omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Tiongkok Mendorong Solidaritas Negara-Negara Anggota SCO Menjelang Hari Jadi SCO yang Ke-20

2021-09-21 05:12

BEIJING, 21 September 2021 /PRNewswire/ -- Jumat lalu, Tiongkok mengajak negara-negara anggota Shanghai Cooperation Organization (SCO) agar memperkuat solidaritas dan kerja sama, serta membangun komunitas SCO yang lebih erat demi masa depan bersama.

Sambil menyatakan bahwa tahun ini SCO merayakan hari jadinya yang ke-20, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengulas sejarah kerja sama SCO, dan mengusulkan jalur perkembangan organisasi ini pada masa mendatang. Hal tersebut disampaikan Xi di sesi ke-21 "Council of Heads of State of the SCO". Pertemuan ini diadakan di Dushanbe, Tajikistan, negara yang menjadi ketua bergilir SCO pada 2021. 

Menyampaikan sambutan lewat video di Beijing, Xi mengajak negara-negara anggota SCO agar meningkatkan kolaborasi tentang isu-isu yang berkaitan dengan Afghanistan, dan mendukung kelancaran transisi di negara tersebut. 

SCO juga menggagas prosedur untuk menerima Iran sebagai negara anggota, sementara, Arab Saudi, Mesir, dan Qatar akan menjadi mitra-mitra dialog baru pada Jumat lalu, menurut Presiden Xi.

Langkah-langkah membangun "hubungan internasional yang baru"

Pembentukan SCO diumumkan pada 15 Juni 2001 di Shanghai oleh Kazakhstan, Tiongkok, Kyrgyzstan, Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan. India dan Pakistan bergabung dengan SCO pada 2017 sehingga jumlah negara anggota SCO menjadi delapan.

Presiden Xi memuji "pertumbuhan dinamis" SCO sekaligus menilai "kerja sama yang telah terjalin baik dan saling menguntungkan" di antara negara-negara anggota dalam dua dekade terakhir.

"Dipandu Semangat Shanghai yang terdiri atas aspek kepercayaan, manfaat yang saling menguntungkan, kesetaraan, konsultasi, menghormati keberagaman dalam masyarakat, dan pembangunan bersama, SCO telah mempromosikan perdamaian dunia, pembangunan, dan kemajuan manusia. Tujuannya adalah menggagas hubungan internasional yang baru dan sebuah komunitas dengan masa depan bersama demi kemanusiaan," jelas Presiden Xi.

Negara-negara anggota SCO telah mempromosikan aspek kepercayaan politik, menjamin keamanan dan stabilitas, mengejar kesejahteraan dan pembangunan, serta menegakkan keadilan internasional," lanjut Presiden Xi.

"Kami adalah pihak pertama yang menyerukan pemberantasan terorisme, separatisme, dan ekstremisme," kata Xi, sambil menekankan pentingnya kerja sama antara negara-negara anggota SCO dalam mengatasi perdagangan obat-obatan terlarang, serta melakukan latihan pemberantasan terorisme dan penjagaan batas-batas wilayah.

"Komunitas SCO yang lebih erat dengan masa depan bersama"

Menurut Presiden Xi, SCO telah mencapai "titik historis baru" setelah berkembang selama 20 tahun. Dia juga mendorong langkah-langkah untuk "membangun komunitas SCO yang lebih erat dengan masa depan bersama", serta membuat kontribusi lebih lanjut demi mempertahankan perdamaian dunia dan kesejahteraan bersama.

SCO harus tetap berkomitmen meningkatkan solidaritas dan kerja sama, menjaga keamanan bersama, mempromosikan keterbukaan dan integrasi, meningkatkan interaksi dan saling belajar, serta menegakkan kesetaraan dan keadilan, seperti yang disampaikan Presiden Xi.

Presiden Xi juga mengimbau negara-negara anggota SCO agar menggiatkan dialog kebijakan, komunikasi dan koordinasi, serta menghargai kepentingan pihak lain dalam kerja sama sehingga organisasi ini "tetap menuju jalur perkembangan."

"Kita harus menjaga keyakinan terhadap sistem, menolak sikap yang memandang rendah pihak lain, serta mendukung negara-negara lain mengeksplorasi jalur pembangunan dan model tata kelola pemerintahan yang sesuai dengan kondisi nasionalnya," jelas Presiden Xi. "Masa depan pembangunan negara harus berada di tangan kita sendiri."

"Tugas yang paling mendesak"

Sambil mengemukakan pemberantasan Covid-19 sebagai "tugas yang paling mendesak", Presiden Xi mendorong kerja sama antara negara-negera anggota SCO dan memperluas kolaborasi dalam pemberantasan pandemi, mempromosikan distribusi vaksin secara adil dan setara, serta menolak keras politisasi tentang asal mula Covid-19.

Menurut Xi, Tiongkok telah menyediakan sekitar 1,2 miliar dosis vaksin dan bahan vaksin kepada lebih dari 100 negara dan organisasi internasional. Xi juga berkata bahwa Tiongkok akan terus menyediakan dua dosis vaksin bagi negara-negara lain pada tahun ini.

Demi memfasilitasi pemulihan ekonomi pasca-Covid di kawasan ini, Tiongkok akan berupaya mencapai nilai perdagangan kumulatif senilai $2,3 triliun dengan negara-negara SCO dalam lima tahun ke depan, seperti yang disampaikan Xi.

Presiden Xi berkata bahwa Tiongkok juga akan membuka 1.000 pelatihan dalam pengentasan kemiskinan untuk negara-negara SCO dalam tiga tahun mendatang.

Kerja sama SCO terkait Afghanistan

President Xi mendorong aksi-aksi tegas dari negara-negara anggota SCO dalam pemberantasan kemiskinan, separatisme dan ekstremisme, termasuk East Turkestan Islamic Movement (ETIM).

Mengomentari "tantangan berat" yang dihadapi Afghanistan setelah penarikan tentara asing, Xi mengajak negara-negara anggota SCO supaya memanfaatkan sarana-sarana lain seperti SCO-Afghanistan Contact Group, dan mendukung kelancaran transisi di negara tersebut.

"Kita harus mendorong Afghanistan agar menerapkan kerangka politik yang luas dan inklusif, gigih melawan segala bentuk terorisme, hidup berdampingan dengan tetangga, dan betul-betul menjalani jalur perdamaian, stabilitas, serta pembangunan," tegas Xi. 

Kelompok Taliban di Afghanistan telah mengambil alih Kabul pada 15 Agustus lalu, dan mengumumkan pembentukan pemerintah sementara pada awal bulan ini. Tiongkok telah mendesak Taliban supaya memutuskan hubungan dengan seluruh kelompok teroris, termasuk ETIM, dan gigih melawan mereka. Taliban juga berjanji tidak membiarkan wilayah Afghanistan digunakan "melawan siapa pun atau negara mana pun di dunia".

"Pembela tatanan internasional"

Presiden Xi mengulas peran SCO dalam menegakkan kesetaraan dan keadilan di dunia. "Bertindak dengan "kekuasaan" bukanlah cara mengurusi masalah internasional, serta "hegemoni, penguasaan, dan intimidasi harus ditolak keras," ujarnya.

"Kita harus mempraktikkan multilateralisme dan menolak aksi yang mengatasnamakan aturan untuk menghancurkan tatanan internasional, serta menyebabkan konfrontasi dan perpecahan," lanjut Xi.

Setelah SCO menggagas prosedur untuk menerima Iran sebagai negara anggota, serta Arab Saudi, Mesir, dan Qatar sebagai mitra-mitra dialog baru, Xi merasa optimis bahwa "keluarga besar SCO" akan menjadi "pihak-pihak yang membangun perdamaian dunia, berkontribusi terhadap pembangunan dunia, dan pembela tatanan internasional."

https://news.cgtn.com/news/2021-09-17/Xi-Jinping-addresses-SCO-meeting-via-video-link-13D3zqRd34k/index.html

 

Tautan terkait:
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami