membuat dan menjual mesin lepas pantai 8.0-167DD buatan SGRE di pasar Tiongkok.

Shanghai Electric kini berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan pasar turbin lepas pantai yang tengah berkembang di Tiongkok. Pada akhir 2025, hingga 26 GW turbin angin akan tersambung ke jaringan listrik. Shanghai Electric ingin membuat solusi energi bersih terpadu yang melampaui potensi tenaga surya dan angin.

Turbin angin lepas pantai 8 MW memiliki bilah sepanjang 81,4 meter, menghasilkan diameter rotor sepanjang 167 meter, dan bidang sapuan (swept area) selebar 21.900 meter persegi. Turbin ini diuji coba di darat, tepatnya di kawasan industri lepas pantai Shantou Haojiang. Proyek percontohan tersebut menjadi solusi energi bersih terpadu yang dilengkapi turbin angin lepas pantai 4 MW dan perangkat fotovoltaik 2,42 MW. Proyek ini juga memiliki fasilitas penyimpanan energi, peralatan charging pile berkapasitas 2 MWh, intelligent building environment control system, 5G+ industrial internet of things, microgrid control center, serta sistem manajemen energi.

Solusi tersebut telah disesuaikan menurut kondisi Asia Pasifik yang kerap mengalami angin topan dan badai tropis sehingga bisa merusak infrastruktur jaringan listrik, dan bahkan mengakibatkan padamnya listrik. Untuk itu, restorasi microgrid dari kondisi black start berperan penting bagi pihak operator. Dengan fitur black start, proyek energi canggih (smart energy) sangat menjamin stabilitas operasional di kawasan industri.

Tim Proyek Shanghai Electric memanfaatkan sejumlah baterai litium sebagai sumber energi pendukung agar Sistem Konversi Energi bisa mengatur tegangan dan frekuensi listrik hingga mencapai nilai referensi. Saat tidak terpakai, turbin 8 MW tersinkronisasi dan terhubung dengan microgrid bus voltage. Lalu, turbin tersebut mencapai cut in speed dan resmi menghasilkan listrik. Tim proyek bisa meningkatkan muatan, sambil menjaga frekuensi sistem sehingga microgrid dapat beroperasi secara penuh. Berkat turbin 8 MW yang mudah digunakan pada jaringan listrik dan MGCC yang piawai, seluruh proses tersambung ke jaringan listrik tanpa dampak negatif.

Logo - https://photos.prnasia.com/prnh/20200424/2786026-1-LOGO?lang=0 

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami