BEIJING, 24 September 2021 /PRNewswire/ -- Di provinsi timur Tiongkok, Shandong, Yantai dianggap sebagai surga, "surga di bawah surga" yang diwujudkan oleh awan, laut, dan kisah dongeng. China Matters menjelajahi sisi ramah lingkungan, indah, dan misterius kota ini dalam sebuah film pendek.
Yantai kaya akan sejarah, budaya, dan tradisi yang dibentuk oleh pengaruh Barat yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Nama kota ini, Yantai, secara harfiah berarti "Mercusuar", yang merujuk pada mercusuar yang menghadap ke wilayah Pegunungan Yantai. Pada abad ke-15, mercusuar ini tampil kokoh sebagai sistem pertahanan pesisir menghadapi bajak laut asing.
Namun beberapa abad kemudian, pada 1860, Yantai dikuasai oleh kekuatan Inggris-Prancis dan dibuka untuk perdagangan internasional sebagai pelabuhan perjanjian pada 1861.
Pembawa acara asal Inggris Josh Arslan dari China Matters mengunjungi Yantai untuk melihat bagaimana pengaruh Barat telah membentuk sejarahnya mulai dari menelusuri dampaknya hingga warisan yang ditinggalkannya.
Selain sejarah, Josh juga mengunjungi wilayah Changdao yang terdiri dari 151 pulau yang dihuni oleh lebih dari 40.000 orang saat ia menjelajahi laut setempat untuk mencoba sejumlah hidangan lokal seperti tiram. Dari sana, ia menjejakkan kaki di tanah Paviliun Penglai yang terkenal dengan kuil dan dongengnya.
Josh menjelajahi berbagai aspek kehidupan di Yantai mulai dari sejarah, budaya, hingga tradisi untuk melihat bagaimana semua hal itu menciptakan kehidupan penuh harapan yang hendak diwujudkan oleh penduduk setempat.
Video - https://www.youtube.com/watch?v=LkXmzuot1lY
Logo - https://mma.prnasia.com/media2/1515102/China_Matters_Logo.jpg?p=medium600
Narahubung: Li Siwei
Tel:008610-68996566
Email:lisiwei5125@gmail.com