omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ko_KR vi_VN

DBS, SGX, Standard Chartered, dan Temasek menjalankan aksi iklim lewat bursa dan platform jual-beli karbon global

2021-05-27 19:33
  • DBS, SGX, Standard Chartered, dan Temasek akan mengembangkan bursa dan platform jual-beli karbon, Climate Impact X; menyediakan kredit karbon bermutu tinggi bagi organisasi demi mengatasi emisi yang sulit dihindari
  • Climate Impact X akan memanfaatkan pemantauan satelit, "machine learning, dan "blockchain" guna meningkatkan transparansi, integritas, dan mutu kredit karbon
  • Terbentuk berkat peran Emerging Stronger Taskforce, Sustainability Alliance for Action (AfA) di Singapura, Climate Impact X akan mengandalkan posisi Singapura sebagai pusat keuangan, legal, dan komoditas yang diakui secara internasional

SINGAPURA, 27 Mei 2021 /PRNewswire/ -- DBS Bank (DBS), Singapore Exchange (SGX), Standard Chartered, dan Temasek hari ini mengumumkan kerja sama untuk mengatasi perubahan iklim. Climate Impact X (CIX) akan menjadi usaha patungan yang segera didirikan keempat perusahaan tersebut, serta ingin berperan sebagai bursa dan platform jual-beli global yang memperdagangkan kredit karbon bermutu tinggi.

Logos of Climate Impact X, DBS Bank, Singapore Exchange, Standard Chartered and Temasek
Logos of Climate Impact X, DBS Bank, Singapore Exchange, Standard Chartered and Temasek

CIX akan memanfaatkan pemantauan satelit, machine learning, dan teknologi blockchain demi meningkatkan transparansi, integritas, dan mutu kredit karbon demi menghasilkan dampak positif yang nyata dalam jangka panjang bagi lingkungan hidup.

Berbagai upaya global guna mengatasi perubahan iklim semakin membutuhkan solusi-solusi yang bisa membantu kalangan perusahaan mengurangi emisi karbon secara efektif. Namun, sederet teknologi rendah karbon saat ini, termasuk solusi energi terbarukan, tampaknya sulit memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Sebuah riset mengungkap, sejumlah teknologi ini mungkin hanya bisa mengurangi dua per tiga emisi global[1], atau tak memadai untuk mencapai target Kesepakatan Paris tentang Iklim Tahun 2015, yakni membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius[2]. Kredit-kredit karbon bermutu tinggi bisa menjadi solusi praktis yang mengatasi kesenjangan tersebut, khususnya dalam jangka pendek, dan berperan penting dalam strategi mitigasi iklim secara holistis.

Mikkel Larsen, Interim CEO, Climate Impact X dan Chief Sustainability Officer, DBS, berkata: "Climate Impact X akan menyediakan solusi bagi kalangan perusahaan yang ingin mengatasi emisi karbon yang tak terhindari dalam jangka pendek, dan meningkatkan pengembangan proyek-proyek kredit karbon baru di seluruh dunia. Dengan fokus awal pada Natural Climate Solution, kredit karbon akan menjadi cikal bakal yang mengatasi risiko besar lainnya, yakni hilangnya keanekaragaman hayati, dan membantu komunitas lokal. CIX akan membangun aksi kolektif dengan melibatkan pemerintah global, perusahaan, dan individu demi mencapai ekonomi net-zero." 

Dengan sejumlah komitmen perusahaan terhadap iklim, tingkat permintaan atas kredit karbon bermutu tinggi di pasar karbon sukarela segera meningkat minimal 15 kali pada 2030, hingga 1,5-2 gigaton karbondioksida (GtCO2) per tahun[3]. Terlepas dari perkiraan ini, sejumlah tantangan masih perlu ditangani industri. Misalnya, tingkat kepercayaan antara investor dan pihak pembeli masih terbatas akibat kurangnya transparansi tentang risiko dan efektivitas proyek karbon. Dampaknya, pihak pemasok menemui kendala dalam mengembangkan proyek-proyek pengurangan karbon baru sehingga menimbulkan isu-isu likuiditas.

Larsen menambahkan, "Dengan menghadirkan platform jual-beli yang berfungsi dengan baik, serta memiliki pengaruh luas dan menyajikan data risiko, CIX kelak menyediakan layanan penentuan harga yang efisien, dan mendorong pengembangan proyek-proyek baru."

CIX Exchange dan Project Marketplace awalnya akan berfokus pada Natural Climate Solution (NCS); segera diluncurkan pada akhir 2021

CIX akan menawarkan sejumlah platform dan produk unik yang memenuhi kebutuhan setiap pihak pembeli dan penjual kredit karbon. Sejumlah platform dan produk ini termasuk CIX Exchange dan Project Marketplace yang segera diluncurkan pada akhir 2021. CIX Exchange akan memfasilitasi penjualan kredit karbon bermutu tinggi dan berskala besar melalui kontrak terstandardisasi—sebagian besar melayani perusahaan multinasional dan investor institusi.

Selain itu, Project Marketplace akan melayani berbagai jenis perusahaan yang ingin berpartisipasi dalam pasar karbon sukarela, menawarkan pilhan proyek NCS yang bisa mewujudkan target pelestarian lingkungan mereka. Setiap proyek pada Project Marketplace akan didukung data transparan tentang dampak lingkungan hidup, risiko, dan tingkat harga.

Pada tahap awal, CIX akan ikut mendorong pasar NCS, melibatkan pelestarian dan restorasi ekosistem alam, seperti hutan, lahan basah, dan hutan bakau. NCS tergolong hemat biaya dan menyediakan berbagai manfaat besar dengan mendukung keanekaragaman hayati, serta mendatangkan pendapatan bagi komunitas lokal. Asia menguasai sepertiga dari potensi rantai pasok global, dan menjadi salah satu pemasok NCS terbesar di dunia[4]. CIX akan menawarkan berbagai kredit karbon dari beragam proyek NCS bermutu tinggi di seluruh dunia pada platformnya. CIX juga tengah berdiskusi dengan lembaga pemeringkat global yang kelak menyajikan peringkat independen atas proyek-proyek tersebut.

Lebih lagi, CIX akan dipandu oleh International Advisory Council—sebuah lembaga pakar independen yang terdiri atas lembaga-lembaga nonpemerintah, perusahaan terkemuka dan pengembang proyek, ilmuwan dan pemuka pendapat (thought leader). CIX juga akan bekerja dengan ekosistem yang terdiri atas mitra-mitra global dan kelompok kerja internasional, termasuk Taskforce on Scaling Voluntary Carbon Markets (TSVCM) dan Natural Climate Solutions Alliance, guna menyelaraskan standar-standar terbaik tentang mutu dan integritas.

Pengelolaan CIX oleh DBS, SGX, Standard Chartered dan Temasek masih menunggu semua izin/persetujuan yang diperlukan[5].

Piyush Gupta, Chief Executive Officer, DBS, berkata: "Dunia semakin memerlukan sebuah pasar karbon dengan standar internasional terbaik. Sebagai pusat keuangan dan perdagangan terkemuka di dunia, didukung kerangka regulasi yang baik, Singapura menjadi negara yang tepat untuk memimpin upaya pelestarian alam tersebut. Demi mendorong pengembangan berbagai proyek kredit karbon baru, kita memerlukan lebih banyak kredit karbon bermutu tinggi dan perdagangan kredit karbon secara lintaswilayah demi meningkatkan transparansi harga di dunia. Kami ingin merintis perubahan dengan mempertemukan pemimpin industri yang memiliki visi serupa tentang platform kelas dunia yang terpusat. Kami juga ingin memperluas skala pasar karbon sukarela di dunia, dan mempercepat peralihan menuju ekonomi rendah karbon."

Loh Boon Chye, Chief Executive Officer, SGX, berkata, "SGX melayani ekosistem sebagai pusat pendanaan dan perdagangan terkemuka dan berkelanjutan. Upaya mengatasi perubahan iklim pun menjadi prioritas utama kami, dan kami mendukung hierarki mitigasi karbon yang diakui secara internasional. Dari mencegah dan mengurangi emisi dalam aktivitas operasional dan rantai nilai perusahaan, hingga memakai sumber daya energi terbarukan sebisa mungkin, dan, pada akhirnya, menetralkan dan mengompensasi emisi yang sulit dihindari, kami akan bekerja dengan ekosistem kami sepanjang proses tersebut. Climate Impact X segera menjadi bagian penting dari visi ini, didukung rekam jejak SGX sebagai sarana penentuan harga yang terkemuka untuk komoditas global, serta infrastruktur finansial yang andal dan tepercaya di Singapura."

Bill Winters, Group Chief Executive, Standard Chartered, berkata: "Standard Chartered beroperasi di banyak negara yang paling berkembang pesat di Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Negara-negara ini memiliki natural climate solution terbanyak di dunia. Demi memenuhi target-target iklim bersama, kami perlu menyaksikan transfer modal bernilai besar ke negara-negara ini. Tujuannya, melestarikan alam dan mewujudkan transisi yang rendah karbon serta berkelanjutan. Pasar karbon sukarela berperan penting dalam mencapai transfer modal secara efisien, dan, seperti yang ditetapkan Taskforce on Scaling Voluntary Carbon Markets, kita harus menyepakati bahwa kredit karbon berstandar tinggi di negara-negara ini tergolong kredibel dan efektif. Dekade ini menuntut aksi, dan kami optimis bahwa Climate Impact X kelak berperan besar dalam menyelaraskan profil emisi bumi hingga menjadi masa depan net-zero."

Rohit Sipahimalani, Chief Investment Strategist, Temasek, berkata, "Temasek berkomitmen menghasilkan dampak positif terhadap manusia dan bumi lewat investasi global. Kami menyediakan modal yang memicu berbagai ide dan solusi baru. Climate Impact X selaras dengan komitmen kami dalam berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang kelak mendatangkan manfaat positif bagi iklim, serta pengembangan ekosistem mereka yang lebih luas pada jangka panjang. Kami gembira bahwa platform ini akan membantu banyak organisasi mengatasi jejak karbonnya melalui solusi pasar dan natural climate solutions."

Mengandalkan infrastruktur kelas dunia milik Singapura guna memperluas skala pasar karbon sukarela global

CIX akan berkantor pusat di Singapura, dan mengandalkan berbagai infrastruktur keuangan, legal, dan komoditas negara ini yang diakui secara internasional. Infrastruktur tersebut menjadi dasar untuk membina ekosistem kemitraan yang tepercaya guna memperluas skala pasar karbon sukarela di tingkat dunia. Di sisi lain, Singapura telah mendukung sejumlah inisiatif yang memperkuat tingkat kepercayaan dan integritas identitas karbon. Hal ini menjadi bagian dari ambisi Singapura demi menjadi pusat layanan dan perdagangan karbon tingkat dunia.

CIX merupakan inisiatif Alliance for Action (AfA) on Sustainability[6] yang berada dalam naungan Emerging Stronger Taskforce di Singapura. AfA on Sustainability ingin menempatkan Singapura sebagai pusat layanan yang berhubungan dengan karbon dan solusi-solusi yang berbasis pada alam, serta mengubah negara ini menjadi "Bright Green Spark".

-SELESAI-


Tentang Climate Impact X

Climate Impact X (CIX) akan menjadi bursa dan platform jual-beli karbon global yang berbasis di Singapura. CIX ingin memperluas skala pasar karbon sukarela. CIX juga akan menghubungkan ekosistem kemitraan, mengandalkan pemantauan satelit, machine learning, dan blockchain guna meningkatkan transparansi, integritas, dan mutu kredit karbon. Hal ini akan membantu kalangan perusahaan yang ingin bertindak efektif dan melengkapi upaya pengurangan karbon sebagai bagian dari strategi mitigasi iklim yang holistis. CIX kelak menawarkan berbagai platform dan produk unik yang memenuhi kebutuhan setiap pihak pembeli dan penjual kredit karbon. CIX Exchange akan memfasilitasi penjualan kredit karbon bermutu tinggi dan berskala luas lewat kontrak terstandardisasi—melayani perusahaan multinasional dan investor institusi. Sementara, Project Marketplace akan menawarkan pilhan proyek NCS yang bisa mewujudkan target pelestarian lingkungan korporasi. Setiap proyek pada Project Marketplace akan didukung data transparan tentang dampak lingkungan hidup, risiko, dan tingkat harga.

Informasi lebih lanjut tersedia di www.climateimpactx.com

Tentang DBS

DBS adalah grup jasa keuangan terkemuka di Asia yang menjangkau 18 negara. Berkantor pusat dan terdaftar di bursa efek Singapura, DBS berada di tiga poros pertumbuhan Asia: Tiongkok Raya, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit DBS termasuk yang tertinggi di dunia yakni "AA-" dan "Aa1".

Diakui atas kepemimpinan globalnya, DBS telah memperoleh sederet penghargaan, termasuk "World's Best Bank" dari Euromoney, "Global Bank of the Year" dari The Banker, dan "Best Bank in the World" dari Global Finance. DBS memimpin penggunaan teknologi digital demi merumuskan masa depan perbankan, dan sukses memenangi penghargaan "World's Best Digital Bank" dari Euromoney. Selain itu, DBS juga meraih penghargaan "Safest Bank in Asia" dari Global Finance selama 12 tahun berturut-turut dari 2009-2020.

DBS menyediakan layanan lengkap dalam segmen perbankan konsumer, UKM, dan korporasi. Sebagai bank yang lahir dan besar di Asia, DBS memahami kompleksitas bisnis di negara-negara yang berada di kawasan paling dinamis ini. DBS berkomitmen menjalin hubungan jangka panjang dengan para nasabah, dan berdampak positif bagi masyarakat dengan mendukung sejumlah perusahaan bermisi sosial, serta menyediakan layanan perbankan dengan cara Asia. DBS juga telah mengalokasikan SGD 50 juta demi memperkuat program tanggung jawab sosial perusahaan di Singapura dan Asia. 

Dengan jaringan operasional yang luas di Asia, serta mengutamakan interaksi dan pemberdayaan stafnya, DBS menawarkan berbagai peluang karier menarik.

Informasi lebih lanjut tersedia di www.dbs.com.

Tentang Singapore Exchange

Singapore Exchange adalah infrastruktur sekuritas dan pasar keuangan derivatif yang terkemuka dan tepercaya di Asia. SGX mengelola bursa saham, instrumen pendapatan tetap, mata uang, dan komoditas dengan standar regulasi terbaik. SGX juga memiliki platform pelestarian alam multiaset, SGX FIRST atau Future in Reshaping Sustainability Together (sgx.com/first).

SGX berkomitmen memfasilitas pertumbuhan ekonomi secara lestari, dan memanfaatkan peranannya sebagai pemain utama dalam ekosistem, serta pelaku bisnis, regulator, dan perusahaan terbuka. Dengan memprioritaskan penanganan perubahan iklim, SGX ingin menjadi pusat pendanaan dan perdagangan terkemuka untuk pelestarian alam dan transisi, menawarkan beragam produk dan solusi terpadu yang tepercaya dan bermutu.  

Sebagai bursa efek yang paling diakui secara internasional di Asia, dan bursa multiaset, SGX menyediakan jasa pencatatan efek, perdagangan efek, kliring, penyelesaian transaksi efek, penitipan efek, serta layanan data. Sekitar 40% perusahaan tercatat dan lebih dari 80% surat utang tercatat di SGX berasal dari luar Singapura. SGX adalah bursa internasional yang paling likuid di dunia, serta menjadi indeks acuan saham di Tiongkok, India, Jepang, dan ASEAN. Berkantor pusat di Singapura sebagai negara dengan peringkat kredit AAA, SGX diakui dunia atas manajemen risiko dan keahlian kliring efek.

Informasi lebih lanjut tersedia di www.sgx.com.

Tentang Standard Chartered

Kami adalah grup perbankan internasional yang terkemuka, menjangkau 59 negara yang paling dinamis di dunia, serta melayani nasabah di 85 negara lainnya. Kami ingin menggerakkan perdagangan dan kesejahteraan melalui keberagaman unik, warisan dan prinsip Standard Chartered yang tecermin dalam brand promise, "Here for good". 

Standard Chartered PLC terdaftar di Bursa Efek London dan Hong Kong.

Berbagai artikel dan opini kepakaran tersedia di laman Insights pada sc.com. Silakan mengikuti Standard Chartered di Twitter, LinkedIn, Instagram, dan Facebook.

Tentang Temasek

Temasek adalah perusahaan investasi dengan nilai portofolio bersih S$306 miliar (US$214 miliar) per 31 Maret 2020. Temasek menjalani tiga peran sebagai Investor, Institusi, dan Pelayan Publik, seperti yang tercantum dalam Anggaran Dasar Temasek. Ketiga peran ini merumuskan etos Temasek, yakni bekerja dengan baik, bertindak dengan baik, dan berbuat kebaikan. Temasek giat mencari berbagai solusi lestari yang mengatasi tantangan-tantangan masa kini dan masa depan. Hal ini dilakukan Temasek lewat investasi dan peluang lain yang ikut mewujudkan dunia yang lebih baik, cerdas, dan lestari. Informasi lebih lanjut tentang Temasek tersedia di www.temasek.com.sg.

INFORMASI TAMBAHAN

Climate Impact X Annex
Climate Impact X Annex

https://mma.prnewswire.com/media/1514979/Climate_Impact_X_Annex.pdf

[1] "The Next Generation of Climate Innovation", BCG, diterbitkan pada 22 Maret 2021, https://www.bcg.com/en-sea/publications/2021/next-generation-climate-innovation

[2] "The Paris Agreement", United Nations Framework Convention on Climate Change, diakses pada 17 Mei 2021, https://unfccc.int/process-and-meetings/the-paris-agreement/the-paris-agreement

[3] "A blueprint for scaling voluntary carbon markets to meet the climate challenge", McKinsey & Company, diterbitkan pada 29 Januari 2021, https://www.mckinsey.com/business-functions/sustainability/our-insights/a-blueprint-for-scaling-voluntary-carbon-markets-to-meet-the-climate-challenge

[4] "Consultation: Nature and Net Zero", World Economic Forum, diterbitkan pada 25 Januari 2021, https://www.weforum.org/reports/consultation-nature-and-net-zero

[5] Kontribusi dari pihak-pihak terkait bagi CIX akan berbentuk dana tunai, keahlian teknis, jaringan, thought leadership, arsitektur TI, dan hal-hal tak berwujud lainnya.

[6] The Emerging Stronger Taskforce (EST) terbentuk dalam naungan Future Economy Council (FEC) pada Mei 2020 guna mengkaji bagaimana Singapura dapat memiliki daya tahan ekonomi, dan membangun sumber-sumber dinamisme baru sehingga tampil lebih kuat setelah Covid-19. Alliances for Action meliputi bidang-bidang AgriTech, Digitalisasi Lingkungan Binaan (Built Environment), EduTech, Mewujudkan Pengalaman Pengunjung yang Aman dan Inovatif, Memfasilitasi Perdagangan Cerdas, MedTech, Robot, Digitalisasi Rantai Pasok, dan Kelestarian Alam.

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami