CGTN: Bagaimana Tiongkok, sebagai Negara Kesatuan Multietnis, Menjaga Hubungan Antaretnis di Era Baru?

BEIJING, 31 Agustus 2021 /PRNewswire/ -- Sebuah pesan tegas tentang menjaga hubungan antaretnis di Tiongkok telah mengemuka di acara pertemuan selama dua hari yang berakhir Sabtu lalu. Tiongkok, negara kesatuan multietnis, kini mengawali perjalanan baru sebagai negara sosialis modern.

Partai Komunis Tiongkok (CPC) harus menjalin semangat persatuan di tengah bangsa Tiongkok, dan menjaga hubungan antaretnis di era baru. Hal ini disampaikan Presiden Xi Jinping ketika membuka pertemuan di tingkat pusat tentang hubungan antaretnis tersebut.

Pertemuan di tingkat pusat tentang hubungan antaretnis berlangsung di Beijing dari Jumat-Sabtu lalu. Ajang ini adalah pertemuan kelima yang digelar Tiongkok, setelah sempat berlangsung pada 1992, 1999, 2005, dan 2014, atau sejak Tiongkok menjalankan reformasi dan kebijakan pintu terbuka.

Memperkuat semangat persatuan bagi bangsa Tiongkok di era baru

Ketika mengulas pengalaman sebelumnya, Xi berkata bahwa peran CPC dalam hubungan antaretnis harus ikut mencapai revitalisasi bangsa Tiongkok. Berbagai upaya juga harus ditempuh CPC agar kesatuan etnis dan kesejahteraan umum terwujud untuk seluruh kelompok etnis. Dia juga menekankan pentingnya melindungi kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan Tiongkok, serta mengimbau langkah-langkah memperkuat patriotisme di seluruh kelompok etnis.

Pada Sabtu lalu, Presiden Xi mengatakan bahwa semangat persatuan di tengah bangsa Tiongkok berperan besar melindungi kepentingan dasar seluruh kelompok etnis, mewujudkan revitalisasi bangsa, dan mengembangkan hubungan etnis dengan prinsip sosialis yang mencerminkan kesetaraan, persatuan, saling tolong-menolong, dan harmoni.

Semangat persatuan di tengah bangsa Tiongkok bukanlah hal baru. Hal ini pertama kali dikemukakan Xi pada acara pertemuan di tingkat pusat yang berlangsung di Xinjiang pada Mei 2014. Dia kembali mempertegas landasan tersebut di acara pertemuan di tingkat pusat pada September 2014. Konsep ini juga dimasukkan dalam Konstitusi CPC ketika Kongres Nasional CPC Ke-19 diadakan pada Oktober 2017.

Xi mendorong inovasi dan peningkatan kiprah CPC dalam menjaga hubungan antaretnis. Hal ini bertujuan melindungi hak dan kepentingan seluruh kelompok etnis. Sebagai prinsip-prinsip utama, seperti yang disampaikan Xi pada Sabtu lalu, saling pengertian, serta saling menghormati dan toleransi harus terus digalakkan.

Menurut Xi, semua kelompok etnis harus memprioritaskan kepentingan bangsa Tiongkok, dan setiap kelompok etnis harus tunduk dan memegang semangat persatuan sebagai bangsa Tiongkok. Sementara, kepentingan spesifik dari setiap kelompok etnis harus selaras dengan pemenuhan kepentingan bangsa Tiongkok sebagai suatu keseluruhan.

Xi mengimbau percepatan perwujudan modernisasi sosialis di tengah seluruh kelompok etnis. Beragam kebijakan khusus harus dirumuskan guna mendukung reformasi dan keterbukaan di wilayah-wilayah yang dihuni etnis minoritas. Semangat pencapaian, kebahagiaan, dan keamanan harus ditingkatkan di seluruh kelompok etnis.

Kegiatan pertukaran dan integrasi di tengah kelompok etnis harus didorong, menurut Xi. Berbagai kebijakan pun harus diambil untuk menciptakan sebuah lingkungan yang membaurkan beragam kelompok etnis, baik dari sisi spasial, ekonomi, sosial, dan psikologi.

Xi menekankan pentingnya pencegahan risiko-risiko besar dalam hubungan antaretnis. Isu-isu ideologi yang melibatkan nuansa etnis harus ditangani secara aktif dan tepat, menurut Xi. Dia juga menambahkan bahwa upaya berkelanjutan harus diambil guna menyingkirkan paham-paham separatisme dan ekstremis. Xi mengimbau upaya memperkuat kerja sama internasional dalam pemberantasan terorisme.

https://news.cgtn.com/news/2021-08-28/Xi-stresses-high-quality-development-of-Party-s-work-on-ethnic-affairs-1364xXfhBK0/index.html