omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Kawasan Berikat Sungai Yangtze akan mendukung pembangunan bermutu tinggi di Tiongkok

2020-11-17 09:39

BEIJING, 17 November 2020 /PRNewswire/ -- Dengan dirilisnya rencana pembangunan Tiongkok untuk 15 tahun ke depan, berbagai wilayah bersiap untuk mengemban peran baru dalam kiprah Tiongkok menuju modernisasi.

Berbagai pemerintah provinsi dan kota di sekitar Sungai Yangtze - sungai terpanjang di Tiongkok - telah diberikan tugas penting untuk membina pembangunan yang berorientasi pada inovasi dan pelestarian alam di Tiongkok sebagai perekonomian terbesar kedua di dunia.

Rencana pembangunan ini - proposal Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (CPC) dalam rangka perumusan Rencana Lima Tahun Ke-14 (2021-2025) untuk Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional dan Target-Target Jangka Panjang Hingga 2035 - memerlukan sejumlah upaya untuk mempromosikan pembangunan Kawasan Berikat Sungai Yangtze dan integrasi Delta Sungai Yangtze, serta menciptakan sejumlah platform inovasi dan titik pertumbuhan baru di wilayah-wilayah tersebut.

Kawasan Berikat Sungai Yangtze dan Delta Sungai Yangtze sangat berperan dalam agenda pembangunan Tiongkok yang dirumuskan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Xi tengah mengunjungi Pemerintah Kota Shanghai dan Pemerintah Provinsi Jiangsu.

Kegiatan tersebut adalah kunjungan dalam negeri perdana Xi setelah sesi pleno kelima Komite Sentral CPC Ke-19, ketika rencana pembangunan tersebut diadopsi.

Silakan membaca artikel aslinya di sini.

Pelopor penggerak reformasi baru

Xi, juga menjabat Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPC, menghadiri acara pertemuan akbar di Shanghai untuk memperingati 30 tahun pembangunan dan keterbukaan Pudong pada Kamis pagi. Xi mendorong distrik tersebut untuk "bekerja keras" dan "berperan penting" dalam reformasi dan modernisasi Tiongkok.

Pudong, terletak di Sungai Huangpu, Shanghai, harus menjadi pelopor reformasi, dan membuka diri pada jenjang yang lebih tinggi, serta berjuang keras untuk membangun negara sosialis modern, kata Xi dalam pidatonya.

Pudong harus memperkuat perannya sebagai mesin penggerak inovasi, serta membuat terobosan dalam teknologi kunci dan utama, menurut Xi.

Di sisi lain, Pudong juga harus meningkatkan keahlian dalam alokasi sumber daya global agar mampu merumuskan pola pembangunan baru, kata Xi lagi.

Tiongkok bertekad untuk mengembangkan pola pembangunan baru yang menjadikan pasar domestik sebagai aspek penggerak utama, sementara, pasar domestik dan luar negeri saling meningkatkan diri. Xi mendorong Pudong agar menjadi pusat pasar domestik, serta tautan strategis untuk pasar domestik dan asing.

Pudong harus memimpin pembangunan terpadu di Delta Sungai Yangtze, kata Xi. 

Pelestarian lingkungan hidup, kewirausahaan

Pada Kamis sore, Xi berkunjung ke Nantong, provinsi yang bertetangga dengan Jiangsu. Dia mendatangi Binjiang, distrik di pesisir sungai di Nantong. Di sana, Xi menginspeksi program lokal untuk meningkatkan kualitas lingkungan di pesisir Sungai Yangtze, serta penegakan larangan memancing ikan. 

Binjiang, dikelilingi pegunungan di sekitar Sungai Yangtze, dianggap sebagai "koridor alam" Nantong. Binjiang juga menjadi sumber air yang penting bagi pembangunan wilayah perkotaan setempat. Beberapa proyek telah dilakukan untuk memulihkan ekosistemnya sejak 2016.

Mengenang kunjungannya ke area tersebut pada 1978, Xi memuji pembangunan yang dilakukan terhadap lingkungan Binjiang selama beberapa tahun terakhir.

"Kehidupan yang bahagia telah tercipta oleh tangan-tangan Anda sendiri, dan dikerjakan oleh semua orang secara bersama-sama," kata Xi.

Xi lalu berkunjung ke Museum Nantong untuk menonton sejumlah pameran yang menampilkan Zhang Jian, pakar industri dan pendidik di Tiongkok yang hidup pada akhir abad Ke-19 dan awal abad Ke-20.

Museum tersebut, didirikan oleh Zhang pada 1905, ialah museum umum pertama yang dibangun warga Tiongkok.

Xi mempelajari kiprah Zhang dalam pengembangan industri-industri domestik di Tiongkok, pendidikan, serta kesejahteraan masyarakat. Selain mengembangkan industri-industri ini, Zhang juga giat merintis sektor pendidikan dan program kesejahteraan masyarakat yang bermanfaat bagi penduduk desa, serta berdampak luas.

Memuji Zhang sebagai sosok bijaksana dan panutan bagi wirausaha swasta di Tiongkok, Xi berkata bahwa museum ini harus menjadi basis pendidikan kewiraan untuk menginspirasi lebih banyak orang, khususnya generasi muda.

Peradaban ekologis, proyek pengalihan air selatan-ke-utara

Pada Jumat, Xi mengunjungi Kota Yangzhou - pemberhentian kedua dalam kunjungannya di Jiangsu. Xi mendatangi taman budaya ekologis dan proyek pelestarian sungai Jiangdu untuk mempelajari program-program lokal dalam konservasi alam, serta pelestarian budaya dan warisan.

"Kita harus melindungi peradaban ekologis. Upaya untuk mewujudkan peradaban ekologis secara langsung berpengaruh terhadap kebahagiaan orang, serta mendatangkan pertumbuhan yang sehat bagi generasi muda," kata Xi kepada warga lokal, sambil menekankan pentingnya upaya untuk memperkuat peradaban ekologis sebagai prasyarat dalam pembangunan bermutu tinggi bagi masyarakat Tiongkok.

Ketika berkunjung ke taman ekologis dan budaya di area Sanwan, Xi mempelajari remediasi lingkungan hidup di sepanjang Kanal Besar, serta pelestarian, pewarisan dan pemanfaatan kebudayaannya. Dia mendorong pemerintah setempat supaya mengintegrasikan aktivitas kebudayaan dan pariwisata dalam program remediasi lingkungan. Menurut Xi, langkah tersebut akan mengubah pembangunan Sanwan sehingga mata pencaharian warga lokal menjadi lebih lagi.

Di Jiangdu, Xi mempelajari aktivitas proyek pengalihan air selatan-ke-utara. Jiangdu berada di titik awal proyek ini pada rute Timur dalam megaproyek tersebut.

Wilayah utara Tiongkok yang padat penduduk telah lama mengalami kekurangan air sehingga air tanah telah dieksploitasi secara berlebihan, dan air sungai mengalami penyusutan. Guna mengoptimalkan alokasi sumber daya air dan memasok air ke wilayah tersebut, proyek pengalihan air selatan-ke-utara, berawal dari 2002, telah dilakukan untuk mengalirkan air dari lembah Sungai Yangtze melalui rute-rute sebelah Timur, tengah, dan Barat hingga menuju wilayah-wilayah gersang di sebelah Utara.

"Sumber daya air di Tiongkok lebih banyak terdapat di kawasan Selatan ketimbang Utara. Jadi, pengelolaan sumber daya air harus dilakukan secara ilmiah," jelas Xi kepada pejabat lokal dalam kunjungannya. "Meski demikian, masyarakat di kawasan Utara tak boleh menyiakan-nyiakan sumber daya tersebut hanya karena kita memiliki proyek tersebut."

"Kita harus merencanakan pembangunan wilayah perkotaan menurut jumlah sumber daya air. Untuk itu, kita harus mengintegrasikan proyek pengalihan air selatan-ke-utara, serta konservasi air di sungai, dan menggarap kedua proyek ini secara sekaligus," lanjut Xi.

Menurut data resmi, rute Utara dan tengah berhasil mengalihkan 29,4 miliar kubik meter air ke wilayah yang tandus di sebelah Utara. Lebih dari 120 juta warga telah memperoleh manfaat dari proyek tersebut pada 2019. Dengan demikian, sektor industri dan pertanian dapat meningkat di kota-kota tersebut, hingga hampir RMB 100 miliar per tahun. 

Strategi nasional untuk integrasi regional

Bersama pembangunan wilayah Beijing-Tianjin-Hebei yang terarah dan Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area, pembangunan Kawasan Berikat Sungai Yangtze dan integrasi Delta Sungai Yangtze menjadi strategi nasional untuk pembangunan regional yang terkoordinasi di Tiongkok.

Kawasan Berikat Sungai Yantze terdiri atas sembilan provinsi - Sichuan, Guizhou, Yunnan, Hubei, Hunan, Jiangxi, Anhui, Jiangsu, dan Zhejiang - serta dua pemerintah kota - Chongqing dan Shanghai. Proyek tersebut meliputi seperlima dari luas lahan Tiongkok, dan dihuni oleh 600 juta orang, serta berkontribusi terhadap lebih dari 40% PDB nasional.

Pada 2016, Tiongkok merilis rencana pembangunan kawasan berikat yang memprioritaskan konservasi alam dan pembangunan yang ramah lingkungan. 

Saat berpidato dalam sesi pembukaan China International Import Expo yang perdana pada November 2018, Xi mengumumkan dukungan Tiongkok bagi pembangunan Delta Sungai Yangtze yang terintegrasi. Rincian strategi juga diterbitkan oleh Komite Sentral CPC dan Dewan Negara pada tahun berikutnya.

Rincian tersebut, pemetaan pembangunan di wilayah seluas 358.000 meter persegi yang mencakup provinsi Jiangsu, Zhejiang dan Anhui, serta Pemerintah Kota Shanghai, mengungkapkan posisi strategis Delta Sungai Yangtze dalam modernisasi nasional, serta langkah untuk membuka diri. Dengan demikian, integrasi regional berperan vital dalam pembangunan bermutu tinggi di Tiongkok, serta pembangunan sistem ekonomi yang modern.

Tercantum dalam kedua strategi tersebut, Shanghai dan Jiangsu dianggap sebagai wilayah-wilayah yang paling maju di Tiongkok. Shanghai menempati peringkat PDB tertinggi di antara kota-kota Tiongkok. Sementara, PDB Jiangsu berada di posisi kedua di antara provinsi-provinsi di Tiongkok. Shanghai dan Jiangsu tak hanya menjadi bagian penting dalam pembangunan terarah di sekitar Sungai Yantze, namun juga pelopor yang menjajaki masa depan Tiongkok di dunia yang tengah berubah.

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami