CGTN: Setelah 30 tahun: Tiongkok dan ASEAN meningkatkan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis komprehensif

BEIJING, 24 November 2021 /PRNewswire/ -- Sejak pertama kali menjalin hubungan dialog 30 tahun lalu, Tiongkok dan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) telah bekerja sama dan berhasil membuat pencapaian di beragam bidang. Kerja sama ini bahkan menjadi contoh hubungan bilateral yang sukses dan dinamis di Asia Pasifik.

Demi mempererat hubungan ini, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah menggagas hubungan strategis komprehensif Tiongkok-ASEAN. Pengumuman ini disampaikan Xi ketika mengetuai KTT Khusus yang Merayakan Hari Jadi Hubungan Dialog Tiongkok-ASEAN Ke-30 lewat sambungan video di Beijing, Senin pagi lalu. 

Xi menilai langkah tersebut sebagai "pencapaian baru" dalam sejarah hubungan Tiongkok-ASEAN, dan berkata bahwa hubungan strategis komprehensif kelak menjadi cikal bakal baru bagi perdamaian, stabilitas, kesejahteraan, serta perkembangan kawasan serta dunia.

Tetangga, sahabat, dan mitra yang baik

Dalam sambutannya di KTT ini, Xi memuji hubungan bertetangga yang baik dan kerja sama saling menguntungkan antara Tiongkok dan ASEAN selama 30 tahun terakhir. Menurutnya, pengalaman kerja sama yang berharga tersebut menjadi landasan dan arahan dalam mengembangkan Hubungan Strategis Komprehensif.

Menurut presiden Tiongkok ini, hasil dari kerja sama bilateral tercapai berkat kedekatan geografis dan kebudayaan, serta, lebih penting lagi, sikap kedua pihak yang aktif menjawab tren pembangunan dan mengambil keputusan tepat dalam sejarah hubungan tersebut.

Nilai perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN telah melesat hingga 85 kali lipat sejak kedua pihak pertama kali menjalin hubungan dialog pada 1991. Sejak 2009, Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar bagi ASEAN selama 12 tahun berturut-turut. Sementara, pada 2020, ASEAN pun menjadi mitra dagang terbesar bagi Tiongkok.

Pada Semester I-2021, perdagangan bilateral antara Tiongkok dan ASEAN terus berkembang pesat, mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 38,2% dan investasi senilai lebih dari $310 miliar.

Di sisi lain, Tiongkok juga membantu negara-negara anggota ASEAN dalam penanganan pandemi Covid-19. Hingga Oktober lalu, Tiongkok telah mengirim lebih dari 300 juta dosis vaksin Covid-19 dan banyak persediaan medis. Tiongkok pun mengirim tim ahli medis demi membangun laboratorium pengetesan virus dan menjalankan uji coba vaksin bersama beberapa negara ASEAN.

"Tiongkok telah dan akan selalu menjadi tetangga, sahabat, dan mitra yang baik bagi ASEAN," tegas Xi di KTT tersebut, sambil menambahkan bahwa Tiongkok akan memprioritaskan ASEAN dalam diplomasi dengan negara-negara tetangganya.

Demi mewujudkan masa depan dan rumah bersama

Mengenai hubungan masa depan antara Tiongkok dan ASEAN, presiden Tiongkok ini mengajukan lima usulan, mendorong langkah-langkah mewujudkan komunitas Tiongkok-ASEAN yang lebih erat dengan menciptakan masa depan bersama, serta meningkatkan kesejahteraan kawasan dan dunia.

Dengan mendorong upaya membangun rumah yang damai secara kolektif, Xi menyampaikan bahwa "Tiongkok tidak akan mencari hegemoni, atau mengusik negara yang lebih kecil."

Tiongkok mendukung langkah-langkah ASEAN membangun kawasan bebas senjata nuklir, dan siap menandatangani Traktat tentang Kawasan Bebas Senjata Nuklir di ASEAN sesegera mungkin, seperti yang disampaikan Xi.

"Pandemi Covid-19 kembali membuktikan, tidak ada satu pun tempat di Bumi yang terisolasi dan memiliki keamanan total. Keamanan yang sebenarnya hanya terwujud melalui keamanan universal," kata presiden Tiongkok ini, sambil mengimbau pentingnya upaya untuk membangun rumah yang aman dan terlindungi secara kolektif. 

Xi berkata bahwa Tiongkok siap bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dan membangun "perisai kesehatan" di wilayah tersebut. Lewat inisiatif ini, menurut Xi, Tiongkok akan mendonasikan 150 dosis vaksin Covid-19 tambahan kepada negara-negara ASEAN, serta berkontribusi senilai $5 juta untuk Dana Tanggap Darurat Covid-19 ASEAN.

"Langkah-langkah bersama harus ditempuh demi menjaga stabilitas Laut Tiongkok Selatan, menjadikannya wilayah perairan yang aman, bersahabat, dan kolaboratif," ujar Xi.

Presiden Xi juga mengumumkan rangkaian kebijakan untuk membangun rumah yang sejahtera bersama negara-negara ASEAN, termasuk menyediakan bantuan pembangunan senilai $1,5 miliar bagi ASEAN selama tiga tahun ke depan guna mendukung penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, membeli produk pertanian hingga senilai $150 miliar dari ASEAN dalam lima tahun mendatang, menyediakan 1.000 jenis teknologi canggih yang dapat diaplikasikan bagi ASEAN, serta mendukung program pertukaran yang melibatkan 300 ilmuwan muda asal ASEAN ke Tiongkok dalam lima tahun mendatang.

"Keselarasan dengan alam merupakan dasar pembangunan berkelanjutan bagi umat manusia," jelas Xi, dan menambahkan bahwa Tiongkok siap membuka dialog dengan ASEAN tentang respons iklim. Menurutnya, kedua pihak dapat mempererat kerja sama dalam energi bersih, pembiayaan dan investasi ramah lingkungan, pertanian, serta pembangunan berkelanjutan di sektor maritim.

Xi turut menekankan pentingnya upaya membangun rumah yang bersahabat secara kolektif, dan mendorong kedua pihak agar memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, meningkatkan pertukaran antarwarga, serta memperluas sikap saling memahami antarperadaban.

Mengutip seorang negarawan Tiongkok kuno yang mengatakan, "berupaya merancang keadilan, dan berjuang demi kemaslahatan rakyat", Xi menganjurkan mitra-mitra ASEAN untuk memperjuangkan aspirasi rakyat yang menginginkan kehidupan lebih baik, serta mengemban misi untuk melindungi perdamaian dan mempromosikan pembangunan.

https://news.cgtn.com/news/2021-11-22/Xi-chairs-summit-marking-anniversary-of-ASEAN-China-dialogue-relations-15oga5BCb3q/index.html