Openspace Ventures Merilis Produk Modal Ventura Ketiga dengan Nilai Maksimal, yakni US$200 Juta

SINGAPURA, 16 Maret 2021 /PRNewswire/ -- Openspace Ventures dengan gembira mengumumkan finalisasi penggalangan dana Openspace Ventures III, L.P. pada 26 Februari dengan perolehan dana (total subscription) senilai US$200 juta. Openspace kini mengelola komitmen modal (committed capital) senilai US$425 juta dalam tiga produk modal ventura.

"Tahun 2021 akan menjadi momen yang baik bagi Openspace dan ekosistem di Asia Tenggara," kata Shane Chesson, Salah Satu Pendiri dan Partner, Openspace. "Berbagai perusahaan meningkatkan skala secara cepat, dan mencatat sejumlah pencapaian penting dalam hal likuiditas atau penjualan aset investasi (exit). Tren ini membantu Openspace untuk menyelesaikan penggalangan dana Openspace Ventures III, L.P. dalam 3-8 bulan di tengah pandemi. Kami berterima kasih atas kepercayaan investor sejalan dengan upaya kami untuk terus mendatangkan imbal hasil terbaik, dan mentransformasi perekonomian Asia Tenggara secara positif dalam jangka panjang." Openspace didukung oleh investor institusi kenamaan dunia seperti Temasek, StepStone Group, dan Sofina. Sederet investor ini kembali menjadi limited partner ternama yang bergabung dengan Openspace. Sejumlah investor lain turut berpartisipasi, seperti pengelola aset investasi nasional (sovereign wealth fund), pengelola dana pensiun, pengelola dana abadi universitas, serta perusahaan asuransi. Openspace Ventures III, L.P. juga melibatkan sejumlah investor global yang baru, termasuk dua institusi asal Eropa, yakni DEG dan Norfund, 57 Stars asal Amerika Serikat, serta Mizuho, sebuah bank terkemuka di dunia yang berkantor pusat di Jepang.

Didirikan pada tahun 2014, Openspace, pengelola modal ventura yang berbasis di Singapura ini, merupakan pelopor di Asia Tenggara. Openspace mengelola 33 investasi dalam berbagai sektor penting, termasuk logistik, teknologi finansial (tekfin), agtech, edtech, healthtech, cleantech, dan B2B SaaS. Sejumlah perusahaan terkemuka yang memperoleh pendanaan Seri A dari Openspace adalah Halodoc (kesehatan - Indonesia), Kumu (teknologi konsumen - Filipina), TaniHub (agtech - Indonesia), Finnomena (tekfin - Thailand), FinAccel (tekfin - Indonesia), Gojek (transportasi, logistik, tekfin - Indonesia) dan Biofourmis (kesehatan - Singapura/Amerika Serikat). Terlepas dari Covid-19, sejumlah perusahaan portofolio milik Openspace sukses meraih pendanaan senilai lebih dari US$2 miliar pada 2020. Dengan demikian, modal lanjutan yang telah diperoleh hingga kini tercatat sebesar US$6,5 miliar.

Hian Goh, Salah Satu Pendiri dan Partner, Openspace, berkata, "Seluruh tim serta para pendiri perusahaan portofolio bekerja keras untuk melalui krisis yang luar biasa pada 2020, dan kerja keras ini telah membuahkan hasil. Kami sukses melakukan dua penjualan aset investasi pada tahun lalu, serta menjalankan investasi dari Openspace Ventures III, L.P. di Indonesia dan Thailand pada saat pandemi."

Tim Openspace terdiri atas 25 orang yang berasal dari 12 negara. Openspace memiliki sejumlah kantor di Bangkok, Jakarta, serta Manila, sementara, kantor di Ho Chi Minh City tengah dipersiapkan. Produk Modal Ventura yang pertama dan kedua dari Openspace, masing-masing diluncurkan pada 2014 dan 2017, memiliki kinerja yang tergolong dalam empat besar terbaik di antara perusahaan modal ventura global lainnya, menurut standar yang digunakan Cambridge Associates dan Preqin.

"Kami tetap menyaksikan potensi besar yang belum dimanfaatkan di pasar," jelas Jessica Huang Pouleur yang bergabung dengan Openspace sebagai Executive Director pada 2020 untuk memimpin OSV+, produk growth fund pertama Openspace yang menyasar perusahaan-perusahaan teknologi yang berada dalam tahap menengah di Asia Tenggara. "Eksosistem usaha rintisan di Asia Tenggara terus berkembang, dan kini menghasilkan banyak peluang investasi tahap menengah yang menarik. Kami bangga menjadi kontributor penting dalam perkembangan ekosistem teknologi di kawasan tersebut. Kami juga selalu siap mendukung usaha-usaha rintisan unggulan, serta berpartisipasi dalam babak pertumbuhan mereka yang selanjutnya."