"2021 Global State of the Media Report (APAC Edition)" dari Cision Mengulas Tren-Tren Penting yang Berdampak pada Wartawan dan Praktisi Humas

HONG KONG, 4 Juni 2021 /PRNewswire/ -- Di tengah banyaknya krisis yang terjadi, tahun 2020 meninggalkan dampak permanen terhadap media di seluruh dunia. Berbagai krisis ini menimbulkan tantangan yang terus berdampak pada media—dari strategi redaksi dan cara kerja hingga tuntutan media terhadap praktisi humas.

Induk usaha PR Newswire, Cision, ingin menyajikan analisis mendalam tentang industri media saat ini, dan membahas sejumlah kiat dalam menjalin hubungan media bagi tim humas. Hari ini, Cision merilis "2021 Global State of the Media Report (APAC Edition)". Laporan tersebut mengulas tren-tren terkini yang wajib diketahui, praktik-praktik terbaik di tengah kondisi normal yang baru, serta sejumlah peluang menarik yang bisa segera ditindaklanjuti.

Laporan tahunan ini merupakan edisi ke-12 yang dirilis Cision. Dalam menyusun laporan ini, Cision menyurvei lebih dari 2.800 wartawan di 19 negara* di seluruh dunia dari 1 Februari-1 Maret 2021. Selain analisis global, laporan edisi Asia Pasifik juga mengupas industri media secara lebih mendalam di sejumlah wilayah, seperti  Australia, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam.

Baca laporan selengkapnya

Topik-topik yang diulas: 

• Tantangan-tantangan besar yang dihadapi media
• Pengaruh teknologi dalam cara wartawan menilai berita
• Jenis berita yang dicari-cari wartawan pada tahun ini
• Waktu terbaik dan terburuk untuk melakukan pendekatan media
• Sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar tidak menganggu wartawan
• Kiat-kiat menjalin dan menjaga hubungan media yang baik

Sejumlah Temuan Penting: 

• Pandangan wartawan tentang tingkat kepercayaan publik atas media terus meningkat dalam lima tahun terakhir, namun masih terdapat sejumlah tantangan. Lebih dari setengah (54%) wartawan yang disurvei Cision menilai bahwa publik telah kehilangan kepercayaan pada media sepanjang tahun lalu. Angka ini menurun dari 59% dalam survei Cision pada 2020.
• Wartawan menilai pendekatan media yang dilakukan kalangan praktisi humas terlalu berlebihan, namun mereka juga menganggap aspek ini masih kurang memadai. Praktisi humas harus menyusun daftar media yang tepat sasaran. Lebih dari satu di antara empat wartawan (27%) menerima lebih dari 100 rilis berita per minggu yang dikirim praktisi humas. Banyak rilis berita ini tidak dipakai wartawan karena tidak relevan. Berbeda dari anggapan umum, banyak wartawan ingin menerima rilis berita pada Jumat, Sabtu, dan Minggu.
• Wartawan berharap praktisi humas bisa mempermudah tugasnya. Hampir setengah responden meliput lima topik pemberitaan (beat) dan menulis tujuh artikel per minggu. Wartawan membutuhkan rilis berita (menurut 78% responden) dan riset orisinal (68%), serta sejumlah elemen multimedia (foto, video, dan lain-lain), dan undangan wawancara dengan para ahli atau menghadiri kegiatan.
• Praktisi humas harus mengantisipasi, memantau, dan segera menindaklanjuti topik-topik terhangat. Demi merebut perhatian pembaca berita, wartawan selalu mencermati ide-ide menarik untuk menulis artikel yang akan banyak dibaca dan dibagi orang di media sosial (dan akhirnya, mendatangkan pendapatan iklan).
• Praktisi humas harus menjaga hubungan baik dengan wartawan. Kiriman rilis berita yang tak relevan, ditulis seperti brosur promosi, kurang jelas, dan pendekatan media yang berlebihan termasuk hal-hal yang sangat dibenci wartawan.

"Industri media global terus berkembang di tengah pola konsumsi berita yang sangat tidak menentu, jumlah redaksi yang terus berkurang, dan pesatnya kemunculan pemuka opini (influencer) nonkonvensional," ujar Maggie Lower, Chief Marketing Officer, Cision.

"Setelah menjalani tahun yang luar biasa, hubungan media dan praktisi humas—serta teknologi yang digunakan mereka untuk membuat dan mengedarkan konten—semakin berperan besar. Tim humas yang jarang memanfaatkan kecanggihan data dan sarana distribusi berita (newswire) terancam kalah bersaing."

PR Newswire segera mengadakan webinar tentang "2021 State of the Media" pada akhir Juni. Mari bergabung dan berbincang dengan kalangan wartawan di Asia Pasifik tentang cara-cara beradaptasi di tengah industri media yang cepat berubah. Mereka juga berbagi tips mengenai kiat-kiat untuk praktisi humas pada era normal yang baru. Rincian informasi webinar ini akan dimuat di situs PR Newswire pada tautan berikut.

Metodologi

Cision mengadakan survei "2021 State of the Media" pada 1 Februari-1 Maret 2021. Kuesioner survei dikirim lewat surel milik wartawan yang terdaftar sebagai anggota "Cision Media Database". Daftar ini diseleksi oleh tim riset media Cision guna memverifikasi status wartawan sebagai praktisi media, influencer, dan penulis blog. Survei tersebut juga diikuti praktisi media yang terdaftar pada PR Newswire for Journalists. Tahun ini, Cision menerima respons dari 2.877 wartawan di 19 negara* di seluruh dunia: Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Finlandia, Swedia, Italia, Spanyol, Portugal, Brazil, Meksiko, Australia, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam.

Tentang Cision

Cision adalah pemimpin industri yang menyediakan sejumlah teknologi dan analisis data untuk mengelola aktivitas humas, pemasaran, serta media sosial. Cision membantu berbagai merek dan organisasi dalam mencari, menjangkau, dan menjalin hubungan dengan para pelanggan serta pemangku kepentingan guna mencapai kinerja bisnis. PR Newswire, mencakup lebih dari 1,1 miliar influencer, menawarkan layanan pemantauan dan analisis media, sementara, platform media sosial Cision, Falcon.io, menawarkan rangkaian solusi terbaik. Lebih lagi, Cision telah meneken kontrak untuk mengakuisisi Brandwatch. Cision memiliki berbagai kantor yang tersebar di Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, serta Asia Pasifik. Informasi lebih lanjut tentang solusi-solusi Cision yang memenangi penghargaan, termasuk Cision Communications Cloud®, tersedia di www.cision.com. Silakan mengikuti @Cision di Twitter.