Para Tokoh Ternama akan Memperjuangkan Akses Universal terhadap Air, Sanitasi, dan Kebersihan pada 2030
NEW YORK, 22 Februari 2021 /PRNewswire/ -- Hari ini, kemitraan Sanitation and Water for All (SWA) membentuk Global Leadership Council (GLC), sebuah dewan tingkat tinggi yang terdiri atas para pemimpin SWA terpilih. GLC akan memperjuangkan akses universal terhadap air, sanitasi, dan kebersihan menjelang 2030, yakni tenggat waktu untuk mewujudkan Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Global Leaders" mewakili kelompok dengan latar belakang geografi yang beraneka ragam. Mereka mencakup para politisi, eksekutif, dan aktivis ternama, termasuk Kevin Rudd, mantan Perdana Menteri Australia yang saat ini menjabat President, Asia Society; Laura Chinchilla, Mantan Presiden Kosta Rika; Henrietta Fore, Executive Director, UNICEF; Alan Jope, CEO, Unilever; serta Kumi Naidoo, mantan Sekretaris Jenderal Amnesty International dan mantan Executive Director, Greenpeace.
GLC terbentuk guna memperjuangkan dan mengerahkan komitmen politik yang lebih luas terhadap upaya memprioritaskan akses air, sanitasi, dan kebersihan, membangun struktur tata kelola dan institusi yang lebih baik demi mencapai SDG6 pada 2030, serta memperluas kesadaran tentang sanitasi, air, dan kebersihan, baik di tingkat global dan nasional.
Dalam tugas barunya, "Global Leaders" akan memanfaatkan pengalaman dan jaringan mereka yang terdiri atas sejumlah tokoh di sektor pemerintah, bisnis, instansi PBB, serta masyarakat sipil. Dengan demikian, kampanye dengan pendekatan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dapat ditempuh melalui dialog politik. Di samping itu, persatuan dapat terwujud guna mengatasi berbagai tantangan untuk mewujudkan akses universal terhadap air dan sanitasi pada 2030.
"Seperti yang terjadi dalam pandemi saat ini, akses terhadap air dan sanitasi sangat vital bagi kesehatan publik dan pembangunan global. Demikian pula halnya dengan langkah untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan lainnya, seperti aksi efektif tentang perubahan iklim dan mewujudkan hak-hak asasi manusia secara umum," jelas Catarina de Albuquerque, CEO, SWA. "Saya optimis bahwa 'Global Leaders' akan berperan penting dalam memperjuangkan dan mengerahkan komitmen politik yang lebih luas dan tinggi terhadap Prinsip-Prinsip Panduan serta target-target dari kemitraan SWA."
\\\
Tentang SWA
Terbentuk pada 2009, SWA adalah kemitraan yang berada dalam naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). SWA berskala global, bersifat lintaspemerintah, dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. SWA bergerak di sektor air, sanitasi, dan kebersihan, serta terdiri atas kalangan pemerintahan dari Afrika, Asia Pasifik, Amerika, dan Eropa; masyarakat sipil; mitra-mitra pembangunan (termasuk bank-bank pembangunan regional, Instansi PBB, dan lembaga-lembaga filantropi seperti Bill and Melinda Gates Foundation), lembaga-lembaga riset dan pendidikan, regulator serta sektor layanan publik dan swasta.
Kepemimpinan SWA
Chief Executive Officer (CEO) SWA adalah Catarina de Albuquerque. Sebelumnya, dia menjabat UN Special Rapporteur pertama untuk hak-hak asasi manusia tentang air minum yang aman dan sanitasi.
Steering Committee bertugas menjalankan kepemimpinan secara keseluruhan untuk arah strategis SWA, serta mengawasi seluruh aktivitas SWA. Saat ini, Steering Committe terdiri atas 28 anggota, 12 di antaranya mewakili kalangan pemerintah dari beragam kawasan di dunia.
Logo - https://mma.prnasia.com/media2/1441352/Sanitation_and_Water_for_All_Logo.jpg?p=medium600