omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Tiongkok ingin menjadi pusat inovasi

2021-06-10 15:53

BEIJING, 10 Juni 2021 /PRNewswire/ -- Dari kompas, kertas, percetakan, dan bubuk mesiu—empat penemuan luar biasa di era Tiongkok Kuno—hingga manned submersible Jiaolong, Jembatan Hong Kong-Zhuhai-Macau, dan misi penjelajahan ke Mars Tianwen-1, Tiongkok selalu memiliki semangat kreativitas dan inovasi.

"Inovasi menjadi aspek di balik kemajuan suatu bangsa dan sumber abadi untuk kesejahteraan suatu bangsa. Inovasi juga menjadi komponen penting dari jati diri nasional Tiongkok," kata Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam sebuah diskusi dengan generasi muda berprestasi pada 4 Mei 2013.

Menurut Xi, hal tersebut berasal dari sebuah pepatah kuno: "Kita harus selalu memperbaiki diri. Kelak, kita akan memperoleh hal-hal baru setiap hari."

Perkembangan pesat inovasi

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah mengambil langkah penting guna meningkatkan keahlian inovasi, didukung keunggulan sains dan teknologi yang terus membaik untuk beberapa indikator utama.

Tiongkok menempati posisi ke-14 di antara lebih dari 100 negara di dunia dalam pemeringkatan inovasi pada 2020. Bahkan, Tiongkok menjadi negara-negara pendapatan menengah satu-satunya yang tercantum dalam jajaran 30 besar selama tujuh tahun. Pemeringkatan ini dirilis World Intellectual Property Organization pada September tahun lalu.

"Tiongkok telah tampil sebagai pemimpin inovasi, dan menempati peringkat terbaik dalam tolok ukur penting termasuk paten, model utilitas, merek dagang, desain industri, dan ekspor barang-barang kreatif," seperti yang tertulis dalam rilis berita World Intellectual Property Organization.

Pendanaan pemerintah pusat untuk riset dasar telah bertambah dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Sementara, porsi pendanaan ini diperkirakan mencapai 6,16% dari belanja litbang total pada 2020. Hal tersebut disampaikan Menteri Sains dan Teknologi Tiongkok, Wang Zhigang.

Kontribusi perkembangan sains dan teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 60% pada 2020, menurut proyeksi resmi Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok. 

Beberapa pencapaian penting dalam teknologi canggih telah terwujud dalam beberapa tahun terakhir. Misi penjelajahan ke bulan Chang'e-5, misalnya, berhasil mengumpulkan sampel pertama dari bulan, sementara, kendaraan penjelajah (rover) pertama Tiongkok di Mars telah mulai mengeksplorasi planet merah tersebut.

Tiongkok cepat mengembangkan pesawat penumpang berukuran besar dan kereta dengan medan magnetis (magnetic-levitation), sedangkan, berbagai industri terkait ekonomi digital, 5G, kecerdasan buatan, serta kendaraan listrik, pun tengah berkembang.

Menjadi inovator terkemuka yang mandiri

Menurut Rencana Pembangunan Ekonomi Nasional dan Sosial pada Periode Lima Tahun Ke-14 (2021-2025) serta Target-Target Jangka Panjang hingga 2035, inovasi harus menjadi komponen utama dalam modernisasi Tiongkok, di sisi lain, kemandirian dan peningkatan sains dan teknologi harus diprioritaskan sebagai dukungan strategis.

Di tengah persaingan internasional yang sengit, serta dilatarbelakangi unilateralisme dan proteksionisme, Presiden Xi menekankan kemandirian dan sikap memperkuat diri dalam pengembangan sains dan teknologi Tiongkok. Hal ini disampaikan Xi dalam sebuah pertemuan pada 28 Mei lalu.

Xi mendesak praktisi sains-teknologi Tiongkok untuk berperan dan berjuang mewujudkan kemandirian sains-teknologi, serta memperkuat diri pada jenjang yang lebih tinggi.

Menurut Xi, terobosan sains-teknologi harus mengatasi isu-isu paling mendesak, sekaligus memenuhi kebutuhan Tiongkok, baik jangka pendek dan panjang.

Ketika Tiongkok beralih dari basis produksi global hingga menjadi inovator dunia, Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) Ke-14 telah memprioritaskan beberapa bidang berikut sebagai fokus selama 5-15 tahun ke depan, yakni kecerdasan buatan, informasi kuantum, sirkuit terintegrasi, kehidupan dan kesehatan, ilmu otak, bio-breeding, dirgantara, ekspolorasi deep-earth dan deep-sea.

Tiongkok akan semakin aktif berinvestasi dalam riset dasar selama Repelita Ke-14. Pendanaan pemerintah diperkirakan mencapai lebih dari 8% dari seluruh nilai belanja litbang, menurut Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok.

https://news.cgtn.com/news/2021-06-08/China-aims-to-become-an-innovation-powerhouse--10QnCEg98Oc/index.html

Tautan terkait:
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami