BEIJING, 30 Juni 2021 /PRNewswire/ -- "Selama saya masih hidup, saya akan terus mengajar dan membagikan seluruh pengetahuan saya kepada para pelajar. Saya tidak akan pernah menyesalinya," kata Zhang Guimei yang bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok (CPC) pada 1998. Sepanjang kariernya, dia telah menyediakan pendidikan gratis bagi perempuan muda di wilayah-wilayah pelosok di Provinsi Yunnan, Tiongkok Barat Daya.
Pada Selasa lalu, dia berpidato mewakili para penerima Medali 1 Juli di Aula Rakyat, Beijing. Medali ini bentuk tanda jasa tertinggi di Partai.
Ketika dunia tengah menjajaki teori ilmiah yang bisa menjelaskan kesuksesan CPC dalam jangka panjang, sebuah jawaban telah diberikan anggota-anggotanya.
Cita-cita pendirian CPC tidak berubah
"Para penerima medali ini adalah kaum pahlawan yang telah bertugas dan berkontribusi tanpa banyak diketahui orang," kata Presiden Tiongkok Xi Jinping, juga menjabat Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPC dan Ketua Komisi Militer Pusat, sewaktu berpidato dalam acara penyerahan Medali 1 Juli.
Para penerima Medali 1 Juli telah mengamalkan doktrin Komunisme Tiongkok, yakni memprioritaskan rakyat dan melayani rakyat dengan sepenuh hati, menurut Xi.
Sejak didirikan pada satu abad lalu, CPC selalu menjunjung cita-cita pendiriannya—mewujudkan kebahagiaan rakyat dan merevitalisasi bangsa Tiongkok—dan, kedua hal tersebut telah dipraktikkan oleh para anggotanya.
Kisah luar biasa yang dijalani para anggota Partai yang menerima Medali 1 Juli sangat membuktikan komitmen terhadap cita-cita pendirian Partai. Contoh-contoh lainnya mudah ditemukan dalam kisah pembangunan Tiongkok yang dipimpin CPC.
Dalam pemberantasan epidemi Covid-19 di Tiongkok, lebih dari 39 juta anggota CPC telah memerangi virus di garis depan, sementara, lebih dari 13 juta orang bergabung sebagai tenaga sukarelawan. Hampir 400 anggota CPC bahkan mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan jiwa dan melindungi keselamatan orang lain.
Dalam pengentasan kemiskinan Tiongkok, dari 2013-2020, lebih dari tiga juta anggota Partai terpilih dan bertugas sebagai sekretaris dan anggota tim pertama yang menjalankan program-program di seluruh negeri.
Lewat upaya berkelanjutan, sebanyak 98,99 juta warga desa prasejahtera telah keluar dari garis kemiskinan pada akhir 2020.
Menurut Xi, para anggota CPC dari berbagai generasi telah berjuang dengan gigih untuk merebut kemerdekaan dan kebebasan, demi kesejahteraan dan kekuatan negara, demi kebahagiaan rakyat.
Komitmen politik CPC: Memprioritaskan rakyat
Tahun 2021 menjadi momen perayaan hari jadi CPC yang ke-100, dan, sepanjang 100 tahun ini pula, CPC selalu berkomitmen terhadap filosofi pembangunan yang memprioritaskan rakyat. Lebih lagi, ketika Partai didirikan pada 1921, misi utamanya adalah melayani rakyat.
Pada Selasa lalu, dalam pidatonya saat menyerahkan medali tersebut, Xi menekankan bahwa para anggota CPC harus mengutamakan kepentingan rakyat, bekerja melayani rakyat, memenuhi kebutuhan rakyat, dan menjaga hubungan dengan rakyat.
"Rakyat" selalu menjadi kata kunci yang digunakan Xi dalam berbagai pidatonya. "Rakyat adalah pembuat sejarah; rakyat adalah kekuatan mendasar yang menentukan masa depan Partai dan bangsa kita," jelas Xi. Pembangunan Tiongkok pun sejalan dengan filosofi tersebut.
Berbagai pencapaian makroekonomi Tiongkok telah menghasilkan kesejahteraan rakyat. Pada 2020, sistem jaring pengaman sosial Tiongkok telah menjangkau lebih dari 1,3 miliar orang.
Ketika Tiongkok mulai mengawali babak berikutnya untuk membangun negara sosialis modern, dalam pidatonya, Xi mengimbau para anggota dan pejabat CPC agar berani melangkah ke depan menuju target 100 tahun yang kedua, dan mewujudkan cita-cita revitalisasi nasional.