omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY vi_VN

CGTN: Mengapa Trump meremehkan pandemi Covid-19?

2020-10-13 09:50

BEIJING, 13 Oktober 2020 /PRNewswire/ -- Di Amerika Serikat (AS), ada 7,8 juta kasus Covid-19, dan lebih dari 210.000 jiwa telah meninggal dunia. Awalnya, AS sempat mendapat pujian dari pemerintah Tiongkok atas efektivitas penanganan pandemi. Namun, Trump "berbalik arah", serta membantah kritik yang diarahkan terhadap kinerjanya dalam pemberantasan Covid-19 dan menjuluki Covid-19 sebagai "Virus Tiongkok".

Baca artikel aslinya di sini.

Menurut dokumen yang dirilis Subkomite Khusus DPR AS tentang Virus Korona pada 31 Agustus, lingkaran dalam pemerintah Trump meremehkan pandemi tersebut. "Gedung Putih telah mengetahui jumlah kasus virus korona mulai melonjak di tingkat nasional sejak Juni," namun pemerintah Trump berulang kali mendesak untuk membuka perekonomian. Sikap pemerintah Trump telah mengakibatkan jumlah kematian lebih dari 58.000 jiwa.

Sejak Trump terpilih pada 2016, prioritas utamanya adalah melanjutkan masa jabatan kedua di Gedung Putih.

Pandemi dan korban jiwa sebanyak ratusan ribu bahkan sulit mengubah rencana Trump tersebut.

Trump memproyeksikan dirinya sebagai sosok yang "keras" terhadap Tiongkok, yakni dengan menaikkan berbagai tarif atas barang-barang buatan Tiongkok. Seluruh aksinya yang mengutuk Tiongkok dilakukan demi meraih dukungan para pemilih dan kelompok kepentingan.

Sebelum pandemi, perekonomian AS pelan-pelan meningkat, dan angka pengangguran menurun. Trump mengklaim pertumbuhan ini sebagai prestasinya. 

Sejumlah perusahaan besar dan kelompok kepentingan konservatif yang mendukung Trump menginginkan pertumbuhan ekonomi dan pasar yang pesat di AS. Itu sebabnya, Presiden Trump mengutamakan kinerja pasar yang baik, namun meremehkan pandemi.

Trump enggan mengenakan masker pelindung di hadapan publik, serta menyerang calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden karena memakai masker. Namun, saat Presiden Trump akhirnya mengenakan masker pada Juli, dia menyebut dirinya sebagai sosok patriot.

Trump telah melakukan politisasi terhadap pandemi, menyalahkan negara-negara lain, dan melempar tanggung jawab kepada lawan politiknya.

Obat ajaib belum tersedia hingga pemilu pada November nanti digelar. Cara satu-satunya untuk memulihkan perekonomian AS adalah menghentikan penyebaran virus.

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami