omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Mengapa militer Tiongkok didukung luas oleh rakyat

2020-08-04 09:32

BEIJING, 4 Agustus 2020 /PRNewswire/ -- Dua bencana besar melanda Tiongkok pada tahun ini—pandemi COVID-19 dan banjir terparah di sekitar Sungai Yangtze dalam dua dekade terakhir. Tentara Tiongkok berperan penting dalam pemulihan bencana tersebut.

 

Dengan nama resmi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (Chinese People's Liberation Army/PLA), militer negara ini sangat berakar pada masyarakat, dan telah menjalin ikatan yang erat dengan rakyat sejak pertama kali terbentuk pada 93 tahun lalu.  

"PLA harus selalu menjadi bagian dari rakyat, bekerja demi kepentingan mereka, menjaga ikatan yang erat, serta berbagi suka dan duka bersama mereka," ujar Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dalam sebuah pidato sewaktu upacara peringatan hari jadi PLA ke-90 pada 1 Agustus 2017.

"Tentara rakyat menghadapi seluruh musuh-musuhnya, dan hadir setiap kali ada bencana," kata Xi Jinping.

Langkah tersebut dijalankan militer pada tahun ini—bersatu dengan warga sipil dalam "perang rakyat" untuk mengatasi COVID-19 dan bencana banjir.

"Pantang Mundur"

Setelah virus korona baru mulai merebak di Wuhan, episentrum wabah di Tiongkok, sekitar 4.000 petugas medis militer ditugaskan di tiga rumah sakit di kota tersebut. Mereka merawat lebih dari 7.000 pasien dan menyelamatkan berbagai jiwa manusia dari Januari-April.

"Kami, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, bersumpah untuk pantang mundur di tengah pandemi, serta akan melindungi perdamaian dan kesehatan rakyat," kata Ma Ling, petugas medis militer yang bertugas di IGD Rumah Sakit Huoshenshan, Wuhan.  

Setelah menuntaskan misinya, personil militer mendapat apresiasi dari Xi yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dan Ketua Komisi Militer Pusat. Dalam pujiannya, Xi juga berkata bahwa epidemi ini menjadi "perang serta ujian" bagi militer, dan para pasukan memenangi perang tersebut dengan keyakinan kuat, keahlian sains dan riset yang baik, serta pengorbanan besar.

Melindungi rakyat

Pada musim panas ini, ribuan prajurit PLA mulai menjalani misi baru untuk memerangi musuh baru yang berbahaya - bencana banjir melanda beberapa provinsi di sekitar Sungai Yangtze akibat hujan deras secara nonstop. Tingkat ketinggian air di sungai tersebut dan danau-danau sekitarnya telah dibandingkan dengan bencana banjir yang parah pada 1998.

Presiden Xi mendesak PLA dan Polisi Bersenjata Rakyat (PAP) agar terlibat aktif dalam misi penyelamatan dan pemulihan bencana.

"Kami ialah tentara rakyat dan harus berperang di garis depan pada saat ini," ujar Xiao Shuai, Prajurit PAP yang berada di Provinsi Sichuan, Tiongkok Barat Daya.

Zhang Hongbing, pejabat pemerintah lokal di provinsi timur Anhui, memuji para prajurit dan petugas yang menangani bencana banjir dan menjuluki mereka sebagai "tentara rakyat yang sesungguhnya."

"Saat pasukan tiba, masyarakat merasa aman dan terlindungi," kata Zhang.

Sejalan dengan langkah Tiongkok untuk membangun tentara yang kuat, Xi telah menegakkan komitmen PLA terhadap prinsip dasarnya -"mengabdi pada pikiran dan hati rakyat."

PLA harus bersama rakyat "dalam suka dan duka", serta selalu menjadi militer "tepercaya, didukung dan dicintai rakyat," jelasnya.

Video - https://cdn5.prnasia.com/202008/CGTN/video.mp4

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami