Ajang "Huawei APAC ICT Competition 2022" Melibatkan Lebih dari 5.300 Mahasiswa dan Dosen di 10 Negara

SINGAPURA, 28 Maret 2022 /PRNewswire/ -- Dengan tema "Connection, Glory, Future", "Huawei Information and Communications Technology (ICT) Competition"—ajang kompetisi TIK terbesar di Asia Pasifik—melibatkan lebih dari 5.300 mahasiswa dan dosen Huawei ICT Academy pada 2022.

Ketika membuka kompetisi ini, Nicholas Ma, President, Huawei APAC Enterprise Business Group (BG), berkata, "Sebagai inisiatif dari program Huawei ICT Academy—melibatkan 272 Perguruan Tinggi TIK di seluruh Asia Pasifik—Kompetisi Huawei ICT berlangsung di 14 negara di Asia Pasifik. Hingga kini, lebih dari 100.000 SDM digital telah dilatih dalam program ini. Huawei juga berkolaborasi dengan 300 universitas di Asia Pasifik. Menurut Ma, selama lima tahun ke depan, Huawei akan terus berinvestasi di wilayah tersebut, serta mengalokasikan anggaran senilai US$50 juta demi membina 500.000 SDM." Huawei berkomitmen membangun ekosistem SDM TIK yang sehat, berkolaborasi dengan mitra, pelanggan, dan masyarakat luas guna meningkatkan teknik dan keahlian TIK. Dengan demikian, langkah tersebut mendukung Asia Pasifik untuk menghadapi masa depan.

Tujuan umum dari kompetisi ini adalah pembinaan SDM guna menggerakkan masa depan transformasi digital, pemetaan tingkat permintaan dan penawaran SDM secara efisien, serta pengembangan ekosistem SDM yang baik. Berasal dari 272 universitas dan sekolah tinggi terkemuka di 10 negara, peserta kompetisi bersaing di salah satu dari dua jalur teknologi: Jaringan atau Komputasi Awan.

Kompetisi ini tak hanya memberikan pengakuan dan penghargaan atas prestasi mahasiswa di bidang TIK, namun juga menjadi panduan yang turut menentukan pengembangan karier mahasiswa pada masa mendatang. Bagi peserta, Kompetisi TIK Huawei lebih dari sekadar kompetisi yang bersahabat: kompetisi ini dianggap sebagai eksplorasi atas berbagai teknologi dan produk TIK terkini, serta tren-tren industri yang baru.

Ajang ini dihadiri Prof. Dr. Adiwijaya, Rektor Telkom University (Indonesia) yang turut berbagi pandangan tentang Program Huawei ICT Academy. "Telkom University telah membina ribuan mahasiswa, bahkan, pada 2021, Telkom University menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang berhasil membina lebih dari 800 mahasiswa, jumlah tertinggi jika dibandingkan mitra-mitra Huawei ICT Academy lainnya. Kami optimis bahwa kolaborasi antara pihak universitas dan industri dapat mengasah kemampuan mahasiswa sehingga mereka menjadi mahasiswa berprestasi, serta membekali para lulusan dengan kompetisi terbaik yang meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan," ujarnya. 

Liem Agung Risky Sanjaya, seorang lulusan Telkom University (Indonesia) berpartisipasi dalam "Huawei ICT Competition Indonesia pada 2018-2019, dan berhasil tampil sebagai juara kedua. Dia lalu mewakili Indonesia dan merebut juara pertama di ajang Huawei APAC ICT Competition 2019. Menurutnya, berkat kompetisi tersebut, dia memiliki persiapan yang lebih matang saat mencari pekerjaan, khususnya di sejumlah perusahaan yang menggunakan teknologi Huawei.

Joe Yang, Dosen dan Lead, (CET and Industry Partnership), Fakultas Teknik Elektro dan Elektronika, Singapore Polytechnic, berkata, "Lewat kolaborasi dengan Huawei, mahasiswa program Diploma Teknik Komputer dan Diploma Teknik Elektro dan Elektronika kami dapat mempelajari kekuatan dan kelemahannya, mengasah keahlian TIK, dan meningkatkan daya saing ketika mereka mencari pekerjaan di masa mendatang. Kolaborasi ini merupakan sarana pengembangan SDM inovatif yang berorientasi pada aplikasi teknologi di Singapura, dan industri TIK global."

Sebanyak 114 orang dari mahasiswa yang mengikuti babak penyisihan tahun ini akan lolos ke babak final tingkat regional, dan 18 mahasiswa akan merebut medali perunggu, perak, atau emas di jalur kompetisi Jaringan dan Komputasi Awan. Di jalur kompetisi Jaringan, Universiti Sains Malaysia (USM) asal Malaysia sukses menjadi juara pertama, sedangkan, Macau University of Science and Technology (MUST) asal Macau dan STI College (STI) asal Filipina masing-masing menjadi juara kedua dan ketiga di ajang Huawei ICT Competition Asia Pacific 2022. Multimedia University (MMU) asal Malaysia berhasil tampil sebagai juara pertama di jalur kompetisi Komputasi Awan, sedangkan, juara kedua dan ketiga dimenangkan Nanyang Polytechnics (NYP) asal Singapura dan The Hong Kong Polytechnic University (PolyU). Ke-18 pemenang ini akan mengikuti ajang Huawei ICT Competition pada Juni 2022 di Shenzhen, Tiongkok.

Informasi lebih lanjut tentang Kompetisi Huawei ICT tersedia di https://bit.ly/3qmrlzj

Tentang Huawei

Berdiri pada 1987, Huawei adalah vendor terkemuka di dunia yang menyediakan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta perangkat cerdas (smart devices). Huawei memiliki lebih dari 197.000 tenaga kerja, dan beroperasi di lebih dari 170 negara serta wilayah, melayani lebih dari tiga miliar orang di seluruh dunia.

Lewat visi dan misinya, Huawei menghadirkan teknologi digital bagi setiap orang, rumah, serta organisasi demi mewujudkan dunia yang sangat terkoneksi dan cerdas. Maka, Huawei akan memperluas konektivitas yang hadir di setiap tempat (ubiquitous connectivity), serta meningkatkan akses yang setara pada jaringan; mewujudkan komputasi awan dan kecerdasan buatan di seluruh penjuru dunia demi menyediakan daya komputasi terbaik ketika pengguna membutuhkannya; membangun platform digital yang membantu seluruh industri dan organisasi bekerja lebih cepat, efisien, dan dinamis; mengubah pengalaman pengguna dengan kecerdasan buatan, menjadikannya lebih personal bagi pengguna di seluruh aspek kehidupannya, baik saat pengguna berada di rumah, kantor, atau bepergian. Informasi lebih lanjut tentang Huawei tersedia di www.huawei.com. Ikuti Huawei di:

http://www.linkedin.com/company/Huawei  

https://twitter.com/HuaweiEntAPAC

https://www.facebook.com/HuaweiEnterpriseAPAC

http://www.youtube.com/Huawei