omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID ja ko_KR ms_MY th_TH vi_VN

CGTN: Tiongkok soroti peran komunitas Asia Pasifik dalam mengatasi tantangan global

2022-11-21 15:57

BEIJING, 21 November 2022 /PRNewswire/ -- Dengan tema "Open, Connect, Balance", APEC Economic Leaders Meeting Ke-29 dibuka Jumat lalu di Bangkok sebagai acara pertama yang digelar secara tatap muka di lokasi sejak 2018.

Aspirasi Tiongkok menjadi pusat perhatian, sebab keanggotaan Tiongkok di APEC tak hanya menggerakkan pembangunan nasional, namun juga berkontribusi besar terhadap ekonomi regional dan dunia.

Dengan mencatat bahwa Asia Pasifik adalah "rumah kita bersama dan pusat pertumbuhan ekonomi dunia," Presiden Tiongkok Xi Jinping menekankan upaya untuk membangun komunitas Asia Pasifik dengan masa depan bersama lewat sambutannya pada acara Jumat lalu.

Komunitas Asia Pasifik dengan masa depan bersama

"Kini, dunia kembali berada di titik persinggungan historis. Hal ini membuat posisi dan peran Asia Pasifik semakin mengemuka dan menonjol," ujar Xi.

Mendorong kerja sama dalam membangun komunitas Asia Pasifik dengan masa depan bersama, Xi menyoroti beberapa aspek—perdamaian dan stabilitas, kesejahteraan bagi semua pihak, kebersihan dan keindahan, serta masa depan bersama.

Xi juga menggarisbawahi pentingnya sikap menegakkan kesetaraan dan keadilan dunia, berpegang pada prinsip keterbukaan dan inklusi, mengupayakan pembangunan hijau dan rendah karbon, serta berkomitmen terhadap kerja sama demi mencapai tujuan.

Status Asia Pasifik sangat penting bagi dunia. Dengan populasi total yang mencapai 2,9 miliar jiwa, 21 negara APEC berkontribusi lebih dari 60% dari produk domestik bruto (PDB) dunia, serta setengah dari nilai perdagangan dunia.

APEC bergerak dalam sejumlah bidang, seperti liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitas bisnis, serta kerja sama ekonomi dan teknis. Tujuannya, mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan kesejahteraan di Asia Pasifik.

Dalam publikasi terkini "Regional Economic Outlook Report for Asia and Pacific", Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan Asia Pasifik menjadi 4% pada tahun ini, dan 4,3% pada tahun depan, masing-masing menurun 0,9 dan 0,8 poin persentase dari proyeksi pada April lalu.

Meski pertumbuhan melambat, Asia relatif berada di posisi yang lebih baik di tengah ekonomi dunia yang semakin lesu, menurut Krishna Srinivasan, Director, IMF, Departemen Asia dan Pasifik.

Tiongkok berkomitmen terhadap kemitraan regional

Sejak bergabung dengan APEC 31 tahun lalu, Tiongkok sangat berkomitmen terhadap kemitraan regional, serta perdagangan bebas dan investasi. Tiongkok juga berkontribusi besar dalam sistem perdagangan multilateral dan ekonomi dunia yang terbuka.

"Tiongkok akan bekerja sama dengan pihak lain dalam implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) secara menyeluruh dan bermutu tinggi," ujar Xi dalam pertemuan APEC tersebut.

Menurut Xi, Tiongkok akan terus berupaya bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan Digital Economy Partnership Agreement (DEPA).

RCEP, perjanjian perdagangan bebas terbesar sedunia, mencakup 10 negara anggota Association of Southeast Asian Nations dan lima mitra perdagangan bebasnya: Tiongkok, Jepang, Republik Korea, Australia, dan Selandia Baru. Tiongkok menjadi salah satu negara yang meratifikasi perjanjian RCEP tahun lalu.

RCEP dan CPTPP diyakini sebagai jalur berkesinambungan menuju Free Trade Area of the Asia-Pacific (FTAAP) yang lebih luas, seperti target yang ingin dicapai 21 anggota APEC.

Tiongkok tengah mempertimbangkan untuk mengadakan Belt and Road Forum for International Cooperation ketiga tahun depan. Tujuannya, merumuskan motor penggerak baru bagi pembangunan dan kesejahteraan Asia Pasifik serta dunia, seperti disampaikan presiden Tiongkok tersebut.

Senada dengan tema APEC 2022, Beijing menjanjikan kebijakan pintu terbuka berstandar tinggi lewat China International Import Expo Kelima di Shanghai, ajang yang membuat pencapaian besar pada awal bulan ini.

Kesepakatan tentatif bernilai total $73,5 miliar berhasil dicapai di ajang pameran dagang di sektor impor tersebut, membuktikan pasar Tiongkok yang masif, serta berbagai jenis peluang bisnis yang tersedia.

Setelah Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok (CPC) Ke-20 pada bulan lalu menetapkan garis-garis besar pembangunan Tiongkok pada masa kini dan mendatang, presiden Tiongkok turut menggarisbawahi, Beijing akan mengupayakan agenda yang lebih luas dalam kebijakan pintu terbuka di berbagai bidang dan cakupan.

Xi menekankan, setelah menempuh jalur modernisasi ala Tiongkok, negaranya akan membangun sistem baru untuk "ekonomi terbuka yang berstandar tinggi", serta membagikan peluang pembangunan dengan dunia, khususnya Asia Pasifik.

https://news.cgtn.com/news/2022-11-18/China-stresses-Asia-Pacific-community-in-addressing-global-challenges-1f3LalyTRGU/index.html

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami