omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ms_MY th_TH vi_VN

China Oceanic Development Foundation - Belajar tentang Laut, Bekerja di Laut: Kisah ASEAN-China Smart Ocean Center

2021-07-26 10:40

BEIJING, 26 Juli 2021 /PRNewswire/ -- "Saya tak pernah melupakan momen ketika tiba di Tianjin University. Momen tersebut menjadi babak penting dalam kehidupan saya karena saya memperoleh pengetahuan dan memupuk persahabatan. Meski terimbas oleh pandemi Covid-19 pada 2020, kami tetap berpartisipasi dalam ajang Kompetisi Film Mahasiswa Tiongkok-ASEAN dengan tema 'Learning about Ocean' lewat internet. Kami berdua telah belajar tentang banyak hal dalam kompetisi ini. Kami akan selalu mengenang seluruh pengalaman tersebut," ujar Annisa dan Gustiana dari Institut Teknologi Sumatera, Indonesia. 

Pengalaman mereka juga dialami oleh para peserta lain dalam kompetisi tersebut. Dengan tema "Learning about Ocean", kompetisi ini digelar ASEAN-China Smart Ocean Center (ACSOC) dan diikuti para mahasiswa S1 asal Tiongkok dan ASEAN. Kompetisi ini mengangkat 10 tema tentang laut dan para peserta memilih salah satu dari topik ini sebagai tema film mereka. Selama empat bulan berkompetisi, lebih dari 100 mahasiswa asal 23 universitas di lima negara berpartisipasi secara aktif dalam kompetisi tersebut. Hingga 11 Oktober, 69 karya telah diterima dewan juri. Lebih lagi, pihak sponsor turut mengundang sejumlah profesor ternama sebagai dewan juri, termasuk Profesor Yuen Kum Fai dari Nanyang Technological University dan Profesor Xiaoqi Zeng dari Ocean University of China. 

"Sains populer menjadi cara menyebarluaskan pengetahuan tentang laut. Kompetisi film mahasiswa ini tak hanya menjadi media penyebaran pengetahuan tentang laut, namun juga menjadi sarana internasional bagi kalangan mahasiswa asal Tiongkok dan ASEAN untuk berinteraksi dan saling belajar," ujar Lam Wei Haur, anggota ASEAN Academy of Engineering and Technology.

Kompetisi film ini melambangkan persahabatan dan kolaborasi antara kalangan universitas Tiongkok dan ASEAN. Pada 17 Juni 2019, "China-ASEAN Smart Ocean International Student Innovation Course Program" dirintis di Tianjin University. Program ini telah menarik minat 27 mahasiswa asal Indonesia, Thailand, dan Kamboja.

Dalam program ini, Tianjin University mengadakan beberapa kunjungan dan pertemuan bagi mahasiswa internasional. Pada 30 Agustus 2019, Tianjin University menggelar sebuah acara penyambutan di Fakultas Sains dan Teknologi Kelautan bagi para peserta program. Para mahasiswa dari beragam negara bernyanyi "Jasmine", sebuah lagu tradisional Tiongkok. Diiringi gitar, para mahasiswa Indonesia juga membawakan lagu "Leaving on a Jet Plane".

Indonesian students sang songs at the party
Indonesian students sang songs at the party

Sejak dirintis tiga tahun lalu, program tersebut telah menyediakan kursus lanjutan kepada lebih dari 70 mahasiswa ASEAN. Mereka belajar tentang pengetahuan dan teknologi kelautan. Thanirin, seorang mahasiswa dari Mahidol University, Thailand, berkata, "Saya merasa seperti di negara asal saya sejak pertama kali menginjakkan kaki di Tiongkok. Saya sangat gembira berpartisipasi dalam program menarik ini. Program ini tak sekadar membantu saya mempelajari ilmu kelautan, namun juga menikmati keindahan Tiongkok."

ACSOC turut menciptakan kerangka kolaborasi internasional dalam riset ilmiah, olahraga, dan pelatihan SDM. Pada November 2019, lebih dari 100 atlet dari tujuh universitas domestik dan asing mengikuti ajang "Rowing Dynamometer Competition of China-ASEAN Universities Rowing Race". Dalam kategori Time Trial Wanita 500 meter, Supawadee Roopmoh dari Mahidol University, Thailand, berhasil menjadi juara pertama dengan rekor 1 menit dan 44,8 detik. Ketika terlibat dalam olahraga dayung dan cabang olahraga kompetitif, para mahasiswa dari beragam negara dapat meningkatkan prinsip saling pengertian dan menjalin ikatan erat.

ACSOC terus membina berbagai generasi muda agar mereka tertarik bekerja di lautan. ACSOC juga mempromosikan pertukaran budaya dan dialog antarwarga di Tiongkok dan negara-negara ASEAN. Pada 22 September, "ASEAN-China Smart Ocean Practical Program" telah dibuka di Provinsi Shaanxi. Program ini ingin menyediakan pelatihan profesional di bidang kelautan bagi para mahasiswa dari wilayah pedalaman miskin. Lewat program ini, mereka dilatih menjadi pelaut ahli. Di sisi lain, program ini juga mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan ASEAN-Tiongkok. 

Mewakili teman-teman seangkatannya, Du Fuqiang menyerahkan sebuah bendera sutra kepada Tianjin University sebagai ucapan terima kasih. "Berkat program ini, saya berkesempatan menjadi seorang pelaut dan melihat dunia yang berbeda. Pekerjaan ini juga akan meningkatkan taraf hidup keluarga saya," ujar Du Fuqiang.

Menurut rencana pelatihan dalam program tersebut, para peserta yang memenuhi standar akan direkrut oleh sejumlah perusahaan pelayaran ternama dengan gaji bulanan minimum senilai $1.600.

Dengan mempelajari lautan, berbagai individu dapat memahami peran penting laut dan mempererat kerja sama antara negara-negara ASEAN dan Tiongkok; bekerja di laut juga membantu generasi muda untuk menjelajahi laut, serta memperkuat ikatan antara negara-negara ASEAN dan Tiongkok. "Kini, ACSOC telah menjadi model komunikasi yang baik bagi Tiongkok dan negara-negara ASEAN. ACSOC akan selalu bekerja keras membangun komunitas maritim dengan masa depan bersama," kata Delu Pan, anggota Chinese Academy of Engineering.

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami