omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Aspirasi Tiongkok di Boao: Multilateralisme, keterbukaan, dan BRI

2021-04-22 09:24

BEIJING, 22 April 2021 /PRNewswire/ -- Di tengah dunia yang dilanda krisis ekonomi dan kesehatan akibat virus korona, Tiongkok telah mengimbau seluruh negara di Asia dan wilayah lain untuk menjunjung multilateralisme, menerapkan keterbukaan, dan meningkatkan kerja sama "Belt and Road".

Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan sejumlah pesan melalui tautan video dalam sesi pembukaan Konferensi Tahunan "Boao Forum for Asia" (BFA) 2021 pada Selasa pagi.

Tema konferensi ini— "A World in Change: Join Hands to Strengthen Global Governance and Advance Belt and Road Initiative Cooperation" —sangat sesuai dan relevan dengan situasi saat ini, menurut Xi.

Keadilan bukan hegemoni

Presiden Tiongkok menggarisbawahi bahwa imbauan untuk menjunjung multilateralisme telah bertambah kuat di tengah zaman yang penuh tantangan.

Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan paparan utama lewat video di sesi pembukaan Konferensi Tahunan "Boao Forum for Asia" (BFA) 2021 pada 20 April 2021. /Xinhua

"Masa depan dunia harus ditentukan oleh semua negara yang bekerja sama. Kita tak boleh membiarkan sejumlah aturan dari satu atau beberapa negara diberlakukan ke negara lain, atau membolehkan unilateralisme yang diupayakan negara-negara tertentu, menentukan nasib seluruh dunia."

"Dunia saat ini memerlukan keadilan, bukan hegemoni. Negara-negara besar harus bertindak sesuai dengan status mereka, dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar," tegas Xi, sambil mengimbau seluruh negara untuk melindungi sistem internasional yang berpusat pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tiongkok telah membuktikan perannya sebagai negara besar yang bertanggung jawab dalam urusan internasional. Pada 13 April, Tiongkok membayar seluruh kontribusi wajib untuk anggaran rutin PBB dan International Residual Mechanism for Criminal Tribunals untuk 2021. Dalam 30 tahun terakhir, Tiongkok telah mengirim lebih dari 40.000 tentara pemelihara perdamaian dalam 25 misi pemeliharaan perdamaian PBB. 

Keterbukaan

"Keterbukaan menjadi kunci pemulihan ekonomi pasca-Covid," kata Xi. "Kita harus mempromosikan kebebasan dan dukungan perdagangan dan investasi, mempererat integrasi ekonomi regional, serta meningkatkan rantai pasokan, rantai industri, data, dan sumber daya manusia, dengan tujuan untuk membangun ekonomi dunia yang terbuka."

Integrasi ekonomi di Asia telah berjalan lebih cepat sejak penandatanganan Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement (RCEP) pada November 2020. Tingkat ketergantungan dalam aktivitas perdagangan di antara negara-negara Asia tercatat sekitar 50% pada 2019, sementara, volume perdagangan bilateral terus bertumbuh. Hal ini disampaikan Lin Guijun, Vice President, University of International Business and Economics.

Upaya "mendirikan dinding pembatas" atau "memisahkan diri" berlawanan dengan hukum ekonomi dan prinsip pasar. Kedua upaya ini akan berdampak terhadap kepentingan pihak lain tanpa menguntungkan diri sendiri, menurut Xi.

Mengutamakan kehidupan rakyat

"Kita harus mengutamakan rakyat dan kehidupan mereka, meningkatkan upaya berbagi informasi dan kemitraan, serta menggerakkan kerja sama dalam sektor kesehatan publik dan medis," ujar Xi.

Dia juga mengajak semua negara untuk mempererat kerja sama internasional dalam Litbang, produksi, dan distribusi vaksin, serta memperluas akses dan keterjangkauan vaksin di negara-negara berkembang. Dengan demikian, setiap orang di dunia bisa mengakses dan memperoleh vaksin yang dibutuhkan.

Hingga kini, Tiongkok telah memasok berbagai persediaan antiepidemi ke lebih dari 160 negara dan organisasi internasional di seluruh dunia. Tiongkok juga menyediakan vaksin yang sangat dibutuhkan ke lebih dari 100 negara dan lembaga internasional.

BRI menjadi jalur publik yang terbuka bagi semua pihak

"Belt and Road Initiative" (BRI) adalah jalur terbuka bagi semua pihak, bukan jalur khusus milik satu pihak tertentu, menurut Xi, dan dia menambahkan, seluruh negara-negara yang berminat akan disambut dengan tangan terbuka.

Bertekad untuk membina kemitraan yang lebih erat guna mempromosikan kerja sama kesehatan, menurut Xi, kalangan perusahaan Tiongkok telah mulai menggarap produksi vaksin melalui kerja sama di negara-negara peserta BRI.

Xi menambahkan, Tiongkok kelak mempererat kemitraan untuk pembangunan hijau, dan mengembangkan BRI menjadi jalur menuju pemberantasan kemiskinan dan pertumbuhan. 

Sebanyak 126 negara, termasuk negara-negara maju dan berkembang, serta 29 organisasi internasional, telah meneken dokumen kerja sama tentang BRI dengan Tiongkok.

Perdagangan luar negeri Tiongkok dengan negara-negara BRI meningkat 1% menjadi RMB 9,37 triliun ($1,4 triliun) pada tahun lalu, menurut data Kementerian Perdagangan Tiongkok.

https://news.cgtn.com/news/2021-04-20/China-s-voices-at-Boao-Multilateralism-openness-and-BRI--ZBO4YRbHfW/index.html 

Tautan terkait:
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami