BEIJING, 3 November 2020 /PRNewswire/ -- Salah satu ajang pertemuan politik terpenting di Tiongkok berakhir pada 29 Oktober.
Pertemuan ini adalah sesi pleno kelima Komite Sentral Ke-19 Partai Komunis Tiongkok.
CGTN mengkaji sejumlah kata kunci dan istilah dari komunike yang dirilis setelah sesi pleno tersebut ditutup. Berikut sekilas rangkumannya!
Istilah "pembangunan" disebutkan sebanyak 72 kali. Sederet istilah yang mengemuka termasuk "pembangunan bermutu tinggi", "pembangunan sosial dan ekonomi", "pembangunan yang ramah lingkungan", serta "pola pembangunan baru".
Istilah terakhir ini merujuk pada "dinamika pembangunan ganda" (double development dynamic)—konsep yang menekankan sirkulasi domestik dan internasional yang saling melengkapi.
Di urutan kedua, istilah "Perekonomian" disebutkan sebanyak 37 kali, diikuti oleh "Sosialisme" yang disebutkan sebanyak 25 kali.
Sesi pleno kelima juga mengemukakan sejumlah target utama dalam bidang kemasyarakatan dan ekonomi dalam lima tahun mendatang—semuanya akan tercantum dalam Rencana Lima Tahun Ke-14 (2021-2025).
Sesi tersebut juga mengetengahkan sederet target jangka panjang Tiongkok untuk mewujudkan modernisasi sosialis pada 2035.
Saat itu, PDB per kapita Tiongkok akan mencapai tingkat negara-negara maju secara moderat, menurut komunike tersebut. Penduduk berpendapatan menengah di Tiongkok juga kelak meningkat drastis, serta daya saing ekonomi dan teknologi Tiongkok turut berkembang secara signifikan sehingga melengkapi kekuatan nasional.
Sesi ini juga mengkaji sejumlah pencapaian yang terwujud dalam Rencana Lima Tahun Ke-13, yakni dari 2016-2020.
Pada tahun ini, PDB Tiongkok diperkirakan menembus RMB 100 triliun. Sementara, dalam lima tahun terakhir, 55,75 juta penduduk pedesaan di Tiongkok telah berhasil keluar dari garis kemiskinan.
Silakan baca artikel aslinya di sini.