omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Perang dalam kegelapan: Sejumlah tantangan dalam pemberantasan terorisme di Xinjiang

2021-04-06 05:34

BEIJING, 6 April 2021 /PRNewswire/ -- Xinjiang, terletak di pelosok Tiongkok Barat, mengelola salah satu rute perdagangan pertama dan terpenting di dunia, yakni Jalur Sutra (Silk Road). Jalur ini menghubungkan peradaban Tiongkok dan Barat melalui daratan Eurasia.

Lahan yang membawa keuntungan ini, tidak selamanya tenteram. Ribuan serangan teroris dari periode 1990-2016 telah membunuh banyak nyawa tak berdosa dan ratusan petugas kepolisian. Insiden penusukan dan kasus bom telah mengguncang wilayah tersebut sehingga warga merasa tak berdaya, berduka, dan panik. Kerusakan yang terjadi sudah tidak terhingga, sementara, stabilitas di wilayah tersebut dengan cepat memburuk. Pihak berwajib pun telah bekerja keras untuk memulihkan perdamaian di Xinjiang.

Dalam tiga film dokumenter CGTN yang perdana tentang pemberantasan terorisme di Xinjiang, kami menayangkan sejumlah video terbaru yang mengisahkan berbagai tragedi menakutkan di wilayah tersebut dan kegigihan masyarakatnya.

Sedangkan, film dokumenter keempat berjudul "The war in the shadows: Challenges of fighting terrorism in Xinjiang"—sebagai episode terakhir dalam tetralogi ini—mengungkapkan pemikiran ekstremis dan berbagai tantangan yang dihadapi Tiongkok dalam pemberantasan terorisme, baik di dalam dan luar Xinjiang.

Serial dokumenter ini menjawab pertanyaan: mengapa terorisme yang keji terus menghantui Xinjiang? Bagi sejumlah pejabat yang dijuluki "warga bermuka dua" di antara kalangan elite hukum dan politik di Xinjiang, seberapa besar kerusakan yang telah diperbuat mereka terhadap pemberantasan terorisme di wilayah tersebut? Bagaimana bahan pendidikan berbahaya tentang korban etnis dan "pahlawan Turki" telah diajarkan selama 13 tahun di sekolah dasar dan menengah? Mengapa kita harus menghentikan dalang asing yang menghasut terorisme keji hingga menerobos Tiongkok?

Film dokumenter ini mengupas metode-metode yang dipakai kaum ekstremis dan separatis, termasuk "warga bermuka dua" di antara pejabat tinggi di Xinjiang, serta bagaimana musik dan video ikut digunakan untuk membela aksi terorisme keji dan menghasut kebencian etnis di wilayah tersebut. Lebih lagi, film dokumenter ini juga mengisahkan pengalaman terberat yang dialami petugas kepolisian selama puluhan tahun.

Dalam empat tahun terakhir, sebagian besar aksi kekerasan telah diatasi sehingga urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi berjalan pesat. Aspek keamanan dan ketenteraman tak selalu mudah terwujud. Namun, keduanya menjadi pencapaian awal dalam pemberantasan terorisme di Tiongkok.

Film dokumenter ini berdurasi 55 menit dan terdiri atas empat serial: "The network," "Enemies within," "The textbooks," dan "The black hands."

Kami mempersembahkan tiga serial dokumenter yang perdana—masing-masing berdurasi kurang dari satu jam—sebagai berikut:

Tonton:  Fighting terrorism in Xinjiang

Tonton:  The black hand — ETIM and terrorism in Xinjiang

Tonton:  Tianshan: Still standing – Memories of fighting terrorism in Xinjiang

https://news.cgtn.com/news/2021-04-02/The-war-in-the-shadows-Challenges-of-fighting-terrorism-in-Xinjiang-Z7AhMWRPy0/index.html

 

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami