omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US zh_CN id_ID ms_MY th_TH vi_VN

70% Penjual Daring di Asia Tenggara Optimis akan Prospek Pertumbuhan Bisnis Di Masa Yang Akan Datang; Hal Ini Terungkap dalam Indeks Keyakinan Bisnis yang Pertama di Industri Perdagangan Digital

2021-08-03 10:11
-Terlepas dari berbagai ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, 750 penjual daring yang disurvei Lazada pada Semester I-2021 optimis akan prospek bisnis mereka dalam tiga bulan ke depan; Hal tersebut memberikan indeks skor keseluruhan 64 poin
-Kalangan penjual pada kategori fesyen memiliki optimisme terbesar. Meski 48% penjual fesyen menilai bisnis mereka telah membaik pada Semester I-2021, 75% di antaranya berharap bisnis mereka meningkat kembali, yakni di atas 10%, pada triwulan mendatang

Infografis tentang riset Lazada tersedia di tautan ini

SINGAPURA, 3 Agustus 2021 /PRNewswire/ -- Lazada, platform eCommerce terkemuka di Asia Tenggara, hari ini merilis sejumlah temuan dalam Indeks Keyakinan Perdagangan Digital (Digital Commerce Confidence Index) pertama, yang diterbitkan dua kali dalam setahun. Laporan ini, yang merupakan riset pertama dan satu-satunya di industri e-Commerce, merupakan survei sentimen bisnis yang bertujuan untuk memetakan pandangan penjual daring di Asia Tenggara tentang prospek industri perdagangan digital. Di sisi lain, laporan ini juga mengungkap berbagai tantangan dan peluang pada masa mendatang.

Indeks Keyakinan ini melakukan survey terhadap Terdapat 750 penjual di enam pasar di Asia Tenggara (Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Singapura) pada Semester I-2021 untuk indeks ini. Laporan ini mengungkap bahwa 52% penjual mengalami pertumbuhan pesat sepanjang Semester I-2021, sementara 70% penjual menargetkan pertumbuhan berikutnya, yakni di atas 10%, pada Triwulan III-2021. Dari 70% penjual yang menargetkan pertumbuhan ini, sepertiga (33%) di antaranya sangat optimis bahwa omzetnya akan meningkat lebih dari 30% pada periode yang sama. Hasilnya, indeks keseluruhan mencapai skor "optimistis", yakni sebesar 64 poin. Skor 0 menunjukkan sikap yang "sangat pesimis", sementara, skor 100 menunjukkan sikap yang "sangat optimis".

"Kami gembira meluncurkan Indeks Keyakinan Perdagangan Digital. Melalui indeks ini kami bermaksud untuk menunjukkan indikator dan sentimen bisnis di kalangan UKM di Asia Tenggara. Banyak UKM telah memanfaatkan teknologi baru dan menguasai keahlian digital guna mengubah dan mempersiapkan bisnisnya untuk menghadapi masa depan. Terlepas dari isu-isu kesehatan yang masih penuh tantangan, Indeks kami menunjukkan kegigihan dan optimisme para penjual akan kondisi mendatang," ujar Magnus Ekbom, Chief Strategy Officer, Lazada Group.

Aspek penggerak utama sentimen positif di antara kalangan penjual adalah perubahan pola konsumsi di Asia Tenggara yang semakin beraneka ragam antara kanal belanja daring dan luring. Sepanjang 2020, sebanyak 47% konsumen mengurangi belanja di kanal luring dan 30% konsumen semakin sering berbelanja daring. Di sisi lain, pandemi Covid-19 telah mempercepat ekspansi perdagangan digital dan menjadikannya medan persaingan bagi kalangan penjual yang ingin meningkatkan skala bisnis.

Walau momentum pertumbuhan positif secara umum terjadi pada seluruh kategori ritel,  namun, kalangan penjual pada dua kategori produk, elektronika dan barang-barang konsumsi (FMCG), paling banyak memperoleh keuntungan dari aktivitas ekonomi yang kini lebih banyak dihabiskan di rumah (stay-at-home economy), dengan , 53% penjual yang disurvei berkata bahwa bisnisnya mengalami pertumbuhan pesat pada Semester I-2021.

Laporan ini juga mengungkap beragam sentimen penjual akan kondisi mendatang. Misalnya, kalangan penjual di segmen fesyen memiliki optimisme terbesar. Meski 48% penjual fesyen menilai bisnis mereka telah membaik pada semester I-2021, 75% di antaranya berharap bisnis mereka dapat meningkat kembali pada Triwulan III-2021, sedangkan, hampir 40% di antaranya menargetkan pertumbuhan di atas 30% pada triwulan serupa.

"Program vaksinasi telah berdampak positif dan berbagai platform perdagangan digital telah mengalami pemulihan pada kategori fesyen, bahkan mencatat kenaikan 70%+ pada triwulan II-2021 jika dibandingkan Triwulan I-2021 terutama untuk kategori pakaian," ujar Roshan Raj, Partner di Redseer. "Aktivitas live streaming juga telah menjadi aspek penggerak penting bagi banyak penjual, dimana melalui aktivitas ini, lingkungan interaktif dapat terwujud sehingga para konsumen dapat berbelanja secara lebih leluasa. Interaksi antara penjual dan pembeli menjadi aspek penggerak penting pada kategori fesyen. Sebagai sektor C2C, kategori fesyen menuntut aspek kepercayaan yang terjalin lewat interaksi." Meski demikian, di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang baru-baru ini terjadi di Asia Tenggara, Roshan juga memperkirakan, "target bisnis kalangan penjual fesyen berpotensi menurun dalam waktu dekat." 

Menurut para penjual yang disurvei Lazada, ketersediaan portofolio produk yang unik dan berbeda (52%), kenaikan arus kunjungan pengguna (50%), serta keahlian memanfaatkan analisis data (23%) merupakan aspek-aspek pendukung pertumbuhan bisnis daring. Di tengah persaingan sengit, kalangan penjual daring tidak lagi mengandalkan perang harga, namun mereka juga memakai teknologi guna meningkatkan interaksi konsumen sehingga hal ini menjadi daya saing yang membedakan banyak penjual.

Tentang Lazada Group

Berdiri pada 2012, Lazada Group adalah platform eCommerce terkemuka di Asia Tenggara. Lazada mempercepat kemajuan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam melalui perdagangan dan teknologi. Dengan jaringan logistik dan pembayaran terbesar di Asia Tenggara, Lazada menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari konsumen di kawasan ini. Lazada ingin melayani 300 juta pembeli pada 2030. Sejak 2016, Lazada merupakan platform utama Alibaba Group di Asia Tenggara yang didukung infrastruktur teknologi kelas dunia.

Tentang Indeks Keyakinan Perdagangan Digital (Digital Commerce Confidence Index) Lazada

Indeks Keyakinan Perdagangan Digital (Digital Commerce Confidence Index/DCCI) mengukur tingkat keyakinan bisnis berdasarkan survei yang mempelajari opini para penjual daring di Asia Tenggara (Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Singapura). Pada Semester I-2021, Lazada telah melakukan survei terhadap 750 penjual seputar kinerja penjualan daring dan target-target bisnis mereka di sektor Perdagangan Digital pada masa mendatang. Indeks ini berkisar dari 0-100. Skor 0 menunjukkan sikap yang "sangat pesimis", sementara skor 100 menunjukkan sikap yang "sangat optimis".

 

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami