omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY th_TH vi_VN

Fernando Zobel de Ayala memuji berbagai landasan yang telah dibangun CEO Jaime Augusto Zobel de Ayala selama 26 tahun, dan menentukan sejumlah prioritas strategis sebagai "CEO & President" Ayala Corporation yang baru

2021-04-26 10:24

MANILA, Filipina, 26 April 2021 /PRNewswire/ -- Hari ini, setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan perusahaan, dan seperti yang telah diumumkan pada Desember 2020, Ayala Corporation (AC) melakukan pergantian jabatan Chief Executive Officer dari Jaime Augusto Zobel de Ayala menjadi Fernando Zobel de Ayala yang telah ditunjuk sebagai President & CEO. Sementara, Jaime Augusto Zobel de Ayala akan menjabat Chairman, Board of Directors, Ayala. Jaime dan Fernando akan tetap mewakili Ayala, dan masih memegang jabatan sebagai Chairman atau Vice-Chairman, Board of Directors, di beragam anak usaha Ayala.

Fernando Zobel de Ayala, President & CEO
Fernando Zobel de Ayala, President & CEO

 

Jaime Augusto Zobel de Ayala, Chairman
Jaime Augusto Zobel de Ayala, Chairman

Dalam sambutannya, Fernando memuji kepemimpinan dan rekam jejak Jaime yang luar biasa. Selama 26 tahun menjabat sebagai CEO, Jaime berhasil menciptakan valuasi perusahaan bagi para pemegang saham. "Sejak 1995, kapitalisasi pasar kami telah bertambah lebih dari enam kali lipat; begitu pula dengan laba bersih kami yang juga meningkat lebih dari enam kali lipat. Sejak 1995, kami mampu memberikan imbal hasil yang dapat diandalkan bagi para pemegang saham, yakni rata-rata mencapai 15% per tahun. Selama periode tersebut, kami membayarkan dividen kumulatif sebesar PHP118 miliar kepada para pemegang saham biasa."

Selain kinerja keuangan yang luar biasa, Fernando juga memuji dan mengapresiasi Jaime atas lima poin strategis yang diwariskannya. Menurut Fernando, kelima poin ini akan menjadi dasar pertumbuhan berkelanjutan Ayala Corporation:

  1. Bauran portofolio usaha yang lebih kuat, luas, dan seimbang. Dalam 26 tahun terakhir, Ayala telah membuat investasi masif dan transformatif di sektor real estat, perbankan, telekomunikasi, energi, air bersih, kesehatan, pendidikan, dan logistik. Di sektor-sektor ini, besarnya kesenjangan masyarakat menghadirkan berbagai peluang untuk melayani basis pelanggan yang lebih inklusif, serta mendatangkan imbal hasil yang signifikan, dan meningkatkan daya tahan perusahaan terhadap risiko;
  2. Budaya inovasi yang relevan dan gigih sebagai sarana bagi tim Ayala untuk melahirkan atau meningkatkan berbagai solusi agar tetap sesuai dengan kebutuhan konsumen yang terus berubah;
  3. Disiplin pengelolaan keuangan yang cermat agar keputusan investasi bisa diambil untuk menangkap peluang dan menghasilkan imbal hasil menarik, sekaligus memperkuat daya tahan perusahaan terhadap risiko, khususnya di tengah krisis, termasuk pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung;
  4. Menyelaraskan ambisi dan tujuan perusahaan dengan standar kelas dunia untuk kelestarian alam; serta tata kelola lingkungan hidup, sosial, dan perusahaan; serta
  5. Menempatkan Ayala sebagai pelaku usaha terdepan di tengah perubahan peran perusahaan dalam menangani sejumlah kendala masyarakat—tujuannya, menciptakan kesejahteraan inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan dan membantu pembangunan bangsa. 

"Sebagai President & CEO yang baru, saya ingin memanfaatkan landasan yang telah dibangun Jaime, dengan arahan dari strategi utama kami untuk menjaga keunggulan dan relevansi di sejumlah sektor yang dilayani Ayala," ujar Fernando. "Untuk itu, kami akan semakin mengutamakan strategi portofolio dengan fokus yang lebih tajam dalam mengoptimalkan imbal hasil dari bisnis-bisnis yang telah berjalan, pendekatan yang sangat disiplin dalam penggunaan modal; serta menjajaki berbagai peluang untuk inisiatif realisasi valuasi bisnis yang kelak mendanai investasi pada masa depan."

Fernando berkata bahwa Ayala akan terus mendukung ekspansi unit-unit bisnis utamanya—Ayala Land, BPI, Globe, dan AC Energy, sambil meningkatkan skala bisnis-bisnis di sektor kesehatan dan logistik melalui AC Health dan Entrego. Secara total, Ayala Group mengalokasikan belanja modal senilai PHP 196 miliar pada 2021.

Dalam RUPS, Fernando juga mengucapkan selamat kepada tiga eksekutif senior yang mengisi jabatan-jabatan baru di Ayala Group. CFO, Ayala Corporation, TG Limcaoco, kini memimpin BPI sebagai President & CEO setelah pendahulunya, Bong Consing, memasuki usia pensiun. Bong akan tetap terlibat dalam Ayala Group sebagai anggota Board of Directors BPI, Ayala Corporation, Globe Telecom, dan AC Energy Corporation. Lalu, Albert De Larrazabal, terakhir menjabat Chief Commercial Officer, Globe Telecom, menggantikan Limcaoco sebagai CFO, AC Energy Corporation. Sementara, Eric Francia, President & CEO, AC Energy, kini juga memimpin Komite Investasi AC Energy.

"Kami berpandangan optimis, namun juga berhati-hati, tentang iklim usaha, serta terus mempersiapkan pemulihan ekonomi pascapandemi. Kami berharap, vaksinasi di Filipina dilaksanakan dengan sukses agar menjadi dasar bagi kebangkitan ekonomi," ujar Fernando. "Dengan neraca yang sehat, serta unit-unit bisnis Ayala yang terdiversifikasi dan berkinerja baik, kami yakin bahwa kami akan mampu keluar dari masa-masa sulit ini hingga menjadi perusahaan yang lebih kuat."

Untuk informasi lebih lanjut:

YLA ALCANTARA
Head, Brand & Reputation Management
surel - alcantara.ypg@ayala.com

SEJUMLAH FAKTA DAN KINERJA KEUANGAN: 

KINERJA AYALA PADA 2020 & PRIORITAS-PRIORITAS PADA 2021

Pada 2020, Ayala Corporation mencatatkan laba bersih senilai PHP17 miliar, menurun 51% dari tahun sebelumnya. Sebagian besar penurunan laba bersih berasal dari pos-pos tidak berulang, seperti provisi dari beragam bisnis, reklasifikasi akuntansi, dan keuntungan divestasi yang tidak berulang dari anak-anak usaha di sektor pembangkit listrik dan pendidikan. Di luar hal-hal tersebut, penurunan laba bersih tahunan Ayala tercatat sebesar 16%. Pada 2021, Ayala Group telah mengalokasikan belanja modal total senilai PHP196 miliar guna mendukung ekspansi bisnis-bisnis utamanya, serta mendanai berbagai peluang baru di sektor kesehatan dan logistik.

  • Pada 2020, Ayala Land menjadi pihak pertama di Filipina yang menerbitkan real estate investment trust bernama AREIT, dengan perolehan dana senilai PHP12,3 miliar. Aksi ini mendorong beberapa pengembang properti lain untuk meluncurkan REIT-nya sendiri. Pada 2021, ALI telah menganggarkan belanja modal senilai PHP88 miliar. ALI juga bersiap meluncurkan berbagai proyek hunian senilai PHP100 miliar sebagai langkah menuju pemulihan ekonomi dalam dua hingga tiga tahun mendatang.
  • Sejumlah investasi penting BPI dalam transformasi digital selama tiga tahun terakhir, telah membantu bank ini untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang tengah berubah akan layanan perbankan alternatif; serta menjadi sebuah bank digital terkemuka. Aplikasi seluler BPI juga termasuk yang paling banyak diunduh sepanjang pandemi. Sebanyak 52% nasabah BPI kini menggunakan layanan digital; lebih dari setengah di antaranya menjadi pengguna aktif; serta, rata-rata 70% dari total transaksi kini dilakukan lewat internet.
  • Pada 2020, Globe Telecom mengalokasikan belanja modal sebesar PHP60 miliar, 18% lebih tinggi ketimbang belanja modal pada 2019. Globe membangun hampir 1.300 lokasi seluler baru, memperbarui lebih dari 11.500 lokasi menjadi teknologi 4G/LTE, serta mengimplementasikan lokasi 5G di beragam kota dan provinsi. Pada 2021, Globe mengeluarkan belanja modal yang memecahkan rekor, yakni senilai PHP70 miliar, guna mendukung perubahan permintaan pelanggan dari layanan seluler ke home broadband.
  • GCash dari Mynt kini menjadi aplikasi keuangan nomor satu di Filipina, melayani lebih dari 33 juta pengguna, atau satu dari tiga warga Filipina. Berkat pertumbuhan pesat pada 2020, GCash tak hanya menjuarai kategori Aplikasi Keuangan dalam hal jumlah pengguna aktif, namun juga mengungguli sejumlah aplikasi media sosial dan hiburan lain seperti Tiktok, Twitter, Netflix, Grab, Spotify, dan Viber, menurut App Annie, pemeringkat aplikasi yang ternama di dunia. Tahun lalu, nilai transaksi GCash menembus PHP1 triliun, dua kali lipat lebih tinggi dari nilai transaksi total selama tiga tahun, yakni dari periode 2017 hingga 2019. GCash baru-baru ini memperoleh modal baru senilai US$175 juta, termasuk investasi dari Bow Wave, perusahaan private equity asal New York. Hasilnya, valuasi post-money GCash tercatat hampir US$1 miliar. Investasi ini juga memperkuat posisi GCash sebagai pemain terkemuka yang berkontribusi dan mengubah jasa keuangan di Filipina.
  • AC Energy telah menetapkan target besar untuk membangun pembangkit listrik energi terbarukan yang berkapasitas 5 GW pada 2025. AC Energy juga ingin menjadi perusahaan energi terbarukan terbesar yang mencatatkan sahamnya di bursa efek di Asia Tenggara. Pada 2020, AC Energy terus berekspansi di Asia Pasifik, dan kini telah menjangkau lima negara—Filipina, Vietnam, India, Indonesia, dan Australia. AC Energy beralih menuju portofolio rendah karbon, serta bertekad untuk mendivestasikan seluruh aset pembangkit listrik tenaga batubara pada 2030.
  • Pada 2020, anak usaha IMI, VIA Optronics, vendor terkemuka yang memasok berbagai solusi layar canggih, mencatatkan sahamnya di Bursa Efek New York. IPO VIA sukses memperoleh dana US$94 juta, sehingga valuasi perusahaan meningkat 34% dari harga akuisisinya. Sementara, induk usaha IMI, AC Industrials, berhasil menurunkan rugi usaha menjadi PHP1,8 miliar pada 2020 terlepas dari kendala dalam aktivitas manufaktur pada tahun lalu. AC Industrials juga meraih laba bersih pada Triwulan IV-2020 setelah mengoperasikan kembali pabriknya dalam kapasitas penuh, meningkatkan efisiensi pabrik, serta mengoptimalkan margin dari negosiasi kontrak. Sederet teknologi disruptif AC Industrials siap memanfaatkan tren baru dalam kendaraan otonom, berbagai komponen elektronik di mobil, serta energi hijau. 
  • Pada 2020, Manila Water terus menyediakan infrastruktur penting demi memenuhi kewajiban pelayanannya, serta menghabiskan belanja modal senilai PHP12,1 miliar—81% dialokasikan untuk East Zone Concession guna menggarap beragam proyek yang meningkatkan kapasitas pengolahan air limbah, keandalan jaringan, dan pasokan air. Bergabungnya Trident Water milik Razon Group dalam Manila Water akan mendukung penjajakan peluang ekspansi di pasar lokal dan internasional.
  • Dengan memanfaatkan jangkauan nasionalnya, Entrego yang berada dalam naungan AC Infrastructure telah melayani para pemain e-commerce besar di Filipina. Sepanjang tahun lalu, pendapatannya melesat 10 kali lipat jika dibandingkan pendapatan pada 2018, sementara, volume pengiriman paket telah meningkat dua kali lipat sejak awal pandemi. Entrego ingin memperluas jangkauannya pada rantai pasok logistik yang lebih lengkap, termasuk jasa logistik kontrak dan freight forwarding.
  • AC Health meningkatkan portofolionya guna memanfaatkan momentum pada ekosistem kesehatan. AC Health sukses mengakuisisi mayoritas saham QualiMed Health Network pada Februari lalu. Akuisisi ini melengkapi 85 klinik untuk pasien yang dikelola AC Health, dan 80 klinik korporat dengan merek Healthway. Lebih lagi, rumah sakit kanker yang pertama di Filipina akan dibuka pada 2023. Merek layanan kesehatan jarak jauh (telemedicine) milik AC Health, HealthNow, terbukti menjadi alternatif bagi solusi konsultasi medis, bersama layanan pembelian obat-obatan lewat internet dan pembuatan janji konsultasi secara langsung di klinik. Saat ini, HealthNow menjadi aplikasi kesehatan yang paling banyak diunduh di App Store.
  • Pada 2020, Ayala Group menggunakan dana senilai PHP13,2 miliar untuk beragam inisiatif yang membantu para pegawai, mitra, pelanggan, serta komunitas yang lebih luas dan negara dalam mengatasi pandemi Covid-19.
    • Saat pemerintah Filipina memberlakukan ECQ pada Maret 2020, respons pertama Ayala adalah melindungi para pegawai, dan ikut menjamin kondisi mereka, baik secara finansial dan jasmani/medis. Paket bantuan darurat, terdiri atas gaji, penggantian hak cuti, penangguhan pinjaman, serta pemberian bonus pegawai yang lebih cepat, dilakukan Ayala demi menjamin kondisi keuangan para pegawai. Pegawai kontrak yang sebelumnya menghadapi dilema "tidak mendapat gaji jika tidak bekerja" (termasuk staf personalia, pemeliharaan, dan konstruksi) turut menerima bantuan keuangan dari Ayala Group. Mematuhi ketentuan Kementerian Kesehatan Filipina (DOH), protokol kesehatan diterapkan secara ketat guna melindungi keselamatan para pekerja yang berperan vital dan harus bekerja di lokasi. Layanan antar-jemput, mes pegawai, dan pengetesan Covid-19 secara berkala juga tersedia.
    • Pada 2020, Ayala berupaya melindungi komunitas bisnis yang lebih luas. Selain menawarkan perpanjangan pembayaran pinjaman, pembebasan biaya dan bunga pinjaman, penangguhan pembayaran sewa untuk para mitra dan penyewa mal, Ayala Group juga meluncurkan Ayala Enterprise Circle sebagai sarana untuk menjalin interaksi, meningkatkan keahlian, menjangkau, dan membantu lebih dari 250.000 UKM yang menjadi klien atau mitra Ayala.
    • Untuk masyarakat Filipina, Ayala bekerja sama dengan Philippine Disaster Resilience Foundation dan Caritas Manila dalam Proyek Ugnayan. Dalam proyek ini, lebih dari 270 entitas usaha swasta menggalang kupon makanan senilai PHP1,7 miliar untuk 14 juta lebih masyarakat yang ekonominya paling terimbas di Greater Manila Area. Ayala juga giat memperkuat kapasitas respons pemerintah nasional dan lokal untuk menangani pandemi. Lewat Gugus Kerja T3, Ayala mengubah World Trade Center menjadi fasilitas isolasi yang berkapasitas 502 tempat tidur. Ayala juga mendonasikan sejumlah stan tes usap bagi empat pusat tes usap berskala besar milik pemerintah nasional. Selain itu, Ayala mengubah dua rumah sakit QualiMed menjadi pusat-pusat rujukan pengobatan Covid, menyelesaikan pendirian fasilitas-fasilitas pengetesan dan layanan gawat darurat, termasuk ventilator. Bersama Pemerintah Kota Manila, Ayala membangun sebuah laboratorium molekuler terbaru di Sta. Ana Hospital. Kami juga mendonasikan mesin PCR dan persediaan medis kepada Quezon City dan Davao City. 
    • Keterlibatan Ayala dalam T3 kini mencakup dukungan untuk rencana vaksinasi yang digagas pemerintah nasional—termasuk strategi, pengadaan barang, administrasi, dan komunikasi. Bersama IATF, DOH, dan ICTSI Group, Ayala ikut mengonsolidasi dan memfinalisasi peranan sektor swasta dalam kerja sama tripartit untuk pengadaan vaksin Moderna. Setelah memesan 450.000 vaksin AstraZeneca, Ayala telah membeli 1 juta dosis vaksin, di luar donasi kami kepada pemerintah.

"Kami menghadapi pandemi dengan neraca keuangan yang sehat; dan kami mampu mengatasi krisis yang telah berlangsung lama, berdampak luas, dan kompleks lewat keunggulan neraca keuangan perusahaan," kata  Fernando Zobel de Ayala. "Berkat keunggulan ini, Ayala bisa menjaga aktivitas operasional dan kemampuan membayar utang; serta memberikan dukungan besar untuk beragam pemangku kepentingan dalam krisis tersebut. Kami juga memiliki kapasitas dan fleksibilitas yang lebih baik untuk menangkap berbagai peluang potensial." 

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami